Menteri Nadiem Ungkap Banyak Siswa Curhat Rindu Belajar di Sekolah
Merdeka.com - Sudah satu tahun lebih pandemi akibat virus Covid-19 melanda Indonesia dan banyak negara di dunia. Selama itu pula, banyak negara memutuskan memberlakukan pembelajaran jarak jauh untuk melindungi anak-anak dari bahaya Covid-19.
Namun demikian, tak bisa dipungkiri banyak pula anak-anak yang sudah merindukan kembali ke bangku sekolah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Kondisi itu dibenarkan Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim.
"Sampai hari ini masih membaca atau mendengar keluhan anak-anak di medsos yang ingin pembelajaran tatap muka segera dimulai. Ini menunjukkan bahwa masih cukup banyak sekolah yang belum memberikan opsi PTM terbatas," kata Nadiem.
-
Apa pesan yang disampaikan untuk guru? Semoga bapak dan ibu guru bisa tetap kreatif dalam merancang serta menyampaikan materi kepada para siswanya. Semoga sehat selalu, sukses terus, dan tetap menjadi guru yang peduli dengan siswanya.
-
Siapa yang perlu menjaga kesehatan? Penting disadari bahwa seseorang yang menjaga kesehatannya akan tampak cantik dan menarik di mata orang lain.
-
Siapa yang menekankan pentingnya pemahaman orang tua? Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti pentingnya pemahaman orang tua dalam hal pemberian makan kepada anak untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
-
Siapa yang harus dihindari anak sakit? Anak yang mengalami diare sebaiknya tetap di rumah untuk menghindari penularan kepada teman sekelas.
-
Apa yang harus orang tua lakukan? Jelaskan kepada anak bahwa meskipun mereka mungkin mendengar kata-kata kasar dari orang lain, hal itu tidak berarti kata-kata tersebut selaras dengan nilai-nilai keluarga Anda dan sebaiknya tidak diulang di rumah atau di hadapan anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang berpendapat bahwa guru harus mendidik dengan baik? Guru yang paling pantas mengajar adalah orang yang mendidik keluarganya dengan baik. Kesuksesan seorang guru itu bukan dilihat pada dirinya pribadi, tetapi apabila muridnya jauh lebih sukses dari gurunya.
Hal itu dia sampaikan saat membuka dan meresmikan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk PAUDIKDASMEN di Masa Pandemi 2021, dalam akun YouTube Kemendikbud, Rabu (2/6).
Nadiem mengakui masih banyak sekolah yang belum memberikan pilihan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Padahal, kata Nadiem, pihaknya telah menyarankan kepada satuan pendidikan yang berada di zona hijau serta tenaga pendidiknya telah divaksin untuk segera melaksanakan PTM terbatas.
"Dalam hal ini saya bisa memahami kekhawatiran Ibu dan Bapak sekalian sebagai guru, tenaga pendidik dan orang tua, khususnya terkait kesehatan anak-anak kita. Namun kita juga perlu mengingat risiko-risiko jika kita tidak segera memulai PTM terbatas," tegasnya.
Jika pihak sekolah terus memberlakukan pembelajaran jarak jauh, tentu akan ada konsekuensi yang diterima bersama. Salah satunya dampak untuk jangka panjang.
"Kita juga perlu mengingat dampak jangka panjang dari risiko tersebut. Tentu ibu dan bapak memahami bahwa masa depan Indonesia sangat tergantung pada SDM, sehingga tidak ada tawar menawar pada pendidikan terlepas situasi yang kita hadapi," ungkapnya.
Itu sebabnya, sambung Nadiem, tenaga pendidikan dan semua pihak yang berkecimpung di dalamnya mendapat prioritas vaksinasi. Harapannya, PTM dapat segera dimulai meski dalam kondisi terbatas.
"Kami mengupayakan pendidikan dan tenaga pendidik menjadi prioritas penerima vaksinasi Covid-19, kerja sama dalam program vaksinasi akan sangat membantu target pemerintah dan perwujudan cita-cita bangsa Indonesia," ungkapnya.
Luncurkan Panduan Belajar Selama Pandemi
Dalam kesempatan yang sama, Nadiem juga meluncurkan panduan panduan penyelenggaraan pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (PAUDIKDASMEN) di masa pandemi 2021. Dia mengatakan, panduan tersebut diluncurkan untuk mempermudah para pendidik dan tenaga pendidik untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Hal tersebut juga kata Nadiem seiring dengan turunan SKB 4 Menteri yaitu Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN di Masa Pandemi COVID-19.
"Saya ingin mengapresiasi inisiatif upaya penyusunan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk PAUDIKDASMEN. Saya pikir kita semua para pemangku kebijakan di bidang pendidikan memang membutuhkan panduan operasional yang mampu mempermudah kita dan mempersiapkan PTM terbatas sebagai turunan SKB 4 Menteri yang telah disepakati," katanya.
Nadiem berharap dengan panduan tersebut benar-benar dipahami dan dipelajari para pendidik dan tenaga pendidik. Sehingga bisa membuat cita-cita Indonesia tercapai.
"Berharap panduan tersebut dapat dipelajari dengan seksama dengan kebaikan kita semua dan tentu saja, pentingnya kolaborasi semua pihak," bebernya.
Diketahui dalam panduan penyelenggaraan penyelenggaraan pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (PAUDIKDASMEN) di Masa Pandemi 2021 tertera beberapa aturan.
Salah satunya terkait syarat untuk penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi, yaitu pembelajaran dilaksanakan dengan pembelajaran tatap muka terbatas dan pembelajaran jarak jauh. Kemudian, wajib menyediakan pembelajaran tatap muka terbatas bila sudah divaksinasi.
Dalam aturan tersebut juga dijelaskan orangtua memiliki hak memilih metode pembelajaran bagi anaknya. Adanya pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran oleh pemerintah dan dinas pendidikan atau kanwil. Sementara itu paling lambat dilaksanakan tahun akademik 2021/2022.
"Pembelajaran tatap muka terbatas diberhentikan apabila ada konfirmasi kasus covid-19 di satu pendidikan," dalam panduan tersebut dikutip merdeka.com.
Selanjutnya pembelajaran tatap muka terbatas dapat dihentikan sementara apabila ada kebijakan pemerintah daerah terkait pengendalian Covid-19. Dalam panduan tersebut dijelaskan terkait ketentuan pembelajaran tatap muka terbatas mulai dari kondisi kelas, jumlah hari dan jam pembelajaran tatap muka terbatas dengan pembagian rombongan, perilaku wajib di seluruh lingkungan satuan pendidikan yaitu mematuhi protokol kesehatan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.
Baca SelengkapnyaPada saat anak menolak untuk kembali ke sekolah, ini sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaNadiem mengaku cemas melihat biaya kenaikan UKT yang begitu mahal
Baca SelengkapnyaRegulasi perlindungan guru dalam undang-undang tersebut juga memiliki aturan turunan.
Baca SelengkapnyaDi akhir masa jabatan yang kurang dari empat bulan, Nadiem wajib melaksanakan Permendikbudristek No. 19/2024 secara maksimal.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun
Baca SelengkapnyaMuhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.
Baca Selengkapnya