Menuju Kemandirian di Bidang Kesehatan, 14 Jenis Vaksin Perlu Diproduksi Dalam Negeri
Merdeka.com - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono menilai 14 jenis vaksin perlu diproduksi dalam negeri. Langkah ini bisa menjadi jalan menuju kemandirian di bidang kesehatan.
Dari 14 jenis vaksin tersebut, empat di antaranya ada Japanese Enchepalitis (JE), Human Papillomavirus (HPV), Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) dan Rotavirus.
"Perlu diproduksi 14 jenis vaksin yang ada di dalam negeri," ujarnya dalam Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanan Industri Sediaan Farmasi, Senin (8/11).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Dante menyebut, Indonesia telah menguasai beberapa teknologi vaksin. Di antaranya virus vaccines, dan protein based. Sementara itu, teknolgi lain tengah dikembangkan seperti viral vector based, dan nucleic acid based.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan.
Terdapat 11 vaksinasi rutin lengkap yang sebelumnya diberikan kepada anak, namun pada tahun depan Kemenkes akan memasukkan tiga jenis vaksin untuk imunisasi lanjutan, yakni PCV, HPV dan rotavirus.
Vaksin PCV dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus penyebab penyakit berbahaya, seperti meningitis dan pneumonia.
Adapun vaksin HPV penting untuk diberikan sejak dini. Vaksin HPV diberikan untuk melindungi seseorang dari infeksi HPV tipe high-risk, yaitu jenis HPV yang berpotensi menyebabkan beberapa jenis kanker, salah satunya adalah kanker leher rahim (serviks).
Sementara Rotavirus adalah salah satu jenis virus yang mudah menjangkiti bayi dan anak-anak, menyebabkan gangguan kesehatan berupa diare, demam dan nyeri perut dengan risiko dehidrasi yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
"Kemarin kami sedang menyusun rencana strategis reformasi kesehatan atas permintaan pak presiden. Kami sudah memutuskan, Indonesia tahun depan akan melakukan vaksinasi untuk 14 antigen secara nasional," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Dengan dimasukkannya tiga vaksin tersebut, Budi berharap bisa menekan angka kematian bayi dan perempuan, sehingga Indonesia bisa menikmati bonus demografi lebih lama lagi.
"Partisipasi masyarakat akan vaksinasi juga sangat diperlukan. Saya merasakan sendiri, khususnya melalui vaksinasi COVID-19, bukan pekerjaan mudah. Kalau itu dilakukan bersama-sama kita bisa melakukan 14 vaksinasi wajib bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Menkes.
Sementara itu, Ketua Humas dan Kesejahteraan Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia Hartono Gunardi menyambut baik rencana Kemenkes yang memasukkan tiga vaksin ke dalam imunisasi wajib.
"Ini menjadi kado yang diberikan kepada kita semua, yaitu imunisasi PCV, HPV, dan rotavirus untuk seluruh anak Indonesia. Kami menyambut gembira imunisasi yang akan dilakukan secara nasional," kata dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaHal tersebut sesuai dengan arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengunjungi fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut, pemerintah terus menggencarkan transformasi kesehatan.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaTemuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca Selengkapnya