Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meramal sampai kapan harimau Sumatera bertahan?

Meramal sampai kapan harimau Sumatera bertahan? Harimau Siberia. REUTERS/Mathieu Belanger

Merdeka.com - Sekarang anda boleh senang bisa melihat harimau Sumatera mengaum. Tapi yakinkah anda, sepuluh, dua puluh, atau seratus tahun ke depan harimau Sumatera masih ada? Tidak ada yang tahu. Yang pasti, jumlah populasi harimau Sumatera kini kian menurun, karena mati atau aktivitas perburuan sadis.

Forum Harimau Kita (FHK) melansir hewan dengan nama latin panthera tigris sumatrae itu diperkirakan berjumlah sekitar 250 ekor. Padahal data 1978 jumlahnya mencapai 1.000 ekor. Namun sembilan tahun kemudian, pada 1987 populasinya berkurang menjadi 500 ekor. Jumlah itu bertahan selama 5 tahun, 1992, lalu kembali turun menjadi 250 ekor pada 2010.

Sementara itu, data World Wildlife Fund (WWF) menyebut satwa endemik Indonesia yang populasinya saat ini tersebar dalam populasi-populasi kecil di dalam dan di luar kawasan konservasi di Sumatera, itu jumlahnya antara 300 sampai 400 ekor. Jumlahnya akan terus berkurang karena perburuan dan kerusakan hutan.

Ramalan WWF itu bisa jadi benar, mengingat perburuan harimau Sumatera masih terjadi hingga kini. Contohnya baru-baru ini, Tim Perlindungan Harimau Sumatera menemukan aktivitas perburuan di kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Provinsi Jambi.

"Berdasarkan jenis jerat aktif yang ditemukan oleh tim, pelakunya adalah pemburu harimau profesional," kata Manager Lapangan Perlindungan Harimau dan Konservasi TNKS Dina Risdianto beberapa waktu lalu.

Dina melanjutkan, berdasar data hasil Operasi Sapu Jerat Tim Tiger Protection and Conservasi Unit TNKS, sementara ini mereka menemukan sebanyak 14 jerat harimau aktif tersebar di kawasan TNKS dekat perbatasan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Dia juga meyakini bahwa pelakunya berbeda-beda dan datang dari mana saja.

Alasannya, jerat ditemukan tersebar hampir merata. Bila hal itu dibiarkan, bukan tidak mungkin populasi Harimau Sumatera akan semakin menurun, mirip nasib populasi harimau Jawa atau Bali. Bayangkan saja, sepanjang 2013, mulai Januari hingga Juli, pengelola hutan telah menemukan 37 jerat harimau aktif.

Lokasi penemuan jerat harimau memang tersebar di beberapa lokasi, antara lain di hutan penyangga TNKS di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi dan sisanya, tiga jerat dalam kawasan TNKS di Kabupaten Lebong, dan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Kemudian ada 29 jerat di kawasan hutan produksi sekitar TNKS di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu.

Bila aktivitas perburuan harimau tersebut dibiarkan, bisa dipastikan nasib harimau Sumatera mirip saudara dekatnya, yakni harimau Bali yang lebih dulu dinyatakan punah pada dekade 40-an, kemudian harimau Jawa pada dekade 80-an. Faktanya hingga kini memang belum ada catatan resmi berapa jumlah harimau Jawa dan Bali itu.

Catatan terakhir tentang harimau Jawa muncul pada 1974, hasil penelitian Seidensticker dan Sujono di Taman Nasional Meru Betiri (TNMB), Jawa Timur. Dua orang itu memperkirakan Harimau Jawa tinggal 3 sampai 4 ekor. Namun riset WWF di tempat sama pada 1994 membantahnya. Sebab hasil riset WWF justru nihil, sama sekali tidak menemukan harimau Jawa.

Kamera trap sistem injak yang dipasang tidak memotret satupun sosok Harimau Jawa. Celakanya, selama ini TNMB terlanjur ditetapkan menjadi habitat terakhir Harimau Jawa. Sehingga kesimpulan bahwa harimau Jawa punah tidak haram lagi. Kepunahan raja rimba Jawa diamini keputusan CITES (the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) pada Desember 1996.

Nah, sekarang pertanyaannya, siapa yang bisa meramal sampai kapan harimau Sumatera bertahan? (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Habitat Pertama Harimau Jawa, Begini Kondisinya Sekarang
Potret Habitat Pertama Harimau Jawa, Begini Kondisinya Sekarang

Pada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Wajib Dilindungi! Ini 12 Satwa Endemik Indonesia yang Hampir Punah, Diantaranya Komodo dan Harimau Bali
Wajib Dilindungi! Ini 12 Satwa Endemik Indonesia yang Hampir Punah, Diantaranya Komodo dan Harimau Bali

Semakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.

Baca Selengkapnya
Harimau di Medan Zoo Mati, Total 6 Ekor Dalam 2 Tahun
Harimau di Medan Zoo Mati, Total 6 Ekor Dalam 2 Tahun

Si Manis merupakan spesies kucing besar dari genus Panthera yang memiliki ciri loreng khas pada bulunya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bertubuh Kurus, Ini Penampakan Harimau Sumatera di Medan Zoo yang Bikin Miris
FOTO: Bertubuh Kurus, Ini Penampakan Harimau Sumatera di Medan Zoo yang Bikin Miris

Kehidupan harimau Sumatera di Medan Zoo menjadi sorotan setelah tiga ekor satwa asli Indonesia itu mati dalam waktu dua bulan pada akhir 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Kembali Ditemukan Harimau Mati di Medan Zoo, Ini Fakta di Baliknya
Kembali Ditemukan Harimau Mati di Medan Zoo, Ini Fakta di Baliknya

Baru-baru ini seekor Harimau Sumatera bernama Nurhaliza dikabarkan mati di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo.

Baca Selengkapnya
Telah Dinyatakan Punah, Sehelai Rambut ini Ungkap Tabir Keberadaan Harimau Jawa
Telah Dinyatakan Punah, Sehelai Rambut ini Ungkap Tabir Keberadaan Harimau Jawa

Sehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
7 Kucing Liar Asal Indonesia Ini Langka dan Hampir Punah
7 Kucing Liar Asal Indonesia Ini Langka dan Hampir Punah

7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah

Baca Selengkapnya
Resmi Dinyatakan Punah Akibat Ulah Manusia, Ini Fakta Menarik Ikan Pari Jawa
Resmi Dinyatakan Punah Akibat Ulah Manusia, Ini Fakta Menarik Ikan Pari Jawa

Keberadaan hewan ini terkahir kali diketahui sudah lebih dari 150 tahun yang lalu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Lucunya Kala, Bayi Harimau Sumatera yang Lahir di Kebun Binatang Roma
FOTO: Lucunya Kala, Bayi Harimau Sumatera yang Lahir di Kebun Binatang Roma

Kelahiran Kala menambah jumlah spesies Harimau Sumatera yang terancam punah.

Baca Selengkapnya
Dokter Hewan Ungkap Misteri Kematian Harimau di Agam Sumbar
Dokter Hewan Ungkap Misteri Kematian Harimau di Agam Sumbar

Petugas sampai ke Sungai Pua sekitar pukul 18.30 WIB dan langsung ke lokasi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Elang Flores, Hewan Endemik Kepulauan NTT yang Kini Terancam Punah
Mengenal Elang Flores, Hewan Endemik Kepulauan NTT yang Kini Terancam Punah

Hewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.

Baca Selengkapnya