Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Merawat budaya dari lereng Slamet

Merawat budaya dari lereng Slamet Kampung Kurcaci. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Bertelanjang kaki, tiga orang anak duduk di tanah, lalu bermainlah mereka dolanan (permainan-red) Sunda Manda. Setiap anak memegang kulit batang pohon damar yang mengelupas dan bergantian melempar ke petak permainan. Di antara mereka, yang terjauh lemparannya dalam petak mendapat giliran pertama melompati petak-petak. Betapa akrab anak-anak itu di tengah alam, bersama-sama mereka tertawa, bersorak mengekspresikan kegirangan.

Anak-anak itu tinggal di lereng timur Gunung Slamet dan sudah jadi kebiasaan mereka bermain di hutan damar. Kebahagiaan mereka juga menjadi daya tarik tersendiri ketika merdeka.com mengunjungi Kampung Kurcaci, Desa Wisata Serang, Karangreja, Kabupaten Purbalingga beberapa waktu lalu. Dolanan anak seperti egrang, sunda manda serta dakon, jadi simbol keakraban lama yang semakin hilang sekaligus nostalgia yang jauh dari "tangan jahil" modernisasi.

Di Kampung Kurcaci, di tanah seluas 3,5 hektare udara permai menyejukkan hati. Sejauh mata memandang yang nampak ratusan pohon damar setinggi puluhan meter. Bukan tiang-tiang listrik yang kering. Sebutan Kampung Kurcaci sendiri juga bermuatan filosofis bahwa manusia dengan segala keterbatasan hanya bagian kecil alam semesta.

Hendi Permana (31), Ketua Pengelola Wisata Alam Kampung Kurcaci mengatakan latar belakang dibentuknya kampung kurcaci untuk mempertahankan kedekatan anak-anak pada alam dan lingkungan di mana mereka hidup. Bangunan kayu rumah kurcaci yang warna-warni dan menjadi ikon wisata alam ini, juga terinspirasi dari kebiasaan anak-anak yang kerap membuat rumah-rumahan dari ranting-ranting. Pendek kata, kampung kurcaci dibentuk sebagai ikhtiar menjaga budaya.

kampung kurcaci

"Kami ingin mempertahankan pengalaman masa kanak kami, yang diwarnai kebersamaan. Karena itu kami sengaja membuat rumah-rumahan, menawarkan dolanan tradisional seperti dakon, sunda manda, egrang yang saat dimainkan memang diperlukan interaksi dan kebersamaan," kata Hendi.

Pengunjung Kampung Kurcaci, Fiki (27) asal Lampung dan Gayuh (28) asal Bojongsari Purbalingga, mengungkapkan baru pertama kali mengunjungi Kampung Kurcaci usai melihat di media sosial. Mereka mengaku sangat menikmati rindangnya pohon damar dan merasa sangat berdekatan dengan rindangnya alam. Lewat dolanan anak yang ditawarkan mereka juga merasa dekat kembali dengan kebudayaan yang sudah terasa asing saat ini dilihat di kehidupan sehari-hari.

"Menghabiskan waktu di sini asyik. Tadi juga sempat ke curug (air terjun) yang juga bagian wahana di sini," kata keduanya.

Irama kehidupan desa di Kampung Kurcaci mungkin semacam penawar dari tata kehidupan kota. Namun, dia adalah perwujudan olah pikir sejumlah anak-anak muda di Desa Serang, Karangreja. Di banyak tempat, desa memang mulai merasakan gesekan-gesekan yang lazim terjadi di kota dan mengubah tatanan lama warga. Melalui pengembangan Kampung Kurcaci warga Desa Serang membuktikan bahwa mereka tidak terjebak dalam nostalgia yang cengeng belaka atau semacam "over romantic impression".

Mereka justru menghidupkan kembali kekhasan lama itu dalam konsep desa wisata. Dalam hal ini anak-anak muda desa Serang setidaknya telah menjalankan pendirian Johan Huizinga, sejarawan pengarang buku Homo Ludens. Bahwa permainan yang melahirkan kultur menjadi dasar dan sumber dari peradaban. Yang dimaksud yakni kebersamaan, interaksi dan mengajarkan kedekatan dengan alam sejak dini.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Ingin IKN Jadi Desa Wisata Seperti Bali
Pemerintah Ingin IKN Jadi Desa Wisata Seperti Bali

Konsep ini ditunjukkan agar kearifan lokal yang ada di IKN tetap terlihat jelas.

Baca Selengkapnya
Pertahankan Budaya, Begini Potret Kampung Adat Suku Jawa Kuno yang Masih Bertahan
Pertahankan Budaya, Begini Potret Kampung Adat Suku Jawa Kuno yang Masih Bertahan

Di masa kini, bahkan masyarakatnya masih seringkali menggunakan pakaian adat hingga melestarikan sejumlah kebiasaan kuno.

Baca Selengkapnya
Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru
Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru

Selain memiliki fungsi spiritual, hutan ini juga memiliki fungsi ekologis bagi perkampungan di sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Seni Budaya 'Nguri nguri Budoyo', Mas Adi Ingatkan Warisan Budaya Leluhur yang Harus Dijaga
Seni Budaya 'Nguri nguri Budoyo', Mas Adi Ingatkan Warisan Budaya Leluhur yang Harus Dijaga

Mas Adi menyampaikan bahwa masyarakat saat ini masih mempunyai semangat yang tinggi untuk nguri nguri budaya.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Sade di Pulau Lombok, Rumah Bagi Masyarakat Suku Sasak yang Setia Pertahankan Budaya Leluhur
Mengunjungi Desa Sade di Pulau Lombok, Rumah Bagi Masyarakat Suku Sasak yang Setia Pertahankan Budaya Leluhur

Di desa itu, mereka menjaga tradisi dan kearifan lokal yang telah mereka miliki selama berabad-abad.

Baca Selengkapnya
Menilik Suasana Pagi di Kampung Baduy, Pemandangan Jalan Setapak di Hutan Indah Banget
Menilik Suasana Pagi di Kampung Baduy, Pemandangan Jalan Setapak di Hutan Indah Banget

Perpaduan pepohonan rindang dengan jalan setapak di perkampungan Baduy menghasilkan pemandangan yang indah dan estetik terutama saat pagi hari.

Baca Selengkapnya
Melihat Suasana Kampung Adat Lebak Bitung Sukabumi yang Asri, Punya Tradisi Tumbuk Padi Setelah 6 Tahun Panen
Melihat Suasana Kampung Adat Lebak Bitung Sukabumi yang Asri, Punya Tradisi Tumbuk Padi Setelah 6 Tahun Panen

Kampung adat ini masih menjalankan tradisi leluhur

Baca Selengkapnya
Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan
Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan

Masyarakat lokal Bangka Belitung memiliki cara tersendiri dalam melestarikan lingkungan yang berbasis kearifan lokal.

Baca Selengkapnya
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran
Melihat Nuansa Sunda Kuno di Kasepuhan Cisungsang Lebak, Konon Warisan Raja Pajajaran

Kabarnya, tanah di Kampung Cisungsang merupakan titipan dari Raja Sunda yang bersahaja bernama Pangeran Walasungsang.

Baca Selengkapnya
Menilik Keunikan Rumah Tuo Rantau Panjang di Jambi, Dioles Rempah agar Tetap Kokoh
Menilik Keunikan Rumah Tuo Rantau Panjang di Jambi, Dioles Rempah agar Tetap Kokoh

Rumah Tuo Rantau Panjang jadi salah satu warisan nenek moyang Jambi 700 tahun silam yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.

Baca Selengkapnya
Wujud Pelestarian Tradisi Muaro Bungo, Kemendikbudristek Dukung Balayei di Lubuk Sakti
Wujud Pelestarian Tradisi Muaro Bungo, Kemendikbudristek Dukung Balayei di Lubuk Sakti

Pagelaran yang merupakan rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2023 ini, mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem sungai.

Baca Selengkapnya