Menteri Tedjo didesak minta maaf karena sebut rakyat tak jelas

Merdeka.com - Sejumlah pengacara yang mengatasnamakan diri mereka aktivis pemberantasan korupsi mendesak Menko Polhukam, Tedjo Edhy Purdijatno, meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Meski sempat mengklarifikasi, mereka menilai ucapan demikian tak pantas terlontar dari seorang Tedjo.

"Klarifikasi tapi belum minta maaf gitu, sampai sekarang enggak minta maaf tindak pidana juga. Kita tunggu polisi bijak enggak dengan itu," kata Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan, di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/1).

Namun, menurut Azas, klarifikasi dan minta maaf tersebut tak cukup mengobati sakit hati masyarakat atas ucapannya. Oleh karena itu, kendati telah meminta maaf proses hukum terkait ucapannya harus tetap berjalan.

"Pidana berjalan. Seharusnya jadi menteri dia minta maaf dan sebagai warga negara dia harus tunduk kepada hukum," tandasnya.

Seperti diketahui, saat penangkapan dan penahanan langsung terhadap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto, Jumat (23/1) kemarin, sejumlah masyarakat melakukan demonstrasi di Gedung KPK, supaya Bambang dibebaskan. Aksi itu dilakukan sejak Jumat pagi hingga Sabtu dini hari.

Menko Tedjo menyebut mereka yang melakukan aksi itu adalah rakyat tak jelas. Padahal sejumlah orang ternama tergabung dalam aksi itu.