Menyulap kotoran gajah menjadi kertas cantik
Merdeka.com - ua yang diciptakan Tuhan di atas bumi ini berguna. Mungkin istilah tersebut tidak asing bila membaca kisah laki-laki asal India, Vijendra Shekhawat, yang berhasil menyulap kotoran gajah menjadi kertas daur ulang.
Masih melekat erat dalam ingatan Vijendra saat dia mendapatkan ide yang tidak biasa itu. "Saya masih teringat saat mengunjungi Amber Fort bersama Mahima Mehra, yang sekarang jadi partner bisnis saya. Dia memperingatkan saya untuk tidak menginjak kotoran gajah waktu itu," ujar dia seperti yang dikutip dari Business Today India.
-
Mengapa rumah potong hewan mengolah limbah? Sebelumnya, ide ini muncul usai keberadaan limbah diprotes warga. Pengelolaan limbah ini menimbulkan keresahan karena memunculkan bau tidak sedap.
-
Apa jenis sampah yang bisa diolah jadi kompos? Sampah organik. Sampah ini berasal dari sisa makanan, daun atau bahan-bahan alami lainnya. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos, biogas, atau pakan ternak.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
-
Apa yang dilakukan dengan kotoran sapi di rumah potong hewan? Setiap hari para petugas di rumah potong hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon, Banten sibuk mengumpulkan kotoran sapi. Sisa buang itu kemudian dikeringkan dan difermentasi untuk dijadikan pupuk organik.
-
Siapa yang mengolah sampah menjadi batu bara? Ketua RW 07 Sarijadi, Deddy Dharmawan mengatakan jika di tahap terakhir adalah pengolahan menjadi bahan bakar serupa batu bara.'
-
Apa yang ditemukan di kotoran jerapah? Menurut para ilmuwan, virus-virus yang ditemukan dalam kotoran jerapah, lemur, dan mamalia berkumis panjang yang disebut binturong memiliki potensi untuk membunuh bakteri yang resisten terhadap obat dan mencegah resistensi antibiotik lebih lanjut.
Di daerah pariwisata Amber Fort yang dibangun oleh Raja Man Singh tahun 1596 lalu itu gajah bebas berkeliaran. Tak heran bila kotoran hewan yang menjadi atraksi utama daerah pariwisata tersebut menyebar di semua tempat.
Berbeda dengan orang yang cenderung jijik dengan kotoran gajah itu, Vijendra yang memang pengusaha UKM pembuat kertas itu malah melihat kesempatan di situ. Dia berpikiran, bagaimana jika kotoran gajah tersebut digunakan sebagai bahan mentah pembuatan kertasnya.
Beberapa orang berpendapat ide itu adalah hal yang gila. Namun, Vajendra yakin bahwa kotoran gajah mengandung serat.
"Struktur usus gajah tidak bisa mengolah serat dengan baik. Oleh karena itu, kotoran gajah berpotensi untuk mengandung bahan-bahan yang bisa menjadi bubur kertas untuk membuat kertas. Gajah juga hanya mencerna 40 persen dari apa yang dia makan," jelas dia.
Saat ini, Vajendra telah berhasil menjual kertas yang diberi merek Haathi Chhap itu di 40 gerai di India, bahkan ada juga yang diekspor. Bahkan, selama tahun 2011/2012, dia berhasil mengumpulkan pendapatan Rp 628 juta dari bisnis tersebut.
Produk-produknya antara lain adalah kartu, buku catatan, tas, album foto dan beberapa pernak pernik lain.
Namun, menjaga bisnis yang didirikan sejak tahun 2004 agar tetap jalan itu tidak mudah. "Semua orang mengkritik saya," ungkap dia. "Ibu saya berang dengan gagasan membawa kotoran gajah ke dalam rumah. Dia mengatakan tidak ada seorang wanita pun yang mau menikah dengan saya karena apa yang saya lakukan."
Dia mengaku kotoran gajah mempunyai hal yang tidak dimiliki oleh bahan-bahan lain seperti pelepah pisang dan bahan-bahan lain untuk menghias kertas.
Seiring dengan kepercayaan keluarganya kepada Hindu yang kuat, dia juga mendapat cercaan karena menggunakan barang yang kotor dan bergelut sehari-hari dengan barang tersebut.
"Tapi saya mengatakan, Ganesha yang merupakan salah satu tokoh dewa untuk orang Hindu, juga adalah gajah. Jadi tidak apa-apa," ungkap dia.
Mau tahu cara Vijendra mengolah kotoran gajah menjadi kertas? Ini dia caranya:
1. Kotoran gajah dikumpulkan dan dicuci di dalam sebuah tangki. Sementara air kotorannya digunakan untuk mengairi kebunnya.
2. Kotoran yang telah disaring direbus untuk membunuh bakter-bakteri yang ada di dalamnya. Selain itu, serat-serat yang tidak dibutuhkan juga dibuang. Sisanya dikeringkan dan diberi desinfektan dan dijadikan bubur kertas.
3. Bubur kertas itu ditekan dan dijadikan lembaran tipis setelah ditambah air untuk mendapatkan ketebalan yang pas. Setelah itu, dikeringkan dalam keadaan ruangan yang teduh.
4. Setelah itu, kertas diangin-anginkan dan dihaluskan, dipotong, dikemas dan dikirim ke negara atau daerah yang memesan. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang cara membuat tas dari bungkus kopi yang mudah dan bermanfaat.
Baca SelengkapnyaGajah kalau terbang kelihatan apanya? Ini jawabannya.
Baca SelengkapnyaInovasi ini muncul karena permasalahan warga desa yang kurang efektif dalam mengelola limbah kotoran sapi
Baca SelengkapnyaTempat pensil dari bahan bekas adalah cara kreatif untuk mendaur ulang dan mengurangi limbah.
Baca SelengkapnyaCangkang kerang dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan unik.
Baca SelengkapnyaPerajin asal Medan membuat inovasi kreatif, yaitu membuat kerajinan boneka dari limbah kertas koran.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka sabut kelapa yang kerap disangka limbah memiliki banyak manfaat potensial.
Baca SelengkapnyaKulit telur atau cangkang telur, tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga memiliki kegunaan lain yang mungkin belum banyak diketahui.
Baca SelengkapnyaSeni lipat kertas dari Jepang ini bisa Anda jadikan kegiatan untuk mengisi waktu luang di rumah.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan kertas ini sudah berkembang di era pra-Islam
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional yang satu ini cocok untuk Anda santap saat santai bersama keluarga.
Baca SelengkapnyaTernyata cobek batu tak cukup hanya dibersihkan dengan air saja, butuh teknik tersendiri untuk merawatnya.
Baca Selengkapnya