Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Siti sebut Mei bisa kebakaran hutan jika tak serius dicegah

Menteri Siti sebut Mei bisa kebakaran hutan jika tak serius dicegah Ilustrasi Kebakaran Hutan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan mengadakan rapat penanganan kebakaran hutan bersama Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Kemenko Polhukam, Jakarta siang ini. Rapat digelar karena bulan Mei hutan bisa kembali terbakar.

Siti Nurbaya mengatakan, puluhan titik api di wilayah Kalimantan dan Sumatera sudah terdeteksi, sehingga pemerintah akan menangani kebakaran hutan dengan maksimal.

"Contohnya situasi sekarang itu artinya dalam dua minggu terakhir ya. Karena kalau hari ini di Riau tinggal satu. di Kaltim masih ada beberapa tiga atau lima, rata-ratanya sepuluh titik api. Itu yang pertama yang kita selesaikan, memang tidak ada jalan lain harus diselesaikan sebelum Mei karena di pertengahan Mei sudah gawat lagi," kata Siti Nurbaya di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jakarta, Kamis (17/3).

"Jadi kalau dilihat tren dari Riau sebetulnya sudah kerja sejak November. Kemarin apinya mulai banyak di tanggal 23, 26 dan 29 Februari. Itu sudah mulai banyak di Kaltim paling banyak titik apinya sampai 100-an tetapi di bulan Februari turun menjadi 60-an. Rata-rata tinggal 50-an dan hari ini mungkin tinggal 5 atau 6, tapi memang rata-rata kalau di Kaltim 100 titik per hari," lanjut dia.

Menurut dia, saat ini Pemkot dan Pemprov harus melakukan pengawasan terhadap hutan-hutan di daerah. Bahkan pihaknya dengan BMKG melakukan kerjasama untuk indentifikasi awal kebakaran hutan.

"Tadi kita bahas, bahwa dengan monitoring itu lalu seperti apa di tingkat provinsi, kota, kabupaten. dan tadi dipikirkan apakah kita mau basenya sektor. Apakah sektornya misalnya berapa provinsi dibagi beberapa yang tidak sama dengan kabupaten. Tadi pertimbangannya apakah basenya di kecamatan atau kabupaten," kata dia.

Lanjut dia, saat ini pihaknya sedang melakukan pengawasan dan penindakan menangani kebakaran hutan.

"Ini akan sulit jika kita terus-terusan cara menyelesaikannya seperti ini. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain kita harus lakukan membangun sistem kebakaran hutan dan lahan monitoring sistem itu sudah ada baik di BMKG, Lapan termasuk di Kementerian Lingkungan sendiri dari kerjasama asean, tetapi itu baru memberi indikasi hotspot dan sistemnya belum bekerja betul di lapangan, stratanya," tukasnya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Malaysia Protes Kabut Asap, Jokowi: Saya Perintahkan Kapolri & Panglima Tangani Api Sekecil Apapun!
Malaysia Protes Kabut Asap, Jokowi: Saya Perintahkan Kapolri & Panglima Tangani Api Sekecil Apapun!

Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Waspada, Ada 27 Titik Panas di Sumut
Waspada, Ada 27 Titik Panas di Sumut

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara - Barat Daya.

Baca Selengkapnya
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam

Secara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.

Baca Selengkapnya
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala

Total sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya
300 Hektare Hutan Lindung di Danau Toba Terbakar, Ini Penyebabnya
300 Hektare Hutan Lindung di Danau Toba Terbakar, Ini Penyebabnya

Kepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.

Baca Selengkapnya
Potret Terbaru Kawasan Gunung Semeru, Jalur Pendakian Belum Dibuka
Potret Terbaru Kawasan Gunung Semeru, Jalur Pendakian Belum Dibuka

Potret terbaru kawasan Gunung Semeru usai kebakaran

Baca Selengkapnya
547 Hotspot Terdeteksi, Jambi Siaga Karhutla Jelang Puncak Kemarau
547 Hotspot Terdeteksi, Jambi Siaga Karhutla Jelang Puncak Kemarau

BMKG mencatat 547 titik panas (hotspot) di Jambi. Provinsi ini pun sudah ditetapkan berstatus siaga darurat bencana karhutla.

Baca Selengkapnya
FOTO: Perjuangan Petugas Berjibaku Padamkan Karhutla di Ogan Ilir Sampai Kerahkan Helikopter
FOTO: Perjuangan Petugas Berjibaku Padamkan Karhutla di Ogan Ilir Sampai Kerahkan Helikopter

Memasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.

Baca Selengkapnya
Apel Gelar Pasukan Tangani Karhutla, Kapolres Rohul: Jangan Coba-coba Bakar Lahan
Apel Gelar Pasukan Tangani Karhutla, Kapolres Rohul: Jangan Coba-coba Bakar Lahan

Selama periode 1 Juli sampai 24 Juli 2024, terdapat 28 titik panas

Baca Selengkapnya