Menteri LHK: Banyak Negara G20 Dukung Langkah Indonesia Atasi Perubahan Iklim
Merdeka.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan mayoritas negara G20 sepakat dengan program deforestasi Indonesia. Salah satunya, FoLU Net Sink 2030 atau keseimbangan antara tingkat serapan emisi gas rumah kaca sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030.
"Banyak sekali rekan-rekan dari luar negeri yang mendukung langkah kita dalam rangka perubahan iklim. Bettina Hofmann dari Jerman menyebutkan dukungan serta kerja sama terkait perlindungan keanekaragaman hayati dan iklim, gambut dan polusi plastik di laut," kata Siti, seperti dikutip Antara, Senin (5/9).
Pihak lain yang menyampaikan apresiasi adalah Adiminstrator Lingkungan Hidup Amerika Serikat (AS) Michael S Regan yang mengatakan RI dan AS memiliki sejarah panjang terkait lingkungan hidup.
-
Apa itu Protokol Kyoto? Protokol Kyoto adalah perjanjian internasional yang dibuat untuk meminimalkan emisi polutan beracun, termasuk gas rumah kaca, yang mempengaruhi perubahan iklim.
-
Bagaimana Indonesia mendorong perubahan iklim? “Dalam aspek itu, peran dan visi parlemen sangat penting dan besar untuk tidak hentinya selalu mendorong pemerintah agar melakukan segala upaya tidak hanya bisnis as usual, tapi juga out of the box, melampaui daripada konsep-konsep biasa,“ ujar Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini.
-
Mengapa Protokol Kyoto dibuat? Protokol Kyoto telah diterima oleh lebih dari 190 negara termasuk Uni Eropa (UE).
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk mengatasi perubahan iklim? Kegiatan yang diselenggarakan MASINDO ini menjadi momentum untuk mengajak para pemangku kepentingan di sektor kesehatan, lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya, bersama-sama masyarakat menerapkan kesadaran risiko dan aksi nyata dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045.
-
Kenapa IKN butuh Nusantara Sustainability Hub? Pengembangan Nusantara Sustainability Hub merupakan hasil kolaborasi antara PT Pertamina dan Bakrie Grup sebagai salah satu cerminan dari upaya Indonesia membangun kota baru yang smart, kompetitif di tingkat global.
-
Siapa yang mendukung Strategi Nol Bersih IKN Nusantara? Dapat Dukungan ADB Menariknya, Asian Development Bank (ADB) mendukung pengembangan Strategi Nol Bersih (Net Zero Strategy) untuk ibu kota baru Indonesia, Nusantara, yang diluncurkan hari ini di sela-sela COP28 di Dubai (3/12/2023).
Pihak AS menyampaikan kesepahaman bahwa FoLU Net Sink yang dirancang Indonesia merupakan catatan penting untuk perubahan iklim.
Menurutnya, pertemuan G20 yang akan digelar di Bali pada pertengahan November 2022 mendatang akan menjadi simbol bahwa Indonesia memantapkan diri sebagai negara yang peduli serta ambil bagian dari perubahan iklim dunia.
"G20 ini akan menjadi sejarah, di mana selain Indonesia memimpin G20, tapi kita juga memiliki program yang betul-betul bisa menjadi arah dalam hal perubahan iklim. Dan menjadi signifikan guna memenuhi Nationally Determined Contribution (NDC) yang menjadi kewajiban nasional dalam agenda perubahan iklim global," demikian Siti Nurbaya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut meyakini Aliansi Keuangan Campuran Global atau Global Blended Finance Alliance (GBFA) bisa menjawab kebutuhan dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaDekarbonisasi merupakan proses pengurangan emisi gas rumah kaca, khususnya karbon dioksida (CO2) yang dapat menyebabkan perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaISF 2023 mengungkap bahwa emisi karbon Indonesia 2,3 ton per kapita.
Baca SelengkapnyaIndonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaIndonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 resmi dimulai hari ini, Kamis (7/9).
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga kelestarian bumi.
Baca SelengkapnyaNorwegia juga memberikan dukungan konkretnya dengan mengkontribusikan USD156 juta.
Baca SelengkapnyaTanpa pendanaan dari negara maju, upaya mitigasi perubahan iklim oleh negara berkembang, termasuk Indonesia akan mengalami hambatan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia telah berhasil menurunkan emisi sebesar 91,5 juta ton
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaUpaya memitigasi dampak perubahan iklim yang dilakukan akan sia-sia tanpa adanya dukungan investasi maupun pendanaan murah dari negara-negara maju.
Baca SelengkapnyaSemangat kolaborasi yang kuat dari ISF 2024 membangkitkan harapannya dalam menanggulangi krisis iklim.
Baca Selengkapnya