Menteri Susi: Saya diancam santet orang Kalimantan 7 turunan
Merdeka.com - Tekanan berat sebagai pembantu presiden sangat dirasakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Berbagai ancaman lisan, tulisan hingga mistik kerap dirasakan.
Seperti cerita Susi tentang santet. Bekas bos maskapai Susi Air itu mengklaim, selama menjabat sebagai menteri, dirinya pernah diancam disantet tujuh turunan.
Susi menyebut, ancaman itu diperolehnya dari Kalimantan. Dia menduga ancaman mistik itu lantaran pihaknya melarang melakukan ekspor kepiting bertelur.
-
Kenapa Sujadi memilih budi daya kepiting? 'Tapi kemudian saya dengar ada teman budi daya kepiting bakau. Saya lihat, kemudian saya pulang, saya bikin berdasarkan kelebihan dan kekurangan di sana. Saya desain sendiri pakai bahan-bahan yang sangat sederhana, saya susun jadi model apartemen sangat sederhana,' kata Sujadi dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Bagaimana Sujadi membudidayakan kepiting? Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat. Kemudian di bagian atas apartemen itu diberi aliran air yang dialirkan melalui pipa ke masing-masing tingkatan apartemen.
-
Mengapa ikan tertentu harus dihindari? Meskipun ikan sering dianggap sebagai makanan sehat, beberapa jenis ikan memiliki kadar purin yang tinggi dan dapat memicu serangan asam urat.
-
Mengapa gigitan kukang berbahaya? Akibat gigitan Kukang terhadap manusia bisa berakibat lebih fatal karena ada yang bereaksi dari gigitan menjadi pingsan bahkan mati, karena bikin syok anafilaktik.
-
Bagaimana Kemendag mengawasi pelabuhan tikus? 'Pelabuhan tikus ini memang susah mengawasinya, dan aparat kita tidak mungkin sanggup dan tak akan cukup. Sehingga kita harus berkolaborasi. Pernah ada masyarakat yang menolak karena alasan ekonomi, mereka minta dengan berbagai alasan. Ini yang terjadi di lapangan, tapi kita lakukan yang bisa kita. Kita push terus,' ujarnya.
-
Dimana Sujadi membangun budidaya kepitingnya? Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
"Saya dapat SMS dari orang Kalimantan untuk menyantet 7 turunan karena melarang kepiting telur diekspor," kata Susi di Jakarta, Selasa (13/1).
Meski mendapat ancaman mistik, Susi tetap menanggapi santai. "Saya saja baru satu cucu, bagaimana mau tujuh turunan," ujarnya sambil tersenyum.
Susi menjelaskan, kebijakannya melarang ekspor kepiting yang sedang bertelur sebenarnya bertujuan baik. Menurut Susi, bila tak diekspor, seharusnya petani malah lebih untung dengan menambah jumlah populasi kepiting.
Maka itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal melakukan edukasi kepada warga tentang pentingnya budidaya. "Kita mesti ajarkan itu ke mereka hitung-hitungan," ungkapnya.
Selain itu, Susi melihat industri kelautan tak sekadar ikan. Sebab, banyak tempat wisata atau penginapan meraup untung miliaran atas keindahan laut. Dirinya juga mendukung para nelayan yang tetap memegang budaya kearifan lokal.
"Kita semua menjadi juru kampanye kemaritiman," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Kasdi, dirinya merasa dilema untuk melakukan urunan.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono akui kewalahan mengurus ekspor ilegal benih lobster.
Baca SelengkapnyaKegiatan ekspor pasir laut harus melalui proses ketat.
Baca SelengkapnyaSelama adanya pengumpulan dana untuk kebutuhan SYL, Kasdi mengatakan situasi kerja di Kementan menjadi tidak kondusif.
Baca Selengkapnya18.000 keluarga di Kalimantan Barat hidupnya bergantung pada tanaman kratom.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyakit hewan, pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK harus diperketat.
Baca SelengkapnyaAgenda sidang pembacaan pleidoi terdakwa Syahrul Yasin Limpo
Baca SelengkapnyaSYL menyampaikan jika Momon tidak sejalan dengan keinginannya, Momon dipersilakan mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaSYL berkelih tidak mengetahui adanya urunan dana tersebut
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan tim kuasa hukum SYL saat membacakan nota eksepsi di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaDalam ancamannya itu SYL meminta kepada ASN Eselon untuk mengundurkan diri
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.
Baca Selengkapnya