Menteri Yohana kukuhkan satgas penanganan masalah perempuan dan anak
Merdeka.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengukuhkan satgas penanganan masalah perempuan dan anak di Kota Kediri, Senin (15/8). Pengukuhan Satgas PPA ini diikuti oleh 10 Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan aliansi LSM Kediri yang dipusatkan di Balai Kota Kediri.
"Perempuan dan anak merupakan sumber daya potensial dalam pembangunan Indonesia. Kekuatan keduanya berperan dalam mengisi pembangunan di berbagai bidang, sekaligus dapat mengantarkan Indonesia menjadi salah satu bangsa yang besar, kuat dan mandiri," kata Yohana, saat pembukaan pelatihan Satuan Tugas Penanganan Masalah Perempuan dan Anak, di Hotel Insumo Kediri, Senin (15/8).
Menurut Yohana, hingga saat ini kondisi sebagian perempuan dan anak masih mengalami tindakan kekerasan, pelecehan dan perdagangan.
"Perempuan juga kerap dirugikan dalam masalah keperdataan yang menyebabkan mereka tidak memperoleh hak yang sama, seperti kasus perebutan harta dan hak waris, hak pengasuhan anak, perceraian, tuntutan ganti rugi dan kasus ketenagakerjaan," ujarnya.
Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia, selama 5 tahun terakhir total jumlah kekerasan sebanyak 2.178 terus meningkat hingga mencapai 4.309 pada tahun 2015. Namun demikian yang dilaporkan justru jauh lebih sedikit, dibandingkan dengan jumlah sebenarnya. Hal itu lantaran mereka merasa ragu dan takut dalam melaporkan kekerasan yang dialaminya.
"Atau ada kendala lain seperti sulitnya akses dalam mencapai layanan pengaduan dan kurangnya informasi yang dimiliki perempuan dan anak. Banyaknya permasalahan perempuan dan anak ini melatarbelakangi Kementerian PP dan PA untuk membentuk Satuan Tugas Penanganan Masalah Perempuan dan Anak, baik di tingkat pusat maupun daerah untuk melakukan upaya-upaya membantu korban dan pendampingan untuk mendapat layanan yang dibutuhkan," jelasnya.
Fungsi dari pembentukan satgas tersebut ialah untuk melakukan penjangkauan terhadap perempuan dan anak yang mengalami permasalahan. Melakukan identifikasi kondisi dan layanan yang dibutuhkan, serta melindungi perempuan dan anak di lokasi kejadian dari yang dapat membahayakan dirinya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rita menjelaskan, perencanaan dan pelaksanaan gerakan PKK dilaksanakan melalui 10 program pokok PKK.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, untuk satu orang ibu Dhasawisma mengurus 10 hingga 20 keluarga.
Baca SelengkapnyaWamen Isyana menyampaikan, periode krusial pencegahan stunting ada pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Baca SelengkapnyaBintang menyebut, perempuan dan anak-anak selama ini kerap menjadi korban kekerasan sehingga tergolong kelompok rentan.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa mewujudkan hal tersebut, diperlukan kerjasama yang menyeluruh hingga jajaran PPA dan PPO di tingkat Polres.
Baca SelengkapnyaIsyana menitipkan pesan kepada seluruh masyarakat untuk rutin datang ke Posyandu.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi memiliki perhatian yang cukup tinggi untuk memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Baca SelengkapnyaPembentukan direktorat baru ini dianggap sebagai terobosan besar dalam memperkuat perlindungan perempuan dan anak sebagai kelompok paling rentan terhadap TPPO.
Baca SelengkapnyaHal itu menjadi penting seiring maraknya kasus kejahatan siber sehingga Polri memerlukan perbaikan dan penguatan struktur.
Baca SelengkapnyaKomisioner Kompolnas Poengky Indarti mengaku, pihaknya hingga kini masih menunggu kehadiran Direktorat baru tersebut yang sudah direncanakan sejak 2021.
Baca SelengkapnyaKomnas Perempuan mencatat dalam semester pertama 2024, telah ada 2.343 kasus yang dilaporkan langsung ke mereka.
Baca SelengkapnyaInisiatif merupakan langkah strategis pemerintah yang bertujuan mendorong pengarusutamaan gender
Baca Selengkapnya