Menteri Yohana minta orang tua atau guru memukul anak dilaporkan kepadanya
Merdeka.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengingatkan kepada orang tua dan guru agar tidak melakukan kekerasan terhadap anak-anaknya. Pernyataan itu disampaikan dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.
Saat memberikan sambutan, Menteri Yohana meminta beberapa orang anak untuk naik di atas panggung. Secara berurutan anak-anak tersebut menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Ibu Menteri. Salah satu pertanyaan tentang ada atau tidak kekerasan di sekolahnya.
"Tidak ada (guru pukul muridnya), tapi kalau nakal ya pukul," para anak menjawab.
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
-
Kenapa orangtua itu menghukum anak di depan umum? Orangtua di Amerika Serikat ini memilih cara keras dalam menghukum anaknya yang menjadi perundung di sekolah,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang perlu tahu dampak buruk pukul anak? Saat anak-anak disiplin dengan kekerasan, mereka mempelajari bahwa tindakan kekerasan adalah cara yang sah untuk menyelesaikan konflik atau masalah.
-
Apa dampak pukul anak? Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental dan harga diri yang lebih rendah. Jadi, pemukulan tidak hanya tidak efektif dalam mengubah perilaku anak, tetapi juga dapat merusak kesejahteraan mental dan emosional mereka.
-
Gimana ngatasin anak suka pukul? Menahan Fisik Anda mungkin merasa ingin menahan balita secara fisik ketika mereka mencoba memukul orang lain. Jika Anda merasa anak Anda kehilangan kendali atau merasa tenang dengan pendekatan ini, ini bisa menjadi pilihan.
-
Apa yang dilakukan orang tua murid ke anak Andika? Sang putra, mendapat makian dari salah satu orangtua siswa karena masalah sepele terkait mainan.
Menteri Yohanna pun menegaskan kepada anak-anak bahwa sekolah yang gurunya masih sering memukul muridnya berarti belum ramah anak. Yohanna pun mengingatkan kepada para guru agar tidak melakukan kekerasan.
"Ini sekolah belum ramah anak, yang jadi masalah bagi Bu Menteri ini karena guru-guru ini (masih) sering pukul anak-anak. Tidak boleh lagi sudah ada Undang-undang Perlindungan Anak, tidak boleh. Guru-guru (yang melakukan kekerasan) tersebut berhadapan dengan hukum," jelasnya.
Begitu pun saat seorang anak ditanyakan tentang ada dan tidaknya orang tua yang masih memukul? Seorang siswi asal Sumba Timur pun menceritakan tentang seseorang di daerahnya yang tidak sekolah dan kerap dipukul orang tuanya.
"Di Sumba Timur ada anak yang tidak sekolah, tetapi masih ada yang pukul anak," katanya dengan logat khas.
Menteri Yohanna pun kembali mengingatkan kepada para orang tua agar menyayangi dan tidak memukul anak-anaknya. Serta mengajak semua masyarakat Indonesia untuk menjaga bersama hak-hak yang dimiliki dan melekat kepada anak-anak.
"Masih ada orang tua yang pukuli anaknya, tadi malam di Forum Anak ada laporan masih ada orang tua yang kerap memukul anak-anak mereka. Sudah tidak boleh lagi orang tua memukul anak-anak karena sudah ada Undang-undang yang melindungi anak-anak ini," katanya.
"Kalau ada orang tua atau guru yang memukul, guru atau orang tua tersebut bisa langsung dilaporkan Menteri," sambungnya.
Kata Yohana, anak-anak adalah masa depan bangsa, karena itu anak harus menggunakan waktu sebaik-baiknya. Anak harus belajar, punya waktu khusus juga bermain dan berkreatif.
"Itu bagian dari hak anak yang harus kita jaga," tegasnya.
Sementara itu, selama perayaan HAN berlangsung meriah dan menyenangkan. Anak-anak disuguhi aneka kesenian daerah dan hiburan, termasuk tersedianya fasilitas permainan tradisional yang dapat dimainkan secara langsung.
Peringatan HAN (HAN) dengan mengambil teman Genius (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat) sejatinya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, namun batal hadir dan mengirimkan video yang ditonton beramai-ramai usai sambutan menteri PPPA.
Menteri PPPA beberapa kali terlihat bersenda gurau bersama anak-anak yang didampingi Gubernur Jawa Timur, Soekarwo bersama istri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berang putranya diintimidasi oleh salah satu orang tua murid, Andika Mahesa ajak duel di ring.
Baca SelengkapnyaAndika Kangen Band kemudian melaporkan kejadian yang menimpa putranya ke polisi.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengatakan, kepala sekolah bertanggung jawab terkait keamanan peserta didik di sekolah.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan di dunia pendidikan, khususnya di pesantren, menjadi perhatian Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Baca SelengkapnyaPihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.
Baca SelengkapnyaPuan menekankan pentingnya pendampingan hukum dan psikologi bagi para korban dan keluarganya.
Baca SelengkapnyaRemisi bagi Anak Binaan merupakan salah satu hak yang diatur undang-undang dengan syarat yang ditentukan.
Baca SelengkapnyaOrang tua murid yang melukai mata guru dengan ketapel masih dikejar. Keberadaan sudah terendus.
Baca SelengkapnyaKak Seto berharap polisi agar selalu mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak
Baca SelengkapnyaPolres Gorontalo kemudian menetapkan oknum guru berinisial DH (57) sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPadahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca Selengkapnya