Merangkul Generasi Milenial untuk Sebarkan Konten Sejuk di Dunia Maya
Merdeka.com - Kaum milenial peduli perdamaian di dunia maya dinilai harus menjadi gerakan global. Mereka harus didorong menebarkan pesan-pesan perdamaian dan tidak mudah terhasut propaganda radikal terorisme maupun ujaran kebencian.
Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya semua pihak baik dari institusi pemerintah dan kalangan swasta harus berperan aktif. Pelatihan-pelatihan generasi muda untuk menangkal kekerasan, intoleransi tidak hanya dilakukan BNPT, kementerian lain seperti Kemendikbud, Kemenristek Dikti, Kemenkominfo, dan Kemenpora juga bisa turut serta.
"Harus memberikan pelatihan kepada generasi muda untuk mau peduli dalam menyebarkan masalah perdamaian melalui dunia maya," ujar Guru Besar Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Indonesia (UI), Iwan Gardono Sujatmiko dalam keterangannya, Minggu (28/4).
-
Siapa Duta Petani Milenial? Selain Lesti yang ditunjuk jadi Duta Petani Milenial, sederet artis ini juga pernah ditunjuk jadi duta.
-
Siapa yang menilai perlu disiapkan generasi muda untuk Indonesia Emas 2045? Dirinya menilai, sejak saat ini perlu disiapkan generasi muda siap berdaya saing dan unggul.
-
Bagaimana milenial mendidik anak? Gerson menjelaskan bahwa orang tua saat ini lebih cenderung memperkuat perilaku positif daripada menghukum perilaku negatif.
-
Apa yang mengancam generasi muda? Krisis iklim yang semakin parah dan meningkatnya frekuensi gelombang panas diprediksi akan menambah ancaman bagi generasi muda.
-
Apa yang diinginkan generasi milenial dalam rumah? Menurutnya, untuk rumah tapak, banyak anak muda yang ingin rumah di cluster, modern tapi minimalis, lingkungannya kecil tapi homey.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran remaja tentang kesehatan mental? Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar sepuluh persen siswa SMA merasa rentan terkait kesehatan mental mereka. Penilaian ini muncul dari cara remaja memahami dan mengartikan risiko atau kerentanan yang mereka hadapi dalam menghadapi masalah kesehatan mental. Ray menegaskan bahwa situasi ini menjadi sinyal peringatan bahwa kesadaran diri atau self-awareness remaja mengenai kesehatan mental masih tergolong rendah, meskipun banyak informasi mendalam telah disediakan mengenai topik tersebut.
Dikatakan Iwan, jika nantinya semua pihak bisa menggandeng para generasi muda tersebut, maka lama-lama para generasi muda penggerak perdamaian di dunia maya itu akan menjadi banyak dan akhirnya bisa mengkampanyekan secara masif.
"Kalau hal itu bisa ditonjolkan tentunya negara lain akan dapat melihat hal tersebut bahwa Indonesia berupaya mengkampanyekan perdamaian melalui generasi mudanya," katanya.
Kalau itu terjadi, menurut Iwan, maka Indonesia akan menjadi pelopor kaum milenial menggaungkan perdamaian tersebut. Sejauh ini BNPT telah membentuk Duta Damai Asia Tenggara.
"Semula lingkupnya nasional sekarang berkembang ke wilayah regional. Nanti mungkin bisa juga dicontoh di kawasan lain seperti Asia Selatan atau mungkin juga di Timur Tengah," ungkap alumni Havard University, Amerika Serikat ini.
Selain itu, lanjutnya, agar kaum millenial mau menggaungkan perdamaian secara global bisa juga dilakukan melalui kampus-kampus. Hal ini dikarenakan mahasiswa di kampus itu juga memiliki jaringan dan juga dapat disinergikan melalui unit-unit kegiatan mahasiswa yang lebih kepada nilai harmoni kebhinnekaan dan toleransi.
"Karena hal itu juga merupakan bagian untuk men-counter propaganda yang dilancarkan kelompok-kelompok yang ingin mengembangkan intoleransi. Itu yang mungkin selama ini masih kurang digalakkan di kampus-kampus. Termasuk di jenjang bangku sekolah seperti tingkat SMA," jelasnya.
Menurutnya, setelah infrastruktur telah banyak dibangun negara kita ini maka selanjutnya sumber daya manusia (SDM) bangsa ini juga harus dipekuat. Saat ini dunia maya sudah banyak digerilya oleh kelompok-kelompok radikal baik di sosmed dan lainnya mengenai hal-hal yang bersifat kekerasan, intoleransi dan sebagainya.
"Itu yang terjadi. Kalau tidak di-counter ya tentunya akan membuat suasana bangsa ini bisa semakin buruk. Tidak hanya di bangsa ini saja, tetapi di negeri lain juga akan berdampak," kata pria anggota Kelompok Ahli BNPT bidang Sosiologi ini.
Untuk itu dirinya kembali mengimbau agar banyak pihak ikut turun tangan membangun generasi milenial lebih peduli terhadap perdamaian. Dia mengatakan sekarang ini mahasiswa dan pelajar mayoritas adalah pengguna cyber sehingga perlu dibekali pemahaman seperti toleransi, wawasan kebangsaan dan hal berhubungan dengan budaya kita agar nasionalismenya tak tergerus hal negatif.
"Jadi harus semua pihak, sekolah, pemerintah dan bahkan televisi harus memberikan edukasi positif. Tayangan tentang budi pekerti yang akan membangkitkan karakter anak untuk bisa membangun perdamaian juga," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia lantas mengajak generasi muda benar-benar memahami dan menerapkan nilai-nilai toleransi sesuai dengan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaMenggunakan teknologi untuk memviralkan rasa kebersamaan, patriotisme bagian dari menghargai jasa pahlawan
Baca SelengkapnyaDeklarasi ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menentukan masa depan bangsa.
Baca SelengkapnyaPelatihan literasi itu menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan internet yang lebih positif dan bertanggung jawab di Kabupaten Kediri.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaMenjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.
Baca SelengkapnyaKonten negatif berupa berita bohong dan intoleransi dapat merusak keutuhan bangsa.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda yang berkualitas akan menjadi ujung tombak dalam mendorong Indonesia yang berdaya saing secara global.
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan ini bergerak menyusuri jalan setapak menuju permukiman
Baca SelengkapnyaGenerasi muda dan akademisi memiliki porsi yang besar dan peranan penting dalam menjaga sehatnya komunikasi antar-golongan
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca Selengkapnya