Menteri Nadiem Sebut Testing Covid-19 Sebelum PTM Terkendala Anggaran
Merdeka.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengaku belum mempertimbangkan usulan untuk melakukan testing Covid-19 bagi siswa yang akan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Pasalnya Nadiem melihat ,pihaknya masih kesulitan mencari anggaran untuk melakukan hal itu.
"Testing Antigen atau Genose itu semua ide yang sangat baik, masalahnya cuma satu, anggarannya dari mana? Kalau kita mau menghitung-hitung kira-kira di otak saya kalau semua sekolah dites dengan antigen, angka itu akan sangat tidak masuk akal. Kalau saya pengennya juga begitu, tapi dari sisi anggaran tentunya ada limitasi," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Senin (31/5).
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) memang bisa digunakan sebagai jalan keluar masalah tersebut. Namun Nadiem tak berniat mewajibkan kepala sekolah agar menggunakan Dana BOS untuk tes Covid-19.
-
Siapa yang bisa bantu anak sekolah? 'Jika anak sering mengeluhkan sekolah, keluhan mereka harus dianggap serius,' kata Dr. Jenn Mann. Orangtua harus mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak mereka.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Siapa yang harus mendapatkan kesempatan di sekolah? 'Ciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua siswa.'
-
Bagaimana cara sekolah tersebut mendukung bakat anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. 'Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?' tanya Hilman.'Iya,' jawab Boy.
-
Siapa yang membantu Maizidah di sekolah? Dalam menjalankan PAUD, Salas dibantu dua orang pengajar lainnya.
-
Siapa yang mendukung belajar anak? Anak-anak membutuhkan dukungan dari orang dewasa yang peduli dan penuh kasih, yang membentuk lingkungan dan pengalaman mereka.
"Nanti ada kepala sekolah yang bilang 'yang saya butuhkan bukan itu, saya butuh masker buat lindungi anak saya', ini situasi yang tidak mudah dengan terbatas sekali anggaran setiap kepala sekolah itu kita berikan diskresi," ujarnya.
Mantan Bos Gojek Indonesia itu mengatakan, Dana BOS diprioritaskan untuk PTM, seperti keperluan untuk membeli masker, dan ketentuan protokol kesehatan lainnya. Sementara untuk testing, tracing dan lainnya merupakan tanggung jawab Satgas Covid-19 di daerah.
"Jadi kalau terjadi penularan, itu ranahnya Satgas Covid, mau di mall, sekolah, ruang kerja, itu sama saja, tanggung jawab Satgas Covid," pungkas Nadiem.
Diberitakan sebelumnya, bahwa Pemerintah mengizinkan dibukanya kembali pembelajaran tatap muka melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani 4 menteri. Di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Kesehatan (Menkes) dan Menteri Agama (Menag). Dalam SKB tersebut, pembelajaran tatap muka bisa dilakukan pada tahun ajaran baru 2021/2022.
SKB juga mengatur sejumlah pertimbangan seperti tingkat risiko penyebaran Covid-19 di wilayahnya, kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan, kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka sesuai yang dipersyaratkan dalam daftar periksa, lalu akses terhadap sumber belajar/kemudahan belajar dari rumah dan psikososial peserta didik.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wapres Ma'ruf menjelaskan bahwa program makan siang gratis yang dijalankan oleh pemerintah selanjutnya menggunakan APBN Tahun 2025.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan melakukan kajian lebih lanjut terkait penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Rp15.000 per anak.
Baca SelengkapnyaJika anggaran pendidikan dalam APBN digunakan untuk membiayai program makanan gratis dikhawatirkan akan semakin menghambat peningkatan kualitas pendidikan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespon soal pembatalan kenaikan UKT
Baca SelengkapnyaNadiem malah melempar agar awak media bertanya ke Dirjen Diktiristek, Abdul Haris.
Baca SelengkapnyaProgram makan siang gratis Prabowo-Gibran tidak akan menggunakan dana operasional Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Baca SelengkapnyaKlarifikasi terkait rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis milik Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun
Baca Selengkapnya"memastikan, bahwa lompatan-lompatan yang tidak masuk akal atau tidak rasional itu akan kami berhentikan ya," kata Nadiem
Baca SelengkapnyaNadiem menyampaikan Kemendikbudristek akan mengevaluasi biaya UKT untuk tahun depan.
Baca SelengkapnyaNadiem mengaku cemas melihat biaya kenaikan UKT yang begitu mahal
Baca SelengkapnyaWacana tersebut digulirkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Baca Selengkapnya