Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menyibak misi WN Turkistan terduga ISIS beraksi hingga Poso

Menyibak misi WN Turkistan terduga ISIS beraksi hingga Poso teroris. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Aparat Densus 88 Antiteror menangkap empat orang warga negara Turkistan di wilayah Kabupaten Parigi Moutong saat hendak menuju Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (13/9) sore. Mereka diduga bagian dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ingin menyebarkan pahamnya di Indonesia.

Keempat WN Turkistan tersebut yakni A Basyit, A Bozoghlan, A Bayram dan A Zubaidan. Sementara 3 WNI yang ikut ditangkap bersama mereka adalah Saiful Priatna (Ipul), M Irfan dan Yudit Chandra (Ichan).

Menurut Karopenmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar, Ipul ditangkap karena terlibat menyembunyikan DPO teroris atas nama mukhtar alias Romi. Sementara Irfan dan Ichan terlibat menjemput 4 orang asing tersebut di Makassar.

Berikut 5 fakta penangkapan mereka:

Awalnya dikira warga negara Turki karena paspor

Keempat warga negara asing yang ditangkap di wilayah Kabupaten Parigi Moutong saat hendak menuju Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, awalnya dikira berkewarganegaraan Tukri. Hal ini karena ditemukan paspor Turki atas nama Ahmed Bozoglan, salah satu pelaku.Setelah diselidiki identitasnya, rupanya keempat orang itu merupakan warga Turkistan."Hasil pemeriksaan sementara, Tim Penyidik Densus 88 AT Polri terhadap 4 WNA yang ditangkap di Poso, ternyata mereka adalah warga negara Turkistan (Uigur), salah satu Provinsi di bawah China tapi berbatasan dengan Turki," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Minggu (14/9).Menurut Ronny, keempat orang itu memperoleh paspor dari seorang perantara di Thailand dengan membayar 1 paspor seharga USD 1.000. Pada awalnya mereka berangkat dari Turkistan menuju Kamboja lewat laut, kemudian dari Kamboja ke Thailand lewat darat tanpa paspor."Mereka dibuatkan paspor di Thailand, sehingga patut dicurigai paspor mereka ini asli atau palsu. Dari Thailand menuju Kuala lumpur Malaysia, kemudian ke Indonesia (Bandung, Makassar, Palu, dan Parigi, mau ke Poso)," ujarnya.Sementara ini, menurut Ronny, dapat disimpulkan keempat orang Turkistan itu menggunakan paspor palsu, sehingga belum tentu mereka berasal dari Turki sesuai paspor yang ditemukan."Sedangkan yang berkaitan dengan latar belakang, motivasi dan tujuan ke 4 WNA tersebut masih dalam pemeriksaan Tim Penyidik Densus 88 AT Polri," imbuh jenderal bintang dua itu.

Dibuntuti dari rumah kos

Penyergapan Densus 88 terhadap 4 WN Turkistan dan 3 WNI saat hendak menuju Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, bermula dari pembuntutan dari sebuah rumah kos di Jalan Banteng, Touwa, Palu."Pada pukul 24.00 WITA dilakukan pembuntutan oleh tim surveilan dari kos-kosan di jalan banteng, Touwa, Palu terhadap sebuah mobil yang berisikan 7 orang. Pembuntutan mobil tersebut menuju ke arah Kabupaten Poso, Sulteng," ujar Karopenmas Polri Brigjen Boy Rafli Amara di Jakarta, Minggu (14/9).Sekitar pukul 02.00 WITA, mereka tiba di Kabupaten Parigi Moutong dan melihat adanya sweeping yang dilakukan aparat Polres oleh Polres Parigi Moutong. Melihat itu, pemilik kendaraan lantas mencoba berputar arah."Mobil berputar arah ke arah Toboli, setelah dilakukan pengejaran akhirnya mobil berhenti di sebuah kampung Marantale," lanjutnya.Sebelum ditangkap, warga Palu yang menemani empat WN Turki tersebut kabur dan bersembunyi di rumah warga. Sedangkan, empat lainnya memilih lari ke arah gunung sebelum akhirnya diamankan di Polres Parigi Moutong dan 4 orang asing tersebut masih dilakukan pengejaran."Selanjutnya oleh tim Polda Sulteng dan Densus telah dilakukan pengejaran dan penangkapan terhadap 4 orang asing tersebut di Desa Marantale, Kecamatan Siniu, Kabupaten Parigi Moutong. Keempatnya berencana akan menuju ke Poso untuk bergabung dengan kelompok Santoso yang difasilitasi oleh DPO Mochtar di Poso," tandasnya.

Diduga ISIS karena akan bergabung dengan kelompok Santoso

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengungkapkan 4 WNA asal Turkistan yang ditangkap terindikasi bagian dari ISIS. Dugaan itu semakin kuat ketika 4 WNA ini bertemu dengan 3 WNI yang akan mempertemukan dengan kelompok Santoso."Ya karena dia akan bergabung dengan (kelompok) Santoso," ujar Sutarman, di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (15/9).Sutarman mengatakan kelompok Santoso ini merupakan kelompok terorisme yang menjadi buron polisi selama ini."Santoso ini adalah kelompok terorisme yang ada di Indonesia yang selama ini menjadi buron Polri. karena itu sinyalemen kita seperti itu," ujarnya.

Guru SLB terduga teroris ikut diamankan Densus di Poso

Aparat Densus 88 menangkap 4 WN Turkistan dan 3 WNI di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (13/9) sore. Salah satu WNI yang dibekuk diketahui beprofesi sebagai guru SLB.Berikut identitas lengkap 3 WNI, seperti yang diungkap Karopenmas Brigjen Boy Rafli Amar:1. Nama: Saiful Priatna (Ipul), Islam, 29 tahun.Alamat: Tawaili Palu utara.Pekerjaan: Guru honor SLB negeri BatiaKeterlibatan: Menyembunyikan DPO teroris atas nama mukhtar alias Romi.2. Nama : M Irfan, Islam, 21 tahun.Alamat : Tawaili Palu.Pekerjaan: PetaniKeterlibatan: Menjemput 4 orang asing di Makassar, diduga kelompok teroris internasional.3. Nama: Yudit Chandra (Ichan), Islam, 28 tahun.Alamat: Kelurahan Lambara, Kecamatan Palu UtaraPekerjaan: Sopir rental.Keterlibatan : Menjemput 4 orang asing di Makassar, diduga kelompok internasional.

Avanza, paspor dan kompas disita dari WN Turki terduga teroris

Dalam penangkapan itu, menurut Karopenmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar, sejumlah barang bukti ikut disita, yakni sebuah mobil Toyota Avanza merah, paspor, kompas dan peralatan lainnya."Paspor atas nama Ahmed Bozoglan, 9 Juli 1987, asal negara Turki No passport TR-C No. 538250," urai Boy lewat pesan singkat, Minggu (14/9).Keempat WN Turki tersebut yakni A Basyit, A Bozoghlan, A Bayram dan A Zubaidan. Sementara 3 WNI adalah Saiful Priatna (Ipul), M Irfan dan Yudit Chandra (Ichan).Menurut Boy, Ipul ditangkap karena terlibat menyembunyikan DPO teroris atas nama mukhtar alias Romi. Sementara Irfan dan Ichan terlibat menjemput 4 orang asing tersebut di Makassar.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Identitas 4 Tersangka Pelaku Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, Disidang dengan Wajah Babak Belur
Ini Identitas 4 Tersangka Pelaku Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, Disidang dengan Wajah Babak Belur

Babak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia

Baca Selengkapnya
5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS

5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS

Baca Selengkapnya
Intelijen Turki Sukses Bongkar Operasi Mossad, Terungkap ini Misi Puluhan Agen Israel di Negeri Erdogan
Intelijen Turki Sukses Bongkar Operasi Mossad, Terungkap ini Misi Puluhan Agen Israel di Negeri Erdogan

Organisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki berhasil tangkap agen Mossad yang ditugaskan jadi mata-mata.

Baca Selengkapnya
Turun Langsung ke Garis Depan Operasi, 2 Jenderal TNI-Polri Terabas Hutan, Sungai & Bukit Sambil Tenteng Senjata
Turun Langsung ke Garis Depan Operasi, 2 Jenderal TNI-Polri Terabas Hutan, Sungai & Bukit Sambil Tenteng Senjata

Dua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.

Baca Selengkapnya
Turki Tangkap Penyokong Dana Mossad, Sedang Kirim Uang ke Agen Lapangan untuk Operasi Terhadap Warga Palestina
Turki Tangkap Penyokong Dana Mossad, Sedang Kirim Uang ke Agen Lapangan untuk Operasi Terhadap Warga Palestina

Aparat Turki memantau kedatangan seorang penyandang dana bagi agen Mossad di lapangan sejak 25 Agustus lalu.

Baca Selengkapnya
3 Prajurit TNI Culik & Bunuh Imam Masykur Satu Leting, Bidik Pedagang Obat Ilegal di Rempoa
3 Prajurit TNI Culik & Bunuh Imam Masykur Satu Leting, Bidik Pedagang Obat Ilegal di Rempoa

Atas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.

Baca Selengkapnya
Detik-detik Intel Turki Tangkap 33 Agen Mossad Israel, Misinya Culik & Bunuh Petinggi Hamas
Detik-detik Intel Turki Tangkap 33 Agen Mossad Israel, Misinya Culik & Bunuh Petinggi Hamas

Begini detik-detik intelijen Turki gerebek persembunyian agen Mossad Israel yang hendak bunuh petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya
Pergerakan Informan Dalam Kelompok Bersenjata Papua, Satgas TNI/Polri Dapat Kabar Penting
Pergerakan Informan Dalam Kelompok Bersenjata Papua, Satgas TNI/Polri Dapat Kabar Penting

Satgas gabungan TNI/Polri berhasil lumpuhkan 3 anggota KKB Papua. Berikut informasi selengkapnya.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu, Ternyata Simpatisan Kelompok yang Berafiliasi dengan ISIS
5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu, Ternyata Simpatisan Kelompok yang Berafiliasi dengan ISIS

Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.

Baca Selengkapnya
Iran Bom Markas Mata-Mata Israel di Irak, Lokasinya Dekat Kantor Konsulat AS
Iran Bom Markas Mata-Mata Israel di Irak, Lokasinya Dekat Kantor Konsulat AS

Markas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Tangkap Tiga Pelaku Teror Jaringan Santoso
Densus 88 Tangkap Tiga Pelaku Teror Jaringan Santoso

Dua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Terungkap! Tiga TNI Jahat Ternyata Culik Dua Korban, Pemuda Aceh Tewas & Satu Dilepas
VIDEO: Terungkap! Tiga TNI Jahat Ternyata Culik Dua Korban, Pemuda Aceh Tewas & Satu Dilepas

Rupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.

Baca Selengkapnya