Merasa dianaktirikan, pemuda pukul ibu kandung pakai talenan hingga tewas
Merdeka.com - ADP (21), warga Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan sadis menghabisi Suyati (41), ibu kandungnya yang sedang tertidur lelap. Tersangka tega membunuh ibunya, lantaran merasa dianaktirikan dan diperlakukan beda dengan kedua saudaranya.
Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan, tersangka sakit hati atas perlakuan keseharian korban. Korban yang memiliki dua saudara, kakak dan adik merasa diperlakukan beda.
"Tersangka merasa diperlakukan tidak adil, sehingga sakit hati dan merencanakan pembunuhan," kata Yade di Mapolres Malang, Rabu (27/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
Sehari-hari, tersangka bersama kakak dan adiknya tinggal bersama korban di Desa Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Korban dibunuh, Rabu (27/9) sekira pukul 02.00 WIB.
Sebelum melakukan aksinya, Selasa (26/9) sekira pukul 23.00 WIB, tersangka tiba dari menyaksikan pertandingan futsal. Tersangka sempat menenggak minuman keras yang dioplos dengan minuman penambah energi sebelum kemudian tertidur.
Tersangka diketahui melakukan aksinya sekira pukul 02.00 WIB dan sempat beberapa kali ragu-ragu. Tersangka sempat masuk ke kamar ibunya, tetapi kemudian niatnya itu diurungkan dan keluar kamar.
"Tetapi kemudian sampai pada keputusan memukul kepala korban," tambahnya.
Hasil olah TKP, menunjukkan tersangka membunuh ibunya dengan memukul bagian belakang kepala. Selain itu juga ditemukan bekas pukulan benda tumbuh di pelipis.
Alat yang digunakan memukul berupa papan talenan yang biasa digunakan untuk alat memasak. Selain itu juga juga ditemukan jeratan di leher dengan menggunakan sering sepeda motor.
Tersangka mengaku memukul korbannya sebanyak dua kali. Saat dipukul korban dalam kondisi tertidur lelap.
"Ditemukan bekas luka jeratan di leher, akibat tali seling sepeda motor,” katanya.
Hasil visum sementara menunjukkan, tempurung kepala korban bagian belakang pecah. Ditemukan adanya pendarahan di selaput otak.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pemuda berinisial PL (20), ditangkap polisi karena menyiram air keras ke temannya sendiri, AA (26), hingga tewas.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaDitangkap Polisi, Ini Kronologi Pemuda Mabuk Tusuk Ibu-Ibu di Bogor hingga Berlumuran Darah
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu pertama kali dilaporkan oleh anak korban pada keluarga besar.
Baca SelengkapnyaTersangka pembunuhan ayah kandung di Duren Sawit bertambah.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca Selengkapnya