Menyibak misi WN Turkistan terduga ISIS beraksi hingga Poso
Merdeka.com - Aparat Densus 88 Antiteror menangkap empat orang warga negara Turkistan di wilayah Kabupaten Parigi Moutong saat hendak menuju Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (13/9) sore. Mereka diduga bagian dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ingin menyebarkan pahamnya di Indonesia.
Keempat WN Turkistan tersebut yakni A Basyit, A Bozoghlan, A Bayram dan A Zubaidan. Sementara 3 WNI yang ikut ditangkap bersama mereka adalah Saiful Priatna (Ipul), M Irfan dan Yudit Chandra (Ichan).
Menurut Karopenmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar, Ipul ditangkap karena terlibat menyembunyikan DPO teroris atas nama mukhtar alias Romi. Sementara Irfan dan Ichan terlibat menjemput 4 orang asing tersebut di Makassar.
-
Siapa yang memimpin ekspedisi di Turkistan? Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
-
Siapa Polwan yang meraih prestasi di Turki? Sosok Briptu Tiara Nissa menjadi salah satu dari 5 lulusan terbaik pendidikan S2 nontesis di Turki.
-
Siapa yang bantu Abdurrahman Baswedan selama perjalanan? Selama AR Baswedan melakukan perjalanan ke luar negeri, semua biaya yang ditanggung berasa dari mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir. Ketika ia transit perjalanan di India, di sanalah biaya didapat dari hasil patungan mahasiswa untuk membelikan tiket pesawat.
-
Siapa yang terdampak serangan di Tavşanlı Höyük? Sisa-sisa otak dan kulit yang terawetkan ditemukan pada dua individu yang berbeda. Salah satunya adalah seorang pria muda berusia 15-18 tahun, sementara yang lainnya adalah seorang pria paruh baya berusia 40-45 tahun.
-
Apa yang dilakukan tentara Turki di Israel? Stasiun televisi Aljazeera berbahasa Arab melaporkan ada sekitar 10.000 tentara Turki di Israel.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
Berikut 5 fakta penangkapan mereka:
Awalnya dikira warga negara Turki karena paspor
Keempat warga negara asing yang ditangkap di wilayah Kabupaten Parigi Moutong saat hendak menuju Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, awalnya dikira berkewarganegaraan Tukri. Hal ini karena ditemukan paspor Turki atas nama Ahmed Bozoglan, salah satu pelaku.Setelah diselidiki identitasnya, rupanya keempat orang itu merupakan warga Turkistan."Hasil pemeriksaan sementara, Tim Penyidik Densus 88 AT Polri terhadap 4 WNA yang ditangkap di Poso, ternyata mereka adalah warga negara Turkistan (Uigur), salah satu Provinsi di bawah China tapi berbatasan dengan Turki," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Minggu (14/9).Menurut Ronny, keempat orang itu memperoleh paspor dari seorang perantara di Thailand dengan membayar 1 paspor seharga USD 1.000. Pada awalnya mereka berangkat dari Turkistan menuju Kamboja lewat laut, kemudian dari Kamboja ke Thailand lewat darat tanpa paspor."Mereka dibuatkan paspor di Thailand, sehingga patut dicurigai paspor mereka ini asli atau palsu. Dari Thailand menuju Kuala lumpur Malaysia, kemudian ke Indonesia (Bandung, Makassar, Palu, dan Parigi, mau ke Poso)," ujarnya.Sementara ini, menurut Ronny, dapat disimpulkan keempat orang Turkistan itu menggunakan paspor palsu, sehingga belum tentu mereka berasal dari Turki sesuai paspor yang ditemukan."Sedangkan yang berkaitan dengan latar belakang, motivasi dan tujuan ke 4 WNA tersebut masih dalam pemeriksaan Tim Penyidik Densus 88 AT Polri," imbuh jenderal bintang dua itu.
Dibuntuti dari rumah kos
Penyergapan Densus 88 terhadap 4 WN Turkistan dan 3 WNI saat hendak menuju Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, bermula dari pembuntutan dari sebuah rumah kos di Jalan Banteng, Touwa, Palu."Pada pukul 24.00 WITA dilakukan pembuntutan oleh tim surveilan dari kos-kosan di jalan banteng, Touwa, Palu terhadap sebuah mobil yang berisikan 7 orang. Pembuntutan mobil tersebut menuju ke arah Kabupaten Poso, Sulteng," ujar Karopenmas Polri Brigjen Boy Rafli Amara di Jakarta, Minggu (14/9).Sekitar pukul 02.00 WITA, mereka tiba di Kabupaten Parigi Moutong dan melihat adanya sweeping yang dilakukan aparat Polres oleh Polres Parigi Moutong. Melihat itu, pemilik kendaraan lantas mencoba berputar arah."Mobil berputar arah ke arah Toboli, setelah dilakukan pengejaran akhirnya mobil berhenti di sebuah kampung Marantale," lanjutnya.Sebelum ditangkap, warga Palu yang menemani empat WN Turki tersebut kabur dan bersembunyi di rumah warga. Sedangkan, empat lainnya memilih lari ke arah gunung sebelum akhirnya diamankan di Polres Parigi Moutong dan 4 orang asing tersebut masih dilakukan pengejaran."Selanjutnya oleh tim Polda Sulteng dan Densus telah dilakukan pengejaran dan penangkapan terhadap 4 orang asing tersebut di Desa Marantale, Kecamatan Siniu, Kabupaten Parigi Moutong. Keempatnya berencana akan menuju ke Poso untuk bergabung dengan kelompok Santoso yang difasilitasi oleh DPO Mochtar di Poso," tandasnya.
Diduga ISIS karena akan bergabung dengan kelompok Santoso
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengungkapkan 4 WNA asal Turkistan yang ditangkap terindikasi bagian dari ISIS. Dugaan itu semakin kuat ketika 4 WNA ini bertemu dengan 3 WNI yang akan mempertemukan dengan kelompok Santoso."Ya karena dia akan bergabung dengan (kelompok) Santoso," ujar Sutarman, di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (15/9).Sutarman mengatakan kelompok Santoso ini merupakan kelompok terorisme yang menjadi buron polisi selama ini."Santoso ini adalah kelompok terorisme yang ada di Indonesia yang selama ini menjadi buron Polri. karena itu sinyalemen kita seperti itu," ujarnya.
Guru SLB terduga teroris ikut diamankan Densus di Poso
Aparat Densus 88 menangkap 4 WN Turkistan dan 3 WNI di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (13/9) sore. Salah satu WNI yang dibekuk diketahui beprofesi sebagai guru SLB.Berikut identitas lengkap 3 WNI, seperti yang diungkap Karopenmas Brigjen Boy Rafli Amar:1. Nama: Saiful Priatna (Ipul), Islam, 29 tahun.Alamat: Tawaili Palu utara.Pekerjaan: Guru honor SLB negeri BatiaKeterlibatan: Menyembunyikan DPO teroris atas nama mukhtar alias Romi.2. Nama : M Irfan, Islam, 21 tahun.Alamat : Tawaili Palu.Pekerjaan: PetaniKeterlibatan: Menjemput 4 orang asing di Makassar, diduga kelompok teroris internasional.3. Nama: Yudit Chandra (Ichan), Islam, 28 tahun.Alamat: Kelurahan Lambara, Kecamatan Palu UtaraPekerjaan: Sopir rental.Keterlibatan : Menjemput 4 orang asing di Makassar, diduga kelompok internasional.
Avanza, paspor dan kompas disita dari WN Turki terduga teroris
Dalam penangkapan itu, menurut Karopenmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar, sejumlah barang bukti ikut disita, yakni sebuah mobil Toyota Avanza merah, paspor, kompas dan peralatan lainnya."Paspor atas nama Ahmed Bozoglan, 9 Juli 1987, asal negara Turki No passport TR-C No. 538250," urai Boy lewat pesan singkat, Minggu (14/9).Keempat WN Turki tersebut yakni A Basyit, A Bozoghlan, A Bayram dan A Zubaidan. Sementara 3 WNI adalah Saiful Priatna (Ipul), M Irfan dan Yudit Chandra (Ichan).Menurut Boy, Ipul ditangkap karena terlibat menyembunyikan DPO teroris atas nama mukhtar alias Romi. Sementara Irfan dan Ichan terlibat menjemput 4 orang asing tersebut di Makassar.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Babak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaOrganisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki berhasil tangkap agen Mossad yang ditugaskan jadi mata-mata.
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaAparat Turki memantau kedatangan seorang penyandang dana bagi agen Mossad di lapangan sejak 25 Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaAtas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca SelengkapnyaBegini detik-detik intelijen Turki gerebek persembunyian agen Mossad Israel yang hendak bunuh petinggi Hamas.
Baca SelengkapnyaSatgas gabungan TNI/Polri berhasil lumpuhkan 3 anggota KKB Papua. Berikut informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaRupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.
Baca Selengkapnya