Menyeramkan mayat disemen ditimbun paving meledak
Merdeka.com - Penghuni perumahan di kawasan Perumahan Elite Dharma Husada Indah Blok B, Surabaya, Jawa Timur, digegerkan penemuan mayat terkubur di bawah paving rumah nomor 154, Sabtu (18/10). Mayat tersebut bernama Awi asal Probolinggo.
Hasil olah TKP yang dilakukan pihak kepolisian dipastikan korban dibunuh. Di tubuh korban ditemukan bekas hantaman benda tumpul di bagian kepala dan dada.
"Korban dieksekusi di depan rumah, kemudian di seret menuju belakang rumah dan dikubur di lorong sebelah kiri. Itu terlihat masih ada bekas ceceran darah," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sumaryono.
-
Dimana korban dieksekusi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
Kasus ini menghebohkan karena korban dihabisi secara sadis. Tubuhnya ditimbun semen karena pelaku ingin menghilangkan jejak.
Terjadi ledakan di bawah paving tempat mayat ditemukan
Penemuan mayat pertama kali diketahui mandor bangunan, Yanto. Diduga, mayat yang terkubur di bawah paving rumah yang tengah direnovasi oleh pemiliknya itu adalah salah satu kuli bangunan yang diberi tugas menjaga rumah.Menurut satpam perumahan, Sudarsono, setiap hari rumah tersebut dijaga oleh dua kuli yaitu Awi warga Probolinggo dan Nur asal Jombang. Namun, sejak Kamis malam (16/10) kedua orang tersebut sudah tidak terlihat di TKP."Tadi sekitar pukul 11.00 WIB, mandor bangunan bernama Yanto, yang sekarang dibawa ke Polsek Mulyorejo untuk dimintai keterangan, memberi tahu saya sebelumnya, ada yang aneh di bawah paving rumah, lorong sebelah kiri. Paving yang sudah tertata meledak (semburat)," kata Sudarsono di lokasi kejadian.Kemudian, lanjut dia, saat mengetahui kondisi janggal itu, si mandor lapor ke satpam perumahan. "Waktu itu, saya lihat. Ada gundukan tanah di antara paving-paving yang tersusun di lorong sebelah kiri rumah. Ada kain warna biru tertanam di situ. Waktu saya tarik, saya buka, baunya keluar," papar Sudarsono.Mengetahui hal itu, para satpam perumahan yang tengah bertugas langsung melapor polisi dan dilakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Setelah mayat ditutup paving lalu disemen
Penemuan mayat terbungkus kain warna biru di bawah paving gegerkan warga Perumahan Dharma Husada Indah Blok B, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/10). Diduga, mayat yang terkubur di rumah nomor 154 yang tengah direnovasi itu adalah Awi asal Probolinggo.Awi sendiri merupakan pekerja bangunan di rumah yang informasinya hendak dijadikan Rumah Makan Roti Bonami oleh pemiliknya. Bersama rekannya bernama Nur asal Jombang, Awi diberi tugas menjaga rumah oleh mandornya yang bernama Yanto.Namun, menurut satpam perumahan, Sudarsono, kedua orang tersebut sudah tidak terlihat di sekitar rumah pada Kamis malam (16/10) lalu."Kemudian, pada hari Sabtunya, tadi sekitar pukul 11.00 WIB, mandornya lapor ke satpam perumahan, kalau paving yang dipasangnya bletat (semburat), ada gundukan tanah dan ceceran darah yang sebagian ditutupi dengan semen," terang Sudarsono di lokasi kejadian.Sementara Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Hartoyo mengatakan, sebelum penemuan mayat tersebut, pada hari Jumat kemarin (17/10), mandornya yang bernama Yanto sempat menelepon keduanya. Tapi tak tersambung."Pada hari Kamis, kedua orang ini (Awi dan Nur) masih bekerja. Hari Jumatnya, mereka tidak bekerja, di situ (lokasi kejadian) hanya terlihat delapan pekerja saja. Sempat dicari-cari mandornya, termasuk ditelepon langsung oleh mandornya tapi tidak tersambung," terang Hartoyo.Hartoyo juga mengaku masih belum berani menyimpulkan motif kejadian tersebut, termasuk dugaan pembunuhan. "Belum, belum. Masih dilakukan olah TKP. Yang jelas, sampai saat ini, kedua orang tersebut tidak ada, yang terkubur diduga si Awi, sementara teman satunya belum diketahui di mana," tuturnya.
Korban dikubur sedalam 30 centimeter
Motif pembunuhan kuli bangunan di perumahan elit Dharma Husada Indah I Blok B/154, Surabaya, Jawa Timur, masih buram. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sumaryono memastikan korban dibunuh oleh rekan seprofesinya.Dikatakan Sumaryono, peristiwa tersebut diperkirakan terjadi sekitar dua atau tiga hari lalu. Sebab, dilihat dari kondisi mayat sudah hampir membusuk."Kondisi korban telungkup, mengenakan kemaja warna abu-abu lorek berlengan panjang dan mengenakan sarung warna biru. Korban dikubur sedalam 30 centimeter kemudian ditutup lagi dengan paving, yang sebelumnya sudah tertata. Sebelum ditutup paving, pelaku menyemen terlebih dahulu lalu ditutup paving," jelas Sumaryono di lokasi kejadian.Dari olah TKP yang dilakukan pihak kepolisian, lanjut dia, dipastikan korban dibunuh. "Dari olah TKP, diketahui korban dipukul dengan benda tumpul di bagian kepala dan dada. Ada tiga bekas luka di tubuh korban, semuanya bekas pukulan benda tumpul. Korban dieksekusi di depan rumah, kemudian di seret menuju belakang rumah dan dikubur di lorong sebelah kiri. Itu terlihat masih ada bekas ceceran darah," paparnya.
Pelaku diduga rekan korban berinisial N
Korban adalah satu dari 10 pekerja bangunan yang mengerjakan renovasi rumah di Jalan Dharmo Husada Indah I Blok B/154. Pelaku diduga rekan korban yang kini buron."Korban bernama Awi asal Kabupaten Probolinggo. Sehari-hari korban bertugas menjaga rumah bersama rekannya. Kita sudah mengantongi identitas pelaku, yaitu berinisial N. Untuk motif pembunuhannya kita masih dalami," tandas dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan di Kampung Ciketing, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya