Menteri Pertahanan Minta Tindak Tegas Pelaku Rasisme
Merdeka.com - Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, memerintahkan penindakan secara tegas terhadap siapapun pelaku rasis. Tidak peduli pelakunya, jika memang melanggar hukum harus ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.
"Begini ya, siapa yang berbuat salah, entah polisi, entah tentara, siapa saja harus ada hukumannya. Itu saja. Kita negara hukum," tegas Ryamizard Ryacudu usai memberikan kuliah umum Bela Negara dan Deradikalisasi di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Sabtu (24/8).
Tindakan rasis balam bentuk teriakan diduga terjadi dalam pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Sabtu (17/8) lalu. Sejumlah orang saat ini sedang diperiksa oleh aparat keamanan atas tindakan tersebut.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Kenapa polisi memeriksa yayasan di Bali? 'Saat ini Polda Bali masih melakukan proses lidik dan pengembangan terhadap dugaan perdagangan bayi tersebut dan sudah melakukan pemeriksaan terhadap yayasan Bali Luwih yang berada di Tabanan,' kata Kombes Jansen dalam keterangannya, Jumat (20/9).
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
"Saya sampaikan, apapun yang namanya seperti disampaikan (rasis), itu kan memancing-mancing tidak baik. Itu ada hukumannya. Tidak ada orang bebas di negara hukum ini," tegasnya.
Ryamizard mengaku belum mengetahui perkembangan terakhir kasus tersebut. Namun Kepolisian dan TNI sudah mengambil tindakan.
"Saya belum tahu (kasus hukum), saya di sini. Yang jelas polisi sudah mengambil tindakan, tentara juga begitu," ungkapnya.
Ryamizard juga menegaskan bahwa kondisi Papua saat ini sudah mereda pasca demontrasi di sejumlah titik. Kondisi akan segera membaik seiring upaya yang dilakukan oleh sejumlah pihak.
"Saya baru dengar, sudah reda," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah ini bahkan membuat Kapolda Sulawesi Barat Irjen Adang Ginanjar marah atas perilaku anak buahhnya dan meminta maaf.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPenyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaPolisi menyita tiga bendera Bintang Kejora yang memantik terjadinya pengepungan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaKemenag sepakat pelanggaran hukum pada kerusuhan di Pamulang, Tangerang Selatan harus diproses
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap peran pelaku saat pembubaran diskusi kebangsaan di Kemang.
Baca Selengkapnya“Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Papua," kata Pangdam Cendrawasih
Baca SelengkapnyaSeorang kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Mamuju bernama Ramli dikeroyok sejumlah anggota Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat (Sulbar)
Baca SelengkapnyaAwalnya demo peringatan 1 Desember dilakukan mahasiswa Papua berjalan aman dan damai.
Baca Selengkapnya