Meraup rupiah dari Pertapaan Bancolono
Merdeka.com - Pertapaan Bancolono di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi tujuan atau wisata religi favorit. Selain mudah dijangkau, untuk mengunjungi tempat tersebut pemerintah setempat tak memungut biaya apapun.
Warga atau peziarah bisa masuk dari arah Jawa Tengah, melewati Cemoro Kandang, atau melalui Kabupaten Magetan di Jawa Timur. Kedua pintu masuk itu juga ramai dikunjungi warga karena merupakan tempat wisata hutan, atau pintu masuk pendakian menuju puncak Gunung Lawu.
Pertapaan Bancolono berada di sisi timur Kabupaten Karanganyar, atau sekitar 60 kilometer dari Kota Solo. Dari sana, pengunjung akan disuguhkan perjalanan melalui jalan berkelok dengan pemandangan pegunungan, dan hawa sejuk. Perjalanan ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Kondisi jalan bagus dan relatif lebar, serta permukaan aspal baru membuat perjalanan semakin nyaman.
-
Kenapa Pasar Wisata Tawangmangu ramai di akhir pekan? Pasar Tradisional Tawangmangu buka setiap hari dengan jam operasional mulai pukul 5 pagi hingga pukul 7 malam. Biasanya pada hari Sabtu dan Minggu pengunjung pasar akan lebih ramai dibandingkan hari-hari biasa.
-
Kenapa Pandeglang banyak dikunjungi? Tak heran, jika Pandeglang memiliki berbagai objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Bahkan, pemerintah Pandeglang terus mengembangkan berbagai objek wisata untuk menarik lebih banyak pengunjung.
-
Apa yang membuat Kampung Pasar Setan ramai? Konon pada malam hari suasana desa terpencil itu ramai seperti suasana sebuah pasar. Warga percaya kalau keramaian itu disebabkan adanya pasar gaib yang para pedagang dan penjualnya adalah makhluk-makhluk tak kasat mata.
-
Mengapa Pura Luhur Poten ramai saat Nyepi? Saat perayaan Nyepi tiba, kawasan ini selalu ramai oleh kunjungan warga lokal yang ingin melakukan ibadah.
-
Kenapa warung ini selalu ramai? Cita rasa nikmat dengan harga terjangkau membuat warung nasi sambal ini selalu ramai pembeli.
-
Kenapa Soto Podjok Kediri selalu ramai? Setiap harinya, Rukmini bersama pegawai di warung soto itu mampu memasak beras untuk nasi hingga 30 kilogram. Bahkan saat akhir pekan, jumlahnya meningkat hingga 2 kali lipat yakni sampai 65 kilogram karena jumlah penikmat soto juga bertambah.
Pertapaan Bancolono terdiri dari 3 bagian bangunan utama pertapaan. Yakni Sendang Wedok dan Sendang Lanang di sisi timur sungai, dan berada di wilayah Kabupaten Magetan. Lantas selanjutnya ada Ruang Pertapan Eyang Bancolono di sisi barat atas, dan masuk ke wilayah Jawa Tengah. Jarak ketiga bangunan juga hanya sekitar 20 meter dengan kondisi cukup datar. Namun, buat menuju ke ketiga bangunan, memang harus menyusuri turunan berupa undakan sekitar 20 hingga 30 anak tangga.
Letak dari ketiga pertapaan itu juga tak jauh dari jalan raya. Banyak tersedia warung atau rumah penduduk bisa dijadikan sebagai tempat penitipan sepeda motor atau kendaraan yang kita gunakan. Dari tempat penitpan, kita hanya akan berjalan sekitar 10 hingga 20 meter buat mencapai pertapaan berada persis di bawah jembatan perbatasan kedua provinsi.
Warga sekitar pertapaan banyak sekali yang membuka usaha. Mereka membuka warung kecil dengan tenda payung. Sebagian besar menjual minuman kopi, teh panas, buat menghangatkan tubuh dari hawa dingin di lokasi. Mereka juga menawarkan bakso pentol dijual dengan harga terjangkau.
"Saya sudah 20 tahun jualan kopi dan pentol mas. Lumayan kalau bulan Sura seperti ini, selalu ramai. Biasanya para peziarah datang ke sini pas malem Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon. Mereka pada minta sukses, naik pangkat atau kesehatan. Ada juga yang cuma ambil air sendang dan dibawa pulang," kata warga Magetan, Suryani (40).
Selain di pertapaan Eyang Bancolono, para peziarah biasanya juga melakukan doa atau semadi terlebih dahulu di Sendang Lanang dan Sendang Wedok. Di Sendang Lanang terdapat sebuah punden, didalamnya terdapat patung macan putih dijuluki sebagai Mbah Lawu. Sedangkan di Sendang Wedok juga terdapat patung seorang putri, konon merupakan penggambaran istri Brawijaya V, Raja Majapahit terakhir. Di depan kedua patung itu, peziarah biasanya memanjatkan doa, sebelum bersemadi atau berdoa di hadapan Eyang Bancolono. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Geri telah berjualan cendol durian di Jl. Blora Sudirman sejak bulan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaAgen BRILink itu hanya berjarak sekitar 200 meter dari Wisata Religi Gunung Pring
Baca SelengkapnyaDi dalam pasar itu, dapat dijumpai berbagai kuliner unik yang jarang dijumpai di tempat lain.
Baca SelengkapnyaSebanyak 400-an warga Desa Sambirejo ikut mengelola Taman Wisata Tebing Breksi. Mereka tak perlu merantau jauh demi hidup yang layak
Baca SelengkapnyaPecinan Glodok hingga Pulau Kemaro jadi pilihan asyik wisata saat Imlek
Baca SelengkapnyaNuansa Imlek sudah terasa di area Pasar Lama Kota Tangerang. Pernak pernik sampai kuliner khas peranakan tersaji lengkap di sini.
Baca SelengkapnyaBodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPada momen libur panjang Waisak, Terminal Pulo Gebang mengalami lonjakan penumpang menuju kota-kota di Jawa dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaDi pasar itu, penduduk lokal menjual hasil sayur dengan harga murah. Banyak pula yang menjual beragam tanaman hias.
Baca SelengkapnyaSebuah ritual doa kepada Tuhan sebagai ritual tolak bala yang dilaksanakan setiap bulan Sya'far atau setiap hari Rabu terakhir pada penanggalan Hijriah.
Baca SelengkapnyaIntip keseruan tradisi kebyak rowo di waduk Rowo Glandang. Ratusan orang berlomba menangkap ikan dengan alat tradisional.
Baca Selengkapnya