Menteri LHK lapor Jokowi soal penemuan spesies baru Orangutan Tapanuli
Merdeka.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mendapat laporan adanya penemuan spesies kera besar terbaru di Tapanuli, Provinsi Sumatera Utara. Spesies itu dinamakan Orangutan Tapanuli.
"Ada spesies orangutan baru di Tapanuli kelihatannya selatan, genetiknya mirip Kalimantan tetapi ditemukannya di Sumatera. Nanti saya lapor Pak Jokowi," ungkap di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/10).
Siti menyebut, Orangutan Tapanuli baru ditemukan kembali di akhir tahun 1990-an. Spesies Orangutan Tapanuli ini hanya ditemukan di ekosistem Batang Toru yang meliputi hutan dataran tinggi yang tersebar di tiga kabupaten Tapanuli, Sumatera Utara.
-
Kapan Orangutan Tapanuli ditemukan? Seiring perkembangan teknologi terutama di bidang genetika, banyak penemuan baru terkait DNA orang utan di Sumatra. Pada 2017, telah ditetapkan spesies baru, yaitu Orang utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).
-
Dimana Orangutan Tapanuli bisa ditemukan? Mengutip indonesia.go.id, Orang utan Tapanuli ini hanya bisa ditemukan di ekosistem Batang Toru. Berada di 3 kabupaten, yaitu Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Apa ciri fisik yang membedakan Orangutan Tapanuli? Mengutip dari artikel yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat beberapa ciri perbedaan fisik antara Orangutan Tapanuli dengan dua jenis Orangutan lainnya. Pertama, tulang tengkorak dan tulang rahang lebih halus. Kedua, rambutnya lebih tebal dan keriting. Ketiga, Orang utan Tapanuli jantan memiliki jenggot yang menonjol dengan bantalan pipi berbentuk datar. Keempat, perbedaan ukuran gigi geraham dari fosil Orang utan zaman dahulu. Terakhir, panggilan jarak jauh yang berbeda pada jantan dewasa.
-
Mengapa Orangutan Tapanuli terancam punah? Hal ini disebabkan hanya terdapat 800 individu Orang utan Tapanuli yang masih hidup di Hutan Batang Toru. Selain itu, ancaman kehilangan habitat akibat perburuan juga menjadi faktor lainnya.
-
Dimana orang utan raksasa itu ditemukan? Peristiwa tersebut diduga terjadi di daerah Kutai Timur, Kalimantan Timur.
"Awalnya Orangutan Tapanuli dianggap sebagai populasi orangutan paling selatan dari spesies orangutan Sumatera atau Pongo Abelii. Di tahun 2015, berdasarkan studi sebagian bahan genetik populasi Orangutan Sumatera di Batang Toru menunjukkan besarnya perbedaan dengan populasi orangutan di utara Danau Toba," jelasnya.
Dari fisik, Orangutan Tapanuli berbeda dengan Orangutan Sumatera dan Orangutan Kalimantan. Pertama, warna rambut Orangutan Tapanuli cenderung lebih keriting. Kedua, Orangutan Tapanuli jantan memiliki kumis menonjol dengan bantalan pipi berbentuk datar yang dipenuhi oleh rambut halus berwarna putih. Namun, Orangutan Tapanuli jantan tua dapat memiliki ukuran bantalan pipi yang lebih besar sehingga mirip dengan Orangutan Kalimantan.
"Orangutan Tapanuli betina memiliki rambut pada bagian dagu wajah atau janggut yang lebih mirip dengan Orangutan Sumatera dengan berbeda dengan Orangutan Tapanuli Orangutan Kalimantan," terangnya.
Berikutnya, tengkorak dan tulang rahang Orangutan Tapanuli lebih halus daripada yang dimiliki Orangutan Sumatera dan Orangutan Kalimantan. Selain itu, Orangutan Tapanuli memiliki ukuran gigi geraham yang relatif lebih kecil.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orangutan Tapanuli, Spesies baru yang diumumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2017. Selain spesies baru, satwa ini juga menjadi paling terancam kepunahannya seiring hilangnya habitat dan perburuan liar.
Baca SelengkapnyaSalah satu taman nasional yang berada di lintas provinsi dan kabupaten ini menjadi kawasan habitat orang utan beserta jenis makhluk hidup lainnya.
Baca SelengkapnyaSebuah kawasan yang menjadi tempat konservasi Orang utan ini terdapat beberapa kegiatan penelitian untuk ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaSpesies kodok baru ini hidup di kanopi pohon yang sangat tinggi dan hanya ditemukan di Papua Barat.
Baca SelengkapnyaDua spesies baru dideskripsikan, meningkatkan status tiga subspesies menjadi spesies penuh.
Baca SelengkapnyaPada 10 November lalu Taman Nasional Ujung Kulon di Banten ditetapkan sebagai Geopark Nasional
Baca SelengkapnyaMakhluk ini ditemukan setelah para ilmuwan melakukan pengintaian.
Baca SelengkapnyaBKSDA Sultra menyebut orangutan tidak ada di wilayah Sulawesi apalagi Sultra. Dia menduga video itu di wilayah Kalimantan.
Baca SelengkapnyaVideo seekor orang utan raksasa tiba-tiba muncul di permukiman warga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPenemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.
Baca SelengkapnyaDi selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan temukan spesies salamander baru di Gunung Ngoc Linh, Vietnam. Salamander ini unik dengan warna mencolok, ukuran kecil (6 cm). Simak disini!
Baca Selengkapnya