Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Merasa kecolongan, Luhut kaget izin lahan gambut capai 6 juta hektar

Merasa kecolongan, Luhut kaget izin lahan gambut capai 6 juta hektar Kabut asap di Palembang. ©2015 Merdeka.com/Irwanto

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Panjaitan mengaku selama ini merasa kecolongan. Pasalnya, areal lahan gambut yang diberikan izin ternyata sudah seluas 6 juta hektar, bukan 4,8 juta hektar seperti yang dilaporkan.

"Selama ini saya ketahui ada perizinan 4,8 juta hektar (izin) lahan gambut, ternyata sudah 6 hektar yang dikeluarkan. Itu saya temukan saat mengecek langsung," ungkap Luhut di Palembang, Selasa (27/10).

Menurut dia, temuan tersebut kini sedang dikaji dan diinventarisir oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di bawah komando Menteri Siti Nurbaya. "Ibu Nurbaya yang menginventarisirnya. Itu temuan kami," ujar Luhut.

Oleh karena itu, lanjut dia, ke depannya tidak akan ada lagi lahan gambut yang dijadikan sebagai hutan tanaman industri maupun produksi perkebunan di seluruh wilayah Indonesia.

"Saya kembali tegaskan, tidak akan ada lagi dikeluarkan izin di atas lahan gambut. Ini sudah cukup," tegas Luhut.

Sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto menyebut hujan di musim kemarau tak akan memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah. Bagi dia, solusi paling tepat adalah pencabutan izin pengelolaan lahan gambut.

Menurut dia, pencabutan izin pengelolaan lahan gambut itu merupakan langkah konkrit pencegahan secara dini terjadinya musibah kebakaran. Sebab, jika tidak demikian, setiap musim kemarau lahan gambut akan terus terbakar dan menimbulkan kabut asap yang sulit ditangani.

"Sekarang ini lahan gambut rawan terbakar. Penyiraman dibutuhkan waktu lama. Jadi, izin usaha lahan gambut harus dihentikan," tegasnya.

Dia menambahkan, hujan yang turun di musim kemarau tidak bakal berpengaruh terhadap kebakaran yang terjadi. Apalagi, hujan tersebut hanya berlangsung tak lebih dari 30 menit dan tidak merata di seluruh daerah. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terbitkan 186 SHM di Hutan Lindung Gunung Dempo, 3 Pegawai BPN Pagaralam Dibui
Terbitkan 186 SHM di Hutan Lindung Gunung Dempo, 3 Pegawai BPN Pagaralam Dibui

Posisi sebagai Satgas membuat mereka dengan mudah menerbitkan SHM tanpa melihat batas hutan lindung.

Baca Selengkapnya
Mahfud Md: Deforestasi Hutan Indonesia Lebih Luas dari Negara Korea Selatan
Mahfud Md: Deforestasi Hutan Indonesia Lebih Luas dari Negara Korea Selatan

Mahfud mengklaim bahwa untuk mencabut IUP perlu berurusan dengan mafia.

Baca Selengkapnya
6 Lokasi Karhutla di Sumsel Disegel, 5 di Antaranya Milik Perusahaan
6 Lokasi Karhutla di Sumsel Disegel, 5 di Antaranya Milik Perusahaan

Lahan milik perusahaan yang disegel luasnya mencapai ribuan hektare.

Baca Selengkapnya
Bikin Geleng-Geleng, Luas Lahan Terbakar di OKI Sumsel 8 Kali Lipat Luas dari Tahun Lalu
Bikin Geleng-Geleng, Luas Lahan Terbakar di OKI Sumsel 8 Kali Lipat Luas dari Tahun Lalu

Sepanjang 2023, 874 hektare lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Baca Selengkapnya
Nusron Ungkap 537 Perusahaan Kelapa Sawit Beroperasi Tanpa Izin Selama 8 Tahun
Nusron Ungkap 537 Perusahaan Kelapa Sawit Beroperasi Tanpa Izin Selama 8 Tahun

Penyelesaian masalah terhadap 537 perusahaan kelapa sawit yang tidak memiliki hak guna usaha (HGU) tuntas pada Desember.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan

Dampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya