Menunggu Malam di Pelataran Pengungsian Pencari Suaka
Merdeka.com - Sekelompok lelaki berdiri di pelataran eks Kodim Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (4/9. Mereka bercengkrama. Sambil melepas penat setelah seharian berada dalam gedung penampungan. Sedangkan, kaum perempuan duduk terpisah di teras gedung.
Anak-anak berlarian, saling bercanda. Sebagian lain sekadar duduk bersama sang ibu, menikmati semilir angin sembari menunggu kantuk datang.
Suasana terasa berbeda di dalam gedung eks Kodim Kalideres, tempat penampungan sementara bagi pencari suaka. Tangisan balita merengek kepanasan, terdengar hingga keluar ruangan. Sang ibu hanya bisa menenangkan seadanya. Mengibaskan kain sembari membaringkan si buah hati di sampingnya.
-
Bagaimana cara menenangkan anak yang menangis? Memberikan anak kesempatan untuk menangis tanpa memaksa mereka berhenti adalah cara untuk mendukung ekspresi perasaan yang mereka alami.
-
Bagaimana cara menenangkan bayi menangis? Ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk menenangkan bayi yang sedang menangis, antara lain: Membiarkan bayi menghisap dot atau empeng. Cara ini bisa memberikan kenyamanan dan rasa tenang pada bayi.
-
Bagaimana cara menenangkan bayi yang menangis? Beberapa teknik untuk menenangkan bayi yang menangis termasuk: Swaddling: Menggulung bayi dengan selimut untuk memberikan perasaan keamanan yang mirip dengan dalam kandungan.Mengayunkan: Mengayunkan bayi dengan lembut dalam pelukan Anda.Shushing: Membuat suara shushing yang lembut yang meniru suara yang biasanya didengar bayi di dalam rahim.Menyusui: Memberikan bayi kesempatan untuk menyusui atau menghisap jari Anda.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
-
Siapa yang terdampak saat bayi menangis? Selain itu, membiarkan bayi menangis terus-menerus juga dapat memengaruhi hubungan emosional antara bayi dan orang tua.
-
Apa yang dirasakan anak ketika ibu sedih? Ketika masih dalam tahap bayi, anak-anak belum memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan kata-kata. Oleh sebab itu, mereka mengandalkan cara komunikasi nonverbal untuk berinteraksi dengan ibu mereka. Melalui sentuhan, pelukan, atau bahkan getaran emosional yang dirasakan dari tubuh ibu, anak-anak dapat merasakan emosi yang ada.
"Banyak orang tidur di luar, karena di luar sedikit dingin," ungkap pengungsi asal Afghanistan, berinisial B yang ditemui Merdeka pada Rabu (4/9).
Layaknya gedung tidak terpakai, eks Kodim Kalideres tidak menyediakan listrik dan air bersih bagi para pengungsi. Untuk memenuhi kebutuhan Mandi, Cuci, Kakus (MCK), para pengungsi harus menumpang ke pertokoan di seberang jalan. Sekadar untuk merasakan air bersih.
Umumnya, mereka memilih pergi minimarket terdekat untuk sekadar mandi dan mengambil air bersih. Namun, tak jarang pula pengungsi memakai toilet di Terminal Kalideres. Jarak antara penampungan dan terminal lebih kurang 2 kilometer. Mereka tempuh dengan berjalan kaki.
"Kita enggak mau keluar banyak uang," ucap B yang enggan disebutkan nama lengkapnya.
Satu bulan terakhir listrik dan air di penampungan tersebut dihentikan. Pria 28 tahun itu bercerita, hanya ada satu toilet yang bisa digunakan di dalam penampungan. Itu pun tidak dilengkapi pasokan air bersih.
Hal senada diungkapkan Ali. Ditemui di tempat berbeda, Ali menceritakan kesulitannya memperoleh air bersih. Ali harus mencari tempat lain untuk keperluan MCK.
"Sangat sulit dan berat untuk kami, tapi tidak ada pilihan lain, karena kami tidak punya pendapatan," jelas Ali dengan bahasa Inggris yang terbata-bata.
Selain kesulitan air bersih, tidak adanya pasokan listrik juga menjadi masalah lain bagi mereka. Ali menceritakan, kehidupan di dalam gedung gelap dan pengap. Tidak ada kipas apalagi pendingin ruangan. Para pengungsi hanya bisa berbaring di dalam tenda-tenda kemah yang mereka bawa. Panas terasa.
"Banyak nyamuk!" kata Ali dalam bahasa Indonesia.
Sesekali dia dan rekannya berjalan di sekitar gedung, mencari udara segar. Namun tidak boleh terlalu lama. Setelah jam 10 malam, mereka wajib kembali ke pengungsian. Kembali berdesakan dengan ratusan pengungsi lain.
"Sangat buruk, malam tanpa listrik," imbuhnya.
Ketika malam tiba, satu-satunya cahaya yang bisa mereka andalkan hanyalah lampu dari ponsel mereka. Biasanya, para pengungsi akan mengisi baterai ponsel mereka di warung atau toko di depan penampungan. Untuk bekal penerangan di malam hari.
"Aku setiap hari charge HP di sini. Tanya ibu (penjual di depan gedung). Kemana-mana mau pergi, bawa charger," ungkap B dengan bahasa Indonesia yang cukup lancar.
Dalam gedung dua lantai itu, para pengungsi dipisahkan dalam ratusan tenda. Ada pula yang memilih menggelar tenda di luar gedung, untuk menjaring lebih banyak angin.
Berdasarkan keterangan para pengungsi yang kami temui, saat ini eks Kodim Kalideres masih menampung 600 hingga 800 orang. Para pengungsi berasal dari sejumlah negara yang tengah terlibat konflik, seperti Afghanistan, Pakistan, Sudan, dan Somalia.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Musim dingin segera tiba. Perjuangan dan penderitaan dari jutaan warga Palestina belum juga berakhir.
Baca SelengkapnyaDitinggal orangtua, dua bocah ini harus tinggal sebatang kara. Aksi kakak rawat adik seadanya begitu menyayat hati.
Baca SelengkapnyaMomen haru badut kelelahan istirahat di emperan jalan. Sementara anaknya setia menemani ayah kelelahan hingga tertidur di pangkuan kakinya.
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaMengantre berjam-jam untuk menaiki kapal penyeberangan menuju Sumatera membuat pemudik kelelahan, terutama anak-anak.
Baca Selengkapnya