Menteri Nasir minta orangtua tak cemas anak kuliah di kampus terpapar radikalisme
Merdeka.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir mengimbau para orang tua tak perlu khawatir untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi terpapar radikalisme seperti dirilis oleh BNPT. Menurutnya, kampus merupakan dunia interaksi.
"Imbauan saya orangtua jangan terlalu takut oleh karena itu orangtua harus hati hati dan anak anak harus diberi nasihat. Ini kehidupan kita berinteraksi dengan manusia kita tidak bisa hindari apakah kita hisa menghindar dari interaksi manusia kan gak mungkin," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (6/6).
"Hubungan antar manusia mesti kita lakukan. Oleh karena itu sebagai orang tua mohon itu jangan terlalu takut sekali kepada putra putrinya yang kuliah di perguruan tinggi tersebut," sambungnya.
-
Siapa saja yang memberi tekanan sosial pada anak? Peer pressure atau tekanan dari teman sebaya adalah tantangan yang mungkin dihadapi oleh anak-anak di sekolah atau saat bermain dengan teman-teman mereka.
-
Kenapa orang tua khawatir saat anak remaja? Banyak orang tua cenderung mendekati masa remaja anak-anak mereka dengan sikap yang negatif, percaya bahwa masa ini hanya akan membawa kesulitan dan masalah.
-
Gimana caranya anak kuliah menjaga kesehatan mental? Anak kuliahan sebaiknya memahami batasan kemampuan mereka dan belajar mengelola stres dengan baik. Olahraga, meditasi, dan mengatur waktu dengan bijak adalah cara-cara yang efektif untuk menjaga kesehatan mental.
-
Siapa yang perlu melindungi anak? Psikolog Klinis Anak dan Remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengimbau agar orangtua dapat mengajarkan anak melakukan perlindungan diri.'Ajari anak untuk berteriak dan lalu menghindari pelaku atau cari orang dewasa lain untuk minta perlindungan,' jelas Vera saat dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (31/7).
-
Bagaimana orangtua bisa mengajarkan anak untuk menolak pergaulan negatif? Anak perlu diajarkan bagaimana menolak ajakan yang tidak sehat atau negatif. Latih mereka untuk menggunakan kalimat tegas tetapi sopan dalam menolak ajakan yang bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka anut.
-
Bagaimana cara memastikan seluruh guru terlindungi? Dirinya menambahkan bahwa program jaminan sosial ketenagakerjaan yang sangat bermanfaat ini perlu dioptimalkan bersama untuk memastikan seluruh guru, dosen dan tenaga kependidikan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Nasir juga menyarankan, para orangtua mengawasi putra putrinya dengan maksimal. Sebab, kampus merupakan lingkungan pendidikan yang bebas.
"Saya hanya ingin sarankan, tolong putra putrinya diawasi bersama. Karena di kampus sangat bebas. Apapun yang mereka lakukan semua bebas. Orangtua tolong hati-hati. Itu penting sekali, Tidak berarti hanya 7 PTN itu, semua PT di mana pun akan terjadi hal yang sama. Kita ada plus dan minus nya di mana pun," tuturnya.
Dia menegaskan, bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang. Tapi sebagai bangsa Indonesia harus selalu ingat dengan NKRI.
"Saya sebagai orang tua juga ada rasa takut, sama. Tapi apakah harus takut? Nggak. Tapi harus selalu dinasehati, dik kamu kuliah di kampus karena itu pendidikannya bebas, kamu harus hati. hati. Ilmu pengetahuan itu berkembang, harus kamu pelajari. Tapi kamu tetap harus ingat pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu selalu saya sampaikan kepada anak saya," ujar Nasir.
Lebih lanjut, kata Nasir, kampus adalah wadah dalam rangka meningkatkan kualitas daya saing bangsa terhadap persaingan dunia. Dia meminta para pihak jangan sampai dihantui masalah masalah kecil. Melainkan memikirkan masa depan dan hal radikalisme harus dicegah dan jangan terlupakan.
"Konsepnya adalah membangun general education. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa pentingnya ilmu pengetahuan, mencakup masalah nasionalisme, budaya, harus kita tumbuhkan," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencegah anak terlibat dalam pergaulan bebas juga bisa dilakukan orangtua walau dari jauh.
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca SelengkapnyaNamun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.
Baca SelengkapnyaAnak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca SelengkapnyaTidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pilihan dalam Pemilu jangan sampai menimbulkan polarisasi antara satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaJokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini
Baca SelengkapnyaPuan Maharani menegaskan, perlindungan terhadap anak dan remaja dari perundungan (bullying) di sekolah haruslah menjadi prioritas utama semua pihak.
Baca Selengkapnya