Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Yohana: Perempuan Indonesia banyak tidak tertarik dengan politik

Menteri Yohana: Perempuan Indonesia banyak tidak tertarik dengan politik Menteri PPPA Yohana Yambise. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Suzana Yembise mengatakan, masih sedikit perempuan Indonesia yang tertarik pada politik. Menurutnya, sangat susah mencari perempuan yang ingin mendaftar ke poltik.

"Perempuan di Indonesia masih banyak yang belum atau tidak tertarik dengan politik karena banyak yang pesimis. Antara lain karena tidak diizinkan suami, tidak punya uang. Inilah yang jadi masalah dalam menarik perempuan untuk lebih banyak masuk ke politik itu susah," kata Yohana saat hadir memberi kata sambutan dalam kegiatan International Conference on Gender and Development di aula rektorat Universitas Hasannuddin (Unhas), Makassar yang dihadiri para ketua-ketua pusat studi gender dari sejumlah universitas di Indonesia, Selasa (10/7).

Menurut dia, kurangnya minat perempuan ke dunia politik sangat nyata di Indonesia. Hal ini menunjukkan pemerintah ataupun masyarakat sendiri belum menyadari bahwa perempuan itu sudah jadi pilar penting untuk ikut terlibat dalam pembangunan.

Orang lain juga bertanya?

Makanya, kata Yohana, untuk mencapai kesetaraan 30 persen perempuan itu sangat susah. Di legislatif saja saat ini baru 17 persen, belum sampai ke atas. Lalu kabinet meteri yang baru saat ini masih 23 persen. Kemudian perempuan yang menjadi kepala daerah saat ini baru 86 orang dari 516 kabupaten/kota di Indonesia.

"Syukurlah Khofifah bisa lolos. Ada satu yang mewakili perempuan jadi gubernur," tuturnya seraya menambahkan, siapapun perempuan itu, yang penting lolos mewakili perempuan sudah luar biasa sekali.

Tapi selain itu, kata Yohana lagi, bahwa sudah saatnya laki-laki memberi kesempatan kepada perempuan. Mindset laki-laki harus diubah, stop dan beri kesempatan sekarang kepada perempuan karena sekarang perempuan diperhitungkan dunia, bukan laki-laki saja.

Dia menambahkan, perjuangan kesetaraan gender itu harus dimulai dari keluarga di rumah. Tidak ada salahnya perempuan dan laki-laki di rumah berbagi waktu, laki-laki membuat nasi goreng pagi hari, membuat teh dan dinikmati bersama keluarga.

Dia menceritakan bagaimana ke negara konflik Afghantistan. Untuk ke negara itu menghadiri undangan first lady of Afghansitan ikuti sebuah konferensi internasional tidaklah mudah karena izinnya dari pemerintah sangat lama.

Mulai dari Menlu hingga Presiden RI. Al hasil keputusan terakhir keluar dari presiden, dirinya diizinkan berangkat ke Afghanistan untuk bicara di sana sebagai keynote speaker materi tentang perempuan. Dengan demikian, setelah Presiden Soekarno, dirinyalah yang menyusul bisa injakkan kaki ke negera Afghanistas dan tidur di sana selama empat hari.

"Kalau kita ke sana dengan hati, membawa misi kemanusian, kita tidak dapat masalah. Padahal sebelumnya sempat terjadi ledakan bom di sisi hotel tempat kita," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perludem: Sejak Pilkada 2015 hingga 2020, Minim Isu Perempuan dan Anak
Perludem: Sejak Pilkada 2015 hingga 2020, Minim Isu Perempuan dan Anak

Titi Anggraini menilai pada penyelenggaraan Pilkada 2024, belum banyak yang mengusung kebutuhan maupun peran perempuan.

Baca Selengkapnya
PBB Ungkap Tantangan Terbesar Indonesia dalam Isu Kesetaraan Gender
PBB Ungkap Tantangan Terbesar Indonesia dalam Isu Kesetaraan Gender

Indonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender

Baca Selengkapnya
Parpol Diminta Lebih Serius Rekrutmen Perempuan, Bukan Sekedar Formalitas
Parpol Diminta Lebih Serius Rekrutmen Perempuan, Bukan Sekedar Formalitas

Parlemen Indonesia masih mengalami ketertinggalan untuk kesetaraan gender dengan negara-negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kita Ingin Beri Tempat Perempuan, Tapi Suaminya Tak Izinkan Kampanye
Prabowo: Kita Ingin Beri Tempat Perempuan, Tapi Suaminya Tak Izinkan Kampanye

Rintangan yang masih kerap ia temui yaitu suami atau orang tua yang tidak mengizinkan perempuan itu untuk melangkah lebih jauh

Baca Selengkapnya
Melli Darsa Golkar Keluhkan Tiga Masalah di Kota Bogor
Melli Darsa Golkar Keluhkan Tiga Masalah di Kota Bogor

Pinjol menjadi salah satu persoalan pelik yang dihadapi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Hari Parlemen Indonesia, Novita Hardini Soroti Peran Ekonomi Perempuan dalam Legislatif
Hari Parlemen Indonesia, Novita Hardini Soroti Peran Ekonomi Perempuan dalam Legislatif

Dengan semangat Hari Parlemen Indonesia, Novita berharap semakin banyak perempuan di Indonesia yang termotivasi untuk terjun ke dunia politik.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Dukung Perempuan Pimpin Partai NasDem
Surya Paloh Dukung Perempuan Pimpin Partai NasDem

NasDem sudah tidak lagi berpolemik ihwal kesetaraan gender soal kepemimpinan perempuan di partai politik.

Baca Selengkapnya
Sentil Pihak Mau Adu Domba PKB, Cak Imin: Alhamdulillah Tetap Kuat dan Kokoh
Sentil Pihak Mau Adu Domba PKB, Cak Imin: Alhamdulillah Tetap Kuat dan Kokoh

Cak Imin lantas memamerkan prestasinya dalam Pemilu 2024 karena keberadaan kaum perempuan di partainya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Ribuan Aktivis Perempuan Unjuk Rasa Peringati Hari Perempuan Internasional
FOTO: Aksi Ribuan Aktivis Perempuan Unjuk Rasa Peringati Hari Perempuan Internasional

Dalam aksinya, para aktivis mendesak pemerintah segera mewujudkan kebijakan yang memiliki keberpihakan pada perempuan.

Baca Selengkapnya
Caleg Golkar Melli Darsa: Keterwakilan Politik di Parlemen Jangan Hanya Lip Service Petinggi Parpol
Caleg Golkar Melli Darsa: Keterwakilan Politik di Parlemen Jangan Hanya Lip Service Petinggi Parpol

Perempuan tidak boleh lagi sekadar ditempatkan sebagai vote getter

Baca Selengkapnya
Cawagub Banten Dimyati Tuai Kritik Karena Bicara Isu Sensitif soal Wanita di Debat
Cawagub Banten Dimyati Tuai Kritik Karena Bicara Isu Sensitif soal Wanita di Debat

Seakan ingin menyerang rivalnya calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany, Dimyati justru dinilai merendahkan kaum perempuan.

Baca Selengkapnya
Peringati Hari Perempuan Internasional, Pemerintah dan PBB Soroti Peran Penting Perempuan dalam Solusi Konflik
Peringati Hari Perempuan Internasional, Pemerintah dan PBB Soroti Peran Penting Perempuan dalam Solusi Konflik

Peringati Hari Perempuan Internasional, Pemerintah dan PBB Soroti Peran Penting Perempuan dalam Solusi Konflik

Baca Selengkapnya