Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Marwan diserang, dianggap lebay sebagai pejabat negara

Menteri Marwan diserang, dianggap lebay sebagai pejabat negara Menteri Marwan Jafar. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar emosi dengan kinerja maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Kemarahannya ini berawal karena dirinya ketinggalan pesawat, dan kompensasi berupa pemberangkatan pesawat selanjutnya mengalami keterlambatan hampir dua jam.

Akibatnya banyak jadwal berantakan, dirinya serta rombongan rencananya akan bertemu dengan warga desa Yogyakarta dan akademisi. Akibat peristiwa itu agenda Marwan tertunda, bahkan dibatalkan. Marwan menyebut kinerja Garuda Indonesia bobrok dan servis kepada penumpang masih belum layak.

"Kinerja Garuda jelek seperti ini. Harus dievaluasi direksi Garuda ini," kata Marwan di hadapan para akademisi, pejabat daerah, dan pejabat kementerian dan lembaga lain dalam Seminar Peta Desa di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rabu (24/2) lalu.

Pernyataan Menteri Marwan ini langsung membuat gaduh. Hal ini setelah pihak Garuda Indonesia menjelaskan bahwa Menteri Marwan datang terlambat sehingga ditinggal pesawat. Akibat pernyataannya, Menteri Marwan pun mendapat kritik keras dari para pejabat. Berikut kritik-kritik pedas tersebut:

Arogan minta bos Garuda dipecat, Menteri Marwan pantas dicopot

Aksi marah-marah dan ancam main pecat yang dilakukan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar terus menuai kecaman. Sebagai seorang menteri dan pembantu Presiden Joko Widodo, Marwan seharusnya tak perlu minta keistimewaan.Justru, Menteri Marwan seyogyanya mengutamakan nawacita dan kesederhanaan seperti hal-nya yang dilakukan Presiden.Wakil Ketua DPR Fadli Zon berpendapat, tidak etis Marwan main ancam dan marah-marah yang disebabkan kesalahannya sendiri. Menurut Fadli, Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif untuk mengganti Marwan sebagai menteri."Itu terserah presiden (diganti atau tidak)," ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/2).Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan, seharusnya Marwan tidak perlu egois dan marah-marah. Apalagi kapasitasnya sebagai menteri, pejabat publik yang harus menjadi contoh dan panutan masyarakat."Garuda kan milik publik, enggak bisa kemudian harus mengikuti waktu bahkan mendelay pesawat, tidak boleh. Kalau dia terlambat ya next flight. Kalau enggak mau terlambat ya harus dipersiapkan. Saya kira itu tidak pantas," jelas dia.Fadli menilai sikap yang diperlihatkan Marwan sangat arogan. Apalagi menggunakan jabatannya mengancam untuk mengganti direksi Garuda."Saya kira kalau dia minta direksi Garuda diganti ya itu tadi, lebay lah itu. Enggak perlu itu. Seharusnya dia yang interospeksi," tandasnya.

Menteri Marwan tak profesional dan jauh dari nawa cita

Ketua Komisi VI DPR Achmad Hafisz Tohir menyayangkan sikap arogansi yang ditunjukkan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar. Menteri Marwan seharusnya mengakui kesalahannya lantaran terlambat datang ketika pesawat sudah saatnya berangkat atau terbang."Ya dia (Marwan) tidak memahami profesionalisme. Dia enggak profesional, nawa citanya jauh lah," kata Hafisz di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (26/2).Politisi senior PAN ini menegaskan, Menteri Marwan harusnya tidak menunjukkan kemarahannya atas kesalahannya sendiri. Apalagi Marwan merupakan mantan anggota DPR dan sekarang menjadi menteri sebagai pembantu Presiden Joko Widodo."Seharusnya lebih paham. Apalagi dia komisi VI atau V. Komisi ini kan sama," tegas adik Hatta Rajasa ini.

Minta bos Garuda dipecat, Menteri Marwan dinilai lebay

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyesalkan sikap arogansi yang ditunjukkan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar. Seharusnya Menteri Marwan tak perlu marah-marah karena kesalahannya lantaran terlambat datang di bandara ketika pesawat sudah saatnya berangkat atau terbang."Ya kalau itu jangan marah-marah dong, itu kesalahan sendiri. Tak boleh dibedakan pejabat atau tidak. Itu kan milik publik, itu masalah prinsip," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/2).Fadli menambahkan, tidak sepantasnya Marwan meluapkan emosinya atas kesalahan yang dibuatnya sendiri. Marwan bisa menunggu penerbangan selanjutnya dan tak perlu mengancam bos Garuda untuk dipecat."Sangat tak pantas (sikap Marwan ini). Kalau dia minta diganti lebay lah, harusnya dia intropeksi," tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Seskab sindir Marwan: Hari gini pejabat minta dilayani berlebihan

Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengungkapkan emosinya gara-gara delay, dia sampai terlambat menghadiri sebuah acara di Yogyakarta. Di hadapan warga, politikus PKB ini menuding direksi Garuda Indonesia tak becus bekerja dan layak diganti.Rupanya, tak semua orang setuju atas sikap Marwan tersebut. Salah satunya Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sembari menyindir, dia merasa pejabat Indonesia sudah tak zamannya lagi untuk meminta pelayanan istimewa."Hari gini kok masih ada pejabat yang minta dilayani berlebihan, sudah enggak zamannya. Kalau terlambat ya ditinggal saja #Garudaku," kicau Pramono lewat akun Twitternya, Kamis (25/2).Tak hanya Pramono, sindiran-sindiran juga diberikan sejumlah netizen terhadap Marwan. Salah satunya akun @ichong109, dia menuding Marwan meminta hak istimewa."Waw pak Menteri @marwan_jafar menuntut hak istimewa," tulisnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Suara Lantang Megawati Skak Sikap Pejabat Terlalu Nyaman, Akui Lupa Pernah Jadi Wapres
VIDEO: Suara Lantang Megawati Skak Sikap Pejabat Terlalu Nyaman, Akui Lupa Pernah Jadi Wapres

Megawati bahkan mengaku lupa, pernah menjabat sebagai wakil presiden RI

Baca Selengkapnya
Megawati: Pejabat dan Elite Sekarang Terlalu Nyaman, Tak Lagi Mau Tahu yang Terjadi kepada Negara
Megawati: Pejabat dan Elite Sekarang Terlalu Nyaman, Tak Lagi Mau Tahu yang Terjadi kepada Negara

Megawati Soekarnoputri menilai pejabat sekarang terlalu nyaman sehingga tidak peduli lagi terhadap kondisi negara.

Baca Selengkapnya
Deretan Kata-Kata Paling Menonjol di Medsos soal Gibran usai Debat Cawapres: Songong, Recehan hingga Cringe
Deretan Kata-Kata Paling Menonjol di Medsos soal Gibran usai Debat Cawapres: Songong, Recehan hingga Cringe

Drone Emprit menganalisis data yang berisi kumpulan kata-kata yang mencolok atau wordcloud dari Gibran usai debat Cawapres.

Baca Selengkapnya
Aktivis 98 Kritisi Pernyataan Mahfud MD Soal Pedang Hukum Tumpul
Aktivis 98 Kritisi Pernyataan Mahfud MD Soal Pedang Hukum Tumpul

Dalam debat keempat Pilpres 2024 Mahfud sempat menyinggung soal permasalahan SDA lantaran pedang hukum yang tumpul ke bawah.

Baca Selengkapnya
TKN: Kita Lihat Generasi Baby Boomers Lawan Gibran Keteteran
TKN: Kita Lihat Generasi Baby Boomers Lawan Gibran Keteteran

Kubu Prabowo Gibran menilai tidak perlu ada evaluasi lagi untuk menghadapi debat berikutnya.

Baca Selengkapnya
Teriaki Pj Gubernur Gagal saat HUT Banten, Dua Mahasiswa Diseret ke Luar Gedung Wakil Rakyat
Teriaki Pj Gubernur Gagal saat HUT Banten, Dua Mahasiswa Diseret ke Luar Gedung Wakil Rakyat

Kedua mahasiswa berteriak, "Banten gagal, Pj Gubernur Banten gagal menata reformasi birokrasi."

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Mahfud Panas Bilang Bodoh Balas TKN Prabowo | Jokowi Sentil Anies, Prabowo & Ganjar
TOP NEWS: Mahfud Panas Bilang Bodoh Balas TKN Prabowo | Jokowi Sentil Anies, Prabowo & Ganjar

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD bicara kasar hingga menyebut bodoh respons pernyataan kubu TKN Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Ini Kata Gibran soal Puan Sindir Perilaku Kader Tak Junjung Tinggi Etika Politik
Ini Kata Gibran soal Puan Sindir Perilaku Kader Tak Junjung Tinggi Etika Politik

Putra Presiden Jokowi itu menanggapi santai sindiran pedas dari putri Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
Cerita Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor Diserang dengan Hoaks Setelah Kritik Pemerintahan Jokowi
Cerita Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor Diserang dengan Hoaks Setelah Kritik Pemerintahan Jokowi

Gielbran mendapatkan serangan setelah menganugerahkan gelar "Alumnus UGM Paling Memalukan" kepada Jokowi.

Baca Selengkapnya
Pengamat Politik Unair Nilai Gibran Tidak Beretika dan Gagal Memahami Persoalan
Pengamat Politik Unair Nilai Gibran Tidak Beretika dan Gagal Memahami Persoalan

Penampilan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan dari pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman.

Baca Selengkapnya
Analisis Drone Emprit: Deretan Komentar Negatif Netizen pada Gibran
Analisis Drone Emprit: Deretan Komentar Negatif Netizen pada Gibran

Dalam debat ke-4 Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka terlihat konsisten menyerang pesaingnya, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD

Baca Selengkapnya
7 Fakta Sosok Gielbran Muhammad Noor, Ketua BEM KM UGM yang Sebut Presiden Jokowi Alumni Memalukan
7 Fakta Sosok Gielbran Muhammad Noor, Ketua BEM KM UGM yang Sebut Presiden Jokowi Alumni Memalukan

BEM KM UGM menobatkan Presiden Joko Widodo sebagai alumnus memalukan. Sosok Gielbran Muhammad Ketua BEM KM UGM pun curi perhatian.

Baca Selengkapnya