Merasa Terlunta-lunta, Pengungsi Wamena di Ponorogo Tagih Janji Pemkab
Merdeka.com - Sebanyak 15 orang pengungsi Wamena di Ponorogo mendatangi kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Rabu (30/10) sore. Mereka menagih janji pemkab yang akan memberikan bantuan kepada para korban itu.
Pasalnya, kondisi ekonomi mereka selama ini juga tak begitu baik. Para pengungsi yang pulang ke Ponorogo selama ini tidak membawa bekal apapun dari tanah rantauan.
"Kami tidak bawa harta benda. Hanya baju dan uang seadanya. Semua dokumen dan barang berharga dibakar habis," kata salah satu pengungsi, Errisa Dwi Siswandani.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Dimana Ibu Persit itu tinggal di Wamena? Jadi di rumah dinas pak Gading masih pakai kompor minyak tanah guys. Tapi katanya ada juga yang sudah pakai kompor listrik dan kompor gas.
Dia menyebutkan, dirinya dan 14 orang lain kini nasibnya terlunta-lunta. Tak punya sandaran pekerjaan lantaran administrasi kependudukan mereka belum klir. Karena tidak berpenghasilan, para pengungsi hanya mengandalkan uluran bantuan dari sanak saudara mereka.
"Selama ini tidak ada kegiatan. Kami hanya bergantung pada orang tua dan keluarga," katanya saat di kantor Dinsos P3A, Jalan Gondosuli Ponorogo.
Dia mencontohkan, kehidupannya saat ini berubah 180 derajat. Erris mengklaim di Wamena, dirinya seorang dosen di STISIP Amal Ilmiah Yapis Wamena. Ketika kerusuhan terjadi, harta benda termasuk kendaraan dan barang berharga ludes dibakar massa.
Errisa menyelamatkan diri. Kini, dia enggan kembali ke Wamena. Karena berencana akan menetap lagi di Ponorogo, mereka pun meminta bantuan pemkab.
"Terkait administrasi kependudukan, pendidikan anak-anak, dan lapangan kerja bagi kami. Karena juga ada yang berstatus PNS," terangnya.
Warga Kertosari, Babadan, itu menagih janji pemkab untuk memberi bantuan kepada dia dan puluhan pengungsi lain. Selain bantuan –entah tunai atau logistik- Errisa juga meminta pemkab memfasilitasi pengurusan pindah alamat dari Wamena kembali ke Ponorogo. "Kami sudah tidak berani kembali ke sana," kata dia.
Sementara, Kepala Dinsos PPPA, Supriyadi, mengklaim bahwa bantuan akan segera dicairkan. Selain itu, dinsos PPPA juga berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (dispendukcapil) perihal pengurusan pindah alamat mereka.
"Khusus tiga PNS yang mengungsi, perpindahannya kewenangan pemerintah pusat. Tapi, kami sudah inventarisir. Sedangkan sisanya, kami koordinasikan dengan dinas tenaga kerja (disnaker) untuk difasilitasi pekerjaan," ujar Supriyadi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono menyesalkan aksi perusuh yang memicu kebakaran sejumlah ruko, rumah dinas, juga kantor di Waena, Jayapura.
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaSebanyak 35 unit mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan di Area Bucen III Waena, Jayapura, terbakar imbas kericuhan iring-iringan jenazah Lucas Enembe.
Baca SelengkapnyaUang yang terbakar didapat dari hasil arisan pedagang Pasar Klewer.
Baca SelengkapnyaHeru berkeliling posko sembari melihat dan menyapa warga. Sesekali warga nampak menyampaikan keluh kesahnya ke Heru Budi.
Baca SelengkapnyaMiris, sekolah di Ponorogo ludes terbakar tak tersisa. Para guru menangis mengetahui musibah itu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.
Baca SelengkapnyaBS pun dijerat pasal 187 KUHP tentang tindakan dengan sengaja menimbulkan kebakaran, ledakan
Baca SelengkapnyaRatusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.
Baca SelengkapnyaKebakaran permukiman padat itu telah padam. Beberapa warga kembali ke rumahnya untuk mengais barang-barang yang tersisa dari kebakaran.
Baca Selengkapnya