Merasa terganggu selawatan di musala, bule di Bogor datangi ustaz dan marah-marah
Merdeka.com - Rekaman seorang pria diduga warga negara asing mendatangi warga memprotes lantunan selawat dari musala viral di facebook. Dari rekaman yang beredar kejadian tersebut terjadi di wilayah Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Rekaman awal memperlihatkan bule berkaos singlet dan bercelana pendek tersebut memarahi seorang laki tengah memakai sarung dan koko dan ibu-ibu. Bule itu marah lantaran mendengar selawatan dari musala yang menurutnya suara karaoke.
"Di masjid kenapa karoke, kenapa?" tanya bule tersebut kepada sang pria.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Siapa yang merasa marah? Jordi Onsu, pamannya, merasa marah. Jordi menegaskan bahwa Betrand Peto telah diberi kasih sayang penuh oleh keluarga Ruben Onsu dan tidak pernah dianggap sebagai anak angkat, tetapi sebagai bagian dari keluarga.
"Bukan karaoke, bukan karaoke, salawatan," jawab ibu di sebelah pria tersebut.
"Ye Now, solo, solo," jawab bule tersebut.
"Bukan karaoke, selawatan. Karaoke dari mana," celetuk ibu tersebut.
"I know. Lagi semalam aku marah, aku blok masjid," kata bule itu.
"Kalau kamu rusak masjid kamu melanggar," jawab bapak itu yang kemudian menggiring bule itu ke pinggir jalan.
"Ok no problem," jawab si bule.
"Mister semua warga juga pada ke sana, enggak boleh begitu. Laporin ke RT," timpal ibu tersebut.
Tak lama bule tersebut melangkah ke pelataran rumah sambil terus mencaci maki. Polisi kemudian menyelidiki video tersebut.
Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading mengatakan, peristiwa itu terjadi di Kampung Ciampea Ilir RT 03 RW 06 Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Dari hasil penyelidikan kepolisian bule tersebut mengamuk lantaran mendengar salawatan dipimpin Ustaz Ade Syafei lantaran dikiranya karaoke.
"Telah terjadi kesalah pahamanan antara warga yang melaksanakan adanya acara tadarus dan mengaji di Musala Nurul Jadid yang dipimpin oleh Ustaz Ade Syafei dan mengakibatkan cecok mulut antara Mr Frank yang merupakan warga negara Prancis yang tinggal berdepanan dengan Musala," kata Dicky dalam keterangan tertulisnya kepada merdeka.com, Minggu (3/6).
Bule itu kemudian mendatangi kediaman Ustaz Ade Syafei sambil marah-marah. Polisi kemudian membawa bule tersebut ke kantor kepolisian setempat untuk diperiksa.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaVideo seorang pengemudi mobil bersikap arogan karena tak terima ditegur saat berhenti sembarangan
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaKeduanya tak sangka ada orang datang karena sebelumnya musala sepi dan kondisi sedang hujan.
Baca SelengkapnyaKeterangan keluarga pelaku diketahui, pelaku sering berdiam diri dan bengong.
Baca SelengkapnyaMunaslub itu akhirnya menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua dan menggeser posisi Arsjad Rasjid.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengeroyokan menimpa Muhyi yang diketahui merupakan ustaz memicu kemarahan warga Pandeglang dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang terjadi pada Kamis malam itu, sebelumnya tak pernah terjadi.
Baca SelengkapnyaKini pelaku diburu polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaVideo keributan viral di media sosial. Dalam salah satu postingan keributan terjadi di Jl Ampera Rt 007 Rw 002, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangsel.
Baca SelengkapnyaGeneral Manager Corporate Communication PT Mitra Natura Raya Zaenal Arifin mengatakan pihak manajemen menyerahkan proses hukum kejadian ini kepada kepolisian.
Baca Selengkapnya