Menteri Susi pernah pontang-panting bantu korban tsunami Aceh
Merdeka.com - Mengenang bencana tsunami Aceh 10 tahun lalu akan mengingatkan pada sosok Susi Pudjiastuti. Nama perempuan asal Pangandaran ini melejit karena dia menjadi orang pertama yang berhasil mendarat di Aceh yang terisolasi untuk menyalurkan bantuan.
Cerita berawal ketika bencana gempa tektonik dan tsunami memporak-porandakan kota Serambi Mekkah pada 26 Desember 2004. Kala itu, bantuan kemanusiaan mengalir deras baik dari dalam maupun dari luar negeri. Namun bantuan tidak bisa menembus daerah bencana dan menumpuk di Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Tsunami menghancurkan akses darat, sehingga bantuan tidak bisa disalurkan.
Dikutip dari www.mypangandaran.com, dalam kondisi ini Susi berinisiatif mengirimkan bantuan melalui pesawat udara. Bersama suaminya saat itu Christiant, Susi terbang menggunakan Cessna Caravan. Ssatu-satunya pesawat yang dia operasikan melalui bendera PT ASI Pudjiastuti. "Sumbangan titipan dari banyak teman," ujar Susi kala itu.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk membebaskan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Bagaimana TNI melakukan upaya pembebasan pilot Susi Air? 'Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan,' ujarnya.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Bagaimana tsunami terjadi di Aceh? Bencana ini terjadi akibat gempa di perairan barat Aceh, Nicobar, dan Andaman yang dipicu oleh interaksi antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Aceh Luluh Lantak Gempa dangkal berkedalaman 10 kilometer tersebut memicu pergeseran batuan secara tiba-tiba, yang menyebabkan lentingan dasar laut dan memunculkan gelombang tsunami.
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
Daerah pertama yang dituju oleh ibu tiga anak ini adalah Pulau Simeuleu, yang merupakan pulau terdekat dari pusat bencana. Namun, ia tidak bisa langsung masuk ke pulau itu, karena masih dinyatakan tertutup pada Senin itu. Pesawatnya baru bisa mendarat di Pulau Simeuleu pada hari kedua. Susi menjadi orang pertama yang berhasil mendarat di Aceh.
Pontang panting dan kerja keras Susi di Aceh kemudian tersebar melalui mulut ke mulut. Keberhasilan Susi menembus daerah bencana ini kemudian menjadi titik awal kesuksesannya dalam usaha bisnis penerbangan. Awal mulanya maskapai perintis tersebut cuma punya dua pesawat untuk mengangkut lobster dari Pulau Semelu, Aceh.
"I never dream for Susi Air, pesawat tadinya hanya untuk membawa hasil laut. Mungkin tanpa tsunami saya tidak di sini dan tidak kenal bapak Kuntoro Mangkusubroto," ucap Susi dalam membuka seminar internasional dalam rangka mengenang 10 tahun gempa dan tsunami Aceh di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (24/11) lalu.
Susi menyebut mungkin dia sekarang tidak menjadi menteri jika tidak ada tsunami di Aceh. Susi mengakui dari bencana di Aceh, dia mendapat banyak pelajaran berharga dengan terlibat langsung dalam penanganan bencana itu.
"Tsunami 2004, membawa pesawat kecil saya ke Aceh. Ini adalah pengalaman personal saya di kemanusiaan, cinta, semangat, kepedulian kepada sesama. Saya waktu itu baru punya 2 unit pesawat kecil untuk angkut lobster. Tapi melalui tsunami saya mendapat banyak relasi dan cinta, untuk memberi dan berbagi," kata Susi.
Cerita Susi tidak berhenti di sini, keberhasilannya di Aceh membuat Susi sukses membantu masyarakat waktu bencana di Pangandaran. Bencana tsunami di Pangadaran kala itu tidak dinyatakan pemerintah sebagai bencana nasional. Di sini Susi mengambil peran dan mengimplementasikan pelajaran yang dia dapat dari bencana tsunami Aceh.
"Ada ratusan korban. Banyak yang perlu diamputasi namun rumah sakit penuh karena terbatas. Mereka tidak bisa dibawa, kami sedih sekali, sangat banyak keterbatasan, karena tidak masuk sebagai bencana nasional," kenangnya.
Kini, 10 tahun sudah bencana itu berlalu. Ketika mengenang kejadian ini, Susi sesekali meneteskan air mata. Membuka acara seminar internasional mengenang 10 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh ini, Susi terlihat sesekali tertegun dan menghapus air matanya. Bahkan ketika konferensi pers, Susi masih mengelap mata dan hidungnya dengan tisu.
Dalam sambutannya, Susi menyebut korban jiwa bencana Aceh sangat besar dibandingkan kejadian Jepang karena tidak adanya peringatan dini tsunami. Kurangnya kesiapsiagaan masyarakat dan tidak adanya sarana dan prasarana evakuasi kawasan bencana.
"Dengan acara ini kita bisa melihat kemanusiaan, saling membantu. Ini pribadi dari pengalaman saya," kata Susi.
Namun demikian, Susi sesekali juga terkenang kisah lucu saat menyalurkan bantuan tsunami itu. Cerita itu bermula ketika Susi berada di Bandara Sultan Iskandar Muda, dia melihat seorang pria relawan dari Eropa mondar-mandir di apron bandara, sambil memanggil-manggil nama Susi. "Susi…! Susi, where are you…?"
Merasa namanya dipanggil, Susi datang menghampiri pria itu. "Anda mencari Susi? Saya ini, Susi…!" tutur dia. Tetapi, pria itu malah menggelengkan kepala. "Maaf, bukan. Bukan kamu. Saya mencari Susi, Susi Air. Di mana perwakilan kantornya di sini?"
Susi pun tersnyum. "Tidak ada Susi Air, Sir…! Apalagi kantornya...! Yang ada cuma Susi, ya, saya ini…!"
Pria itu akhirnya paham, Susi itulah yang memiliki pesawat Cesssna untuk mengantarkan bantuan. "Oke, oke…! Kamu, Susi… punya Cessna? Good…! Bisa bantu drop logistik kami?"
"Boleh saja, nanti setelah pesawat saya itu balik lagi ke bandara ini. Tetapi, Anda harus ganti minyaknya (bahan bakar), ya," jawab Susi. "Ya, ya, tentu. Kami bayar, kami sewa," jawab relawan Eropa itu. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Susi Pudjiastuti mengajak pensiunan jenderal Kopassus untuk naik kapal kecil saat ombak sedang besar. Siapakah sosoknya dan seperti apa momen yang tercipta?
Baca SelengkapnyaSuper Hercules C-130 J tersebut merupakan pesawat tercanggih yang dimiliki TNI AU.
Baca SelengkapnyaBantuan untuk korban Gunung Lewotobi Laki-Laki itu terdiri dari 25 ton beras, 2.500 paket obat-obatan, 2.500 paket selimut, 500 dus air mineral, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaSusi turut memperkenalkan Prabowo sebagai Capres Gerindra kepada nelayan di Pangandaran.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menjenguk para korban erupsi Gunung Marapi di posko tanggap bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (9/12).
Baca SelengkapnyaBelum lama ini Prabowo Subianto berkunjung ke kediaman Susi Pudjiastuti di Pangandaran.
Baca SelengkapnyaBersama para nelayan, Prabowo dan Susi berkeliling Pangandaran.
Baca SelengkapnyaRisma terlihat berdialog dengan korban dan memberikan bantuan kepada korban.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto sigap bantu Presiden Jokowi pasangkan jaket bomber
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo mengecek bantuan logistik yang akan dikirim ke beberapa wilayah di Sumatera Barat yang terdampak bencana
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, nelayan memiliki peran vital di republik ini karena berjuang menyediakan asupan protein untuk masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolri bersinergi dengan seluruh pihak dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Papua.
Baca Selengkapnya