Menteri Puan ingatkan Kalbe Farma jangan asal produksi obat
Merdeka.com - Kasus meninggalnya dua pasien karena salah obat bius juga menjadi perhatian Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani. Dia mengaku sudah mengomunikasikan masalah itu dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Puan meminta Nila segera menarik obat Buvanest Spinal 0,5 persen yang salah isi karena terlanjur tersalurkan ke rumah sakit.
"Memang itu sudah koordinasi dengan Badan POM dan Kementerian Kesehatan, untuk ditindaklanjuti adanya kedua obat tersebut dan sudah ditarik dari pasaran untuk disetop peredarannya," kata Puan usai menghadiri Rapat Paripurna, di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (18/2).
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Bagaimana proses kasus ini? 'Pada, 17 Mei 2024 Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kantor Kejati DKI Jakarta telah menyatakan lengkap berkas perkara (P21),' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Siapa yang diduga melanggar prosedur? Polres Metro Jakarta Barat telah menugaskan Propam untuk menyelidiki oknum anggota Unit Narkoba Polsek Tambora yang menangkap penyanyi dangdut Saipul Jamil.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi Siskaeee? Kasus produksi film porno yang melibatkan Selebgram, Fransiska Candra Novita Sari alias Siskaeee dan kawan- kawan akhirnya dinyatakan lengkap Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI, setelah dilimpahkan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
-
Siapa yang melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik? Keluarga Nanie Darham melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik setelah melihat kejanggalan dalam kematiannya.
Tidak hanya itu, pemerintah juga sudah mengingatkan kepada perusahaan penyedia obat-obatan untuk mewaspadai adanya pasokan obat-obatan ilegal yang bisa merugikan masyarakat.
"Kita juga sudan mengingatkan kepada perusahaan yang mengedarkan, untuk mensetop obat palsu atau yang salah dalam pelabelan penempatan obat tersebut di seluruh rumah sakit se-Indonesia," paparnya.
Sementara itu, terkait sanksi hukum yang akan dilayangkan kepada pihak Rumah Sakit Siloam, Puan mengaku masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
"Sampai saat ini kami tetap mencermati langkah apa yang menyeluruh apa yang terjadi di sebenarnya di rumah sakit tersebut," tandasnya.
Seperti diketahui, peristiwa ini bermula saat dua orang pasien, pada 12 Februari, pria dan wanita harus menjalani tindakan operasi. Seperti SOP yang ada, dua pasien itu harus mendapat injeksi lebih dulu. Dalam proses injeksi yang dilakukan dokter anastesi, rupanya isi dan label anastesi Buvanest Spinal terjadi ketidakcocokan. Akibatnya, dua pasien mengalami gatal-gatal dan kejang hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementan masih menunggu hasil pengecekan lebih lanjut terhadap kandungan anggur impor dari China tersebut olen BPOM.
Baca SelengkapnyaIrma pun meminta BPOM bekerjasama dengan Badan Karantina untuk menyelidiki peredaran anggur muscat.
Baca SelengkapnyaDidi memastikan Kemendag akan berhati-hati dalam menerbitkan SPE atas kratom.
Baca SelengkapnyaIkrar menyataan akan menjalankan arahan yang dititipkan Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Baca SelengkapnyaBPOM memastikan akan mengambil sampling anggur dan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian.
Baca SelengkapnyaKemendag juga menekankan pentingnya penelitian yang solid dalam mengimplementasikan aturan tersebut di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menaikkan status hukum penanganan kasus dugaan keterlibatan pihak BPOM.
Baca SelengkapnyaPemerintah berharap ke depannya ada aturan soal jual beli kratom di toko-toko, usai hasil riset BRIN dan Kemenkes keluar.
Baca Selengkapnya