Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Luhut pesimis penanganan kabut asap beres dalam dua minggu

Menteri Luhut pesimis penanganan kabut asap beres dalam dua minggu Luhut Binsar Panjaitan. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan tak yakin penanganan kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan selesai dalam dua Minggu. Menurut dia, perubahan iklim yang tak menentu akibat El-Nino yang semakin parah ketimbang Tahun 1997 silam di dua wilayah tersebut membuat dirinya pesimis penanganan kebakaran akan selesai dalam dua minggu.

"Saya nggak yakin 2 minggu selesai tapi akan berkurang signifikan," kata Luhut di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (12/10).

Menurut Luhut, kebakaran lahan gambut lebih sulit dipadamkan ketimbang hutan. Dia mengatakan, penanganan secara alam seperti hujan deras selama berminggu-minggu kemungkinan lebih bisa memadamkan api di hutan dan lahan ketimbang secara manusia.

Orang lain juga bertanya?

"Ini pelajaran bahwa lahan gambut itu sulit diatasi, pemberian 4,8 juta hektar adalah masalah khususnya pada musim El-Nino. Perusahan nggak disiplin untuk menerapkan aturan. Ketiga, dengan adanya jumlah pesawat yang ada kami berharap bisa signifikan dalam watu dekat," kata Luhut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan penanganan kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan tidak lebih dari dua Minggu. Apalagi saat ini negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan lain sebagainya juga turut andil untuk memberikan bantuan dengan mengirimkan pesawat untuk menjinakkan kebakaran yang terjadi.

"Presiden memerintahkan untuk selesai dalam dua Minggu, kita dengan segala ikhtiar kita, operasi darat, udara, penegakan hukum, sosialisasi kita lakukan ya kita sih berharap makin cepat makin baik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Istana, Jakarta, Senin (12/10).

Sutopo menjelaskan, jika dilihat jumlah titik api terjadi penurunan dibandingkan hari sebelumnya. Tetapi kalau melihat kabut asap makin meluas, baik di Sumatera dan Kalimantan.

Menurut Sutopo, komitmen dari enam negara seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Rusia, Tiongkok dan Korea telah mengirimkan pesawat atau helikopter. Malaysia memberi bantuan satu pesawat bombardir dan telah tiba sejak hari Jumat dan akan beroperasi efektif selama 5 hari.

Sedangkan Singapura mengirimkan satu heli Chinox sejak hari Sabtu dan diperkirakan hanya beroperasi 13 hari. Bahkan mereka sudah ikut aktif melakukan pemadaman bersama tim Indonesia.

Kemudian, lanjut dia, dari pihak Australia, rencana akan mengirimkan satu pesawat L100 sekelas hercules yang dinamakan Torn Taterbombing, kapasitasnya 15 ribu liter, dan diperkirakan akan tiba di Palembang pada hari Rabu.

"Bantuan dari pemerintah Australia hanya berlangsung 5 hari karena di New South Wales juga sedang terbakar, jadi pesawat ini akan dikerahkan di Australia," jelasnya.

Sedangkan dari Jepang, kata Sutopo, tidak akan memberikan bantuan heli atau pesawat. Melainkan memberikan bantuan berupa bahan kimia untuk pemadaman api. Sampai saat ini masih berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan BNPB.

"Kita dari BNPB juga minta agar ada orang yang bisa menjelaskan prosedur penggunaannya dan hal-hal yang sifatnya teknis. Dari Rusia, Cina, Korea sampai sekarang belum ada update terkini dan masih ditangani Kemenlu," terang Sutopo.

Semua bantuan asing ini, kata Sutopo, akan di bawah kendali BNPB. Sedangkan untuk operasional di bawah kendali Danlanud Palembang.

"Total saat ini ada 11 helikopter dan pesawat Sumsel jadi nanti kalau ada bantuan internasional semuanya, semuanya akan dipusatkan di Sumsel, khususnya di OKI dan Musi Banyuasin," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam

Secara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Teknologi Modifikasi Cuaca di Sumsel Tak Optimal Padamkan Karhutla, Ini Penyebabnya
Teknologi Modifikasi Cuaca di Sumsel Tak Optimal Padamkan Karhutla, Ini Penyebabnya

Teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Hutan Pinus Gunung Selendang 2,5 Hektare di Lumajang Terbakar
Hutan Pinus Gunung Selendang 2,5 Hektare di Lumajang Terbakar

Butuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.

Baca Selengkapnya
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala

Total sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.

Baca Selengkapnya
Miris, Asap Kebakaran Lahan di Kampar Riau Kepung Gedung Sekolahan
Miris, Asap Kebakaran Lahan di Kampar Riau Kepung Gedung Sekolahan

Asap masuk ke sekolah karena lokasi titik api kebakaran lahan sangat dekat dengan SMP Negeri 8 Tambang.

Baca Selengkapnya
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat
Dampak Karhutla Meluas, Udara di Palembang Mulai Tidak Sehat

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.

Baca Selengkapnya
Cerita Tim Karhutla 4 Hari Bahu Membahu Padamkan Kebakaran Lahan
Cerita Tim Karhutla 4 Hari Bahu Membahu Padamkan Kebakaran Lahan

Puluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya
Pencemaran Udara di Sumsel Nyaris Tembus Ambang Batas, Gubernur Deru Isyaratkan Tanggap Darurat Bencana Asap
Pencemaran Udara di Sumsel Nyaris Tembus Ambang Batas, Gubernur Deru Isyaratkan Tanggap Darurat Bencana Asap

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya

Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.

Baca Selengkapnya
Dampak Cuaca Ekstrem Dua Hektare Hutan di Cilacap Terbakar, Berawal dari Petani Bakar Rumput
Dampak Cuaca Ekstrem Dua Hektare Hutan di Cilacap Terbakar, Berawal dari Petani Bakar Rumput

Cuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.

Baca Selengkapnya