Merasa dipermalukan Setya Novanto, GMPG gelar aksi di depan Gedung KPK
Merdeka.com - Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) melakukan aksi di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka menyuarakan keberatannya terkait kasus korupsi e-KTP yang menyeret Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
Massa aksi tidak terima karena partai Golkar dipimpin oleh seorang tersangka kasus korupsi. Bahkan, mereka meminta lembaga anti rasuah itu mengusut tuntas kasus mega korupsi e-KTP.
"Sebagai Kader Muda Partai Golkar, kami tidak ikhlas partai kami dijadikan kroni atas kepemimpinannya," kata salah seorang massa aksi di lokasi, Senin (11/9).
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana cara kader Golkar menghadapi perompak demokrasi? “Saya mengajak semua kader dan elit Partai Golkar selalu kompak untuk menghadapi perompak demokrasi yang bisa merusak tatanan dan keluhuran demokrasi yang telah kita bangun,“ tuntasnya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang dituduh meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto? Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal Jokowi telah meminta dirinya untuk menstop kasus e-KTP dengan terpidana Setya Novanto (Setnov).
Demonstran juga menyuarakan bahwa kasus yang menyeret Setya Novanto merupakan kasus pribadi dan tidak ada kaitannya dengan Partai Golkar. Kendati demikian, mereka tetap merasa bahwa partai mereka telah dipermalukan dengan status tersangka dari Ketua DPR itu.
"Hargailah teriakan-teriakan kami, teriakan kami bukan hanya tong kosong kawan kawan, KPK tidak boleh takut, KPK tidak boleh diintervensi sekalipun oleh presiden," teriak demonstran.
Seperti diketahui, hari ini (11/9) Setya Novanto diagendakan menjalani pemeriksaan dengan penyidik KPK. Namun Setya Novanto batal hadir karena sakit.
"Kami mengantarkan surat yang dilampirkan serta keterangan dokter dan tentu ada beberapa hal untuk menyampaikan pada KPK bahwa dengan kondisi yang ada Setya Novanto hadir pada saat ini kondisi kesehatan tidak memungkinkan," kata sekjen Partai Golkar Idrus Marham di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (11/9).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen (purn) Soenarko turun memimpin massa.
Baca SelengkapnyaMassa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaKantor Bawaslu DKI Jakarta DKI Jakarta menjadi sasaran aksi protes dugaan kecurangan Pemilu 2024, pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaDia meminta agar Jokowi dihadirkan ke hadapan masyarakat dan mundur dari jabatannya
Baca SelengkapnyaKPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa juga menuntut seluruh komisioner KPU agar dipecat karena bertanggung jawab atas penyelenggaraan Pemilu yang diduga penuh kecurangan.
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaMengawati menganggap anak buahnya dalam beberapa waktu belakangan selalu menjadi target diperiksa KPK terkait dugaan kasus korupsi.
Baca Selengkapnya"Perasaan itu saya dari dulu juga kalau di sini enggak enak," kata Alexander Marwata
Baca Selengkapnya