Merasa Janggal, Keluarga Minta Jasad Karyawan JAS Diduga Bunuh Diri Diautopsi
Merdeka.com - Keluarga karyawan PT JAS Agus Kosasih (45) yang ditemukan tewas dengan kondisi gantung diri di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Kota Tangerang, memilih untuk melakukan autopsi meski jasad almarhum sudah dikebumikan. Hal itu lantaran ada sejumlah kejanggalan yang dirasakan.
Mereka kemudian melayangkan surat permohonan kepada kepolisian dan disetujui. Tim penyidik dan forensik pun melakukan autopsi jasad Agus Kosasih langsung di pemakaman TPU Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur.
Kuasa Hukum Keluarga Agus Kosasih, Nana Sumarna menyampaikan, kejanggalan yang dirasakan keluarga salah satunya soal keseharian almarhum yang dinilai tanpa masalah.
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Bagaimana keluarga di Malang melakukan bunuh diri? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
"Pada hari kejadian beliau di keluarganya tidak ada masalah. Sangat sayang dengan kedua putrinya, istrinya, dan keluarga besarnya. Berlaku baik-baik semua. Makanya begitu pagi ada ketahuan beliau meninggal katanya gantung diri, keluarga merasa janggal dan tidak terima," tutur Nana di lokasi, Rabu (13/3).
Ibu Agus Kosasih, Rukmiyati mengatakan, awalnya keluarga merasa pasrah dan jasad langsung dikuburkan sesuai dengan anjuran Islam. Namun belakangan, sang istri bercerita kepada keluarga besar bahwa ada kondisi yang menimbulkan munculnya asumsi dugaan pembunuhan.
"Dia pernah tegur pegawai lain yang mencuri di kargo. Hari gini masih nyuri. Begitu. Kan ditemukan kata polisi bunuh diri. Yang mandiin saja pada Astaghfirullah-Astaghfirullah lihat badannya," kata Rukmiyati.
Pihak keluarga yang memandikan mengaku melihat sejumlah memar di tubuh korban. Seperti bagian bibir pecah, memar biru di kedua lengan, punggung, perut dan betis kaki sebelah kanan.
"Enggak punya masalah di keluarga. Dia baru pulang 100 hari umroh. Lagi rajin-rajinnya ibadah. Setiap saat ngingetin solat," ujar Rukmiyati.
Adik kandung Agus Kosasih, Yuli menambahkan, istri almarhum sempat menyebut adanya permasalahan kenaikan jabatan. Rencananya bulan Februari akan diangkat menjadi kepala teknisi.
Apalagi saat ditemukan, Agus Kosasih hanya menggantung dengan lutut menyentuh tanah. "Kan posisinya saja kalau mau bunuh diri sih masa gitu, kalau mau bunuh diri kan tinggi (tempatnya)," kata Yuli.
Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol James Hasudungan Hutajulu menyebut, saat jasad Agus Kosasih ditemukan, pihaknya sudah bermaksud melakukan autopsi. Tetapi dari pihak keluarga memilih untuk langsung dimakamkan.
"Dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya penganiayaan atau pun kekerasan yang terjadi pada tubuh korban. Namun saat berjalannya proses penyelidikan tersebut, dari pihak keluarga mengirimkan surat kepada kami untuk meminta agar tetap dilakukan autopsi," beber James.
Untuk itu, penyidik kemudian menggelar autopsi bersama tim kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangakara Polri Kramat Jati.
"Sudah dilakukan pemeriksaan semua. Termasuk saksi yang pertama mengetahui, operator CCTV. Kesimpulan kita pada saat itu tidak ditemukan adanya penganiayaan atau unsur kekerasan. Tapi untuk memastikan kita melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian," James menandaskan.
Karyawan di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Kota Tangerang, ditemukan tewas dengan kondisi gantung diri, Kamis 24 Januari 2019. Korban diketahui bernama Agus Kosasih yang merupakan pekerja di PT JAS.
Leher korban sudah tergantung tali berwarna kuning ditemukan di area mesin pendingin Gudang Import PT JAS.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika itu, melihat korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan keadaan ter-gelantung. Insiden itu mengagetkan seisi rumah.
Baca SelengkapnyaTemuan tim PDFMI Afif Maulana meninggal karena luka yang diderita usai jatuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.
Baca SelengkapnyaEdwin menepis penyebab bunuh diri berkaitan dengan pinjaman online alias pinjol.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaKematian mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) di kamar indekosnya disimpulkan akibat mati gantung.
Baca SelengkapnyaKapolda yakin proses autopsi awal telah dilakukan secara profesional.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas di Balai Warga RW 05 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaPenghuni indekos di Jalan Muh Tahir, Tamalate, Makassar digegerkan dengan penemuan mayat perempuan dan laki-laki, Rabu (15/11) malam.
Baca Selengkapnya