Menyamar beli narkoba, tentara perbatasan RI-Malaysia bekuk pengedar
Merdeka.com - Anggota TNI Yonif 611 Awang Long yang bertugas di pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia di Nunukan, Kalimantan Utara, membongkar aktivitas jual beli sabu di sebuah rumah, di Nunukan Barat. Seorang pengedar, Guntur Bintari (26), bersama 5 terduga pemakai sabu, diamankan. Barang bukti 26 paket sabu seberat 4 gram yang dipasok dari Malaysia, berhasil disita.
Penangkapan keenam orang itu dilakukan Rabu (1/2) sore sekitar pukul 16.00 Wita. Pengungkapan ini berawal dari laporan warga yang resah dengan ulah Guntur menjadikan rumahnya sebagai tempat transaksi sabu.
"Langsung kita tindaklanjuti untuk melakukan penangkapan, membentuk tim gabungan. Ada 8 orang dalam tim, yang awalnya kita lakukan pengintaian," kata Pasi Intel Kodim 0911 Nunukan, Lettu Infanteri Alim, kepada wartawan di Samarinda, Kamis (2/2).
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
-
Siapa yang ditangkap karena menerima sabu? Anggota Satres Narkoba Polresta Pekanbaru menangkap Wawan (28) warga Kelurahan Lapapa Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Dua personel TNI melakukan penyamaran sebagai pembeli sehingga berhasil masuk ke rumah Guntur Bintari. Tanpa rasa curiga, Guntur pun menyerahkan sabu yang hendak dibeli dua anggota TNI itu.
"Kita lakukan tangkap tangan di rumah itu, bersama personel lainnya yang mengintai di luar rumah," ujar Alim.
Lima orang lain di rumah itu tidak bisa berkutik. Saat diinterogasi, mereka sedang membeli sabu dari Guntur. Kelima orang itu adalah Rudi (23), Warso (20), Sony (21), Fadli (28), serta Fendi (25).
Di dalam rumah, petugas melakukan penggeledahan dan menemukan total 4 gram sabu yang diduga dipasok dari Malaysia, dikemas dalam 26 paket atau kantong plastik kecil. Selain sabu, juga diamankan uang tunai Rp3,39 juta. "Diduga hasil dari jual beli sabu," tambah Alim.
Tidak perlu menunggu lama, usai mengamankan Guntur dan kelima pengguna di rumah itu, kesemuanya digelandang ke markas Kodim 0911 Nunukan, untuk dimintai keterangan dan dilakukan pengembangan, sebelum diserahkan ke kepolisian. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maruli menyangkal isu soal adanya narkoba yang mereka bawa.
Baca SelengkapnyaKakek 77 tahun itu ditangkap di rumah kontrakan yang baru dia sewa di Jalan Cicayur 1 RT01/02, Desa Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaSaat itu, D berpura-pura menjadi pembeli sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaDari tangan salah satu pelaku yaitu R (29) diamankan sejumlah barang bukti narkoba di dalam tas yang dibawa.
Baca SelengkapnyaKabid Pemberantasan BNNP Bali Kombespol I Made Sinar Subawa mengatakan pengungkapan tersebut
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami jaringan narkoba tersangka R dan A ini.
Baca SelengkapnyaPengungkapan ini bermula dari informasi masyarakat yang mencurigai adanya dugaan keterlibatan anggota TNI.
Baca SelengkapnyaSabu sebanyak 1 kg berhasil disita polisi dan pelaku ditangkap
Baca SelengkapnyaSabu itu terbungkus dalam kemasan teh China, dikirim melalui suatu daerah Sumatera dikendalikan oleh bandar asal jaringan Malaysia.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap kelimanya berawal dari diketahuinya posisi Muh Al Qadri.
Baca SelengkapnyaMereka mengaku belum menerima upah, karena baru mendapatkan uang jalan saja.
Baca Selengkapnyaterdapat barang bukti sabu seberat sekitar 5 kilogram dan 20 ribu butir pil ekstasi
Baca Selengkapnya