Merdekakan warga Indonesia Timur dari internet dengan Palapa Ring dan Satelit
Merdeka.com - Komitmen Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk memastikan pemerataan pembangunan infrastruktur termasuk telekomunikasi akan segera terwujud untuk kawasan Indonesia Timur.
"Bicara soal komunikasi, sudah puluhan tahun Indonesia merdeka. Namun baru saat ini sarana kita berkomunikasi dibangun, pemerintah melakukan pembangunan secara besar-besaran. Indonesia merdeka dari penjajah sudah mau 73 Tahun tapi kita belum merdeka dari internet. Itu artinya belum semua masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan internet," jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam kunjungan kerja di Kec. Rote Tengah, Kab. Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Jumat (22/06/2018) lalu.
Menteri Kominfo menjelaskan visi Pemerintah untuk memerdekakan dari internet sebagai upaya menghubungkan seluruh Indonesia. "Saya janji, 2019 harus sudah saling terhubung dengan jalan tol ini, yang tadi kata Bapak/Ibu dibangun pada tahun 2015, menghubungkan Boni Medan dengan Samurai ya. Yang saling berhubungan itu dan membentuk cincin atau ring. Itulah cara pola pikir pemerintah juga visi pak Jokowi dalam memerdekakan Indonesia dari internet," jelasnya.
-
Bagaimana cara Menkominfo wujudkan internet yang merata? 'Karena saya perempuan, saya juga akan menambahkan bagaimana internet ramah anak dan pembenahan ruang digital. Kemudian dalam waktu dekat, saya bersama dengan Wakil Menteri akan ke daearh 3T terutama timur Indonesia. Kita akan memerika koneksi internet di sana. Internet harus cepat dan merata. Sebagaimana diketahui, 98 persen koneksi internet merata tapi belum cepat,' jelas dia.
-
Bagaimana cara meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Kita tidak hanya bicara teknologi 5G, tapi juga kita bisa multi teknologi gitu ya. Jadi mungkin untuk aksesnya yang seluler bisa 5G, bisa juga kita menggunakan kabel serat optik, fiber to the home. Termasuk memanfaatkan layanan satelit, jadi memang bisa dilakukan dengan multi teknologi.
-
Apa program pemerintah untuk pemerataan akses internet? Saat ini pemerintah sudah punya program BAKTI, misalkan pemerataan 4G terutamanya.
-
Bagaimana Akses Prima Indonesia meningkatkan kualitas internet? Selain perluasan jaringan, Akses Prima Indonesia juga berfokus pada peningkatan kualitas layanan internet dengan melakukan rehabilitasi dari kabel udara ke kabel tanah serta memperkuat tim operasional untuk meningkatkan kualitas pelayanan terutama dalam menangani gangguan jaringan.
-
Kenapa Menkominfo ingin membuat regulasi khusus untuk kecepatan internet? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas telekomunikasi Indonesia? Dua orang yang bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, yaitu Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia), menyadari pentingnya menggunakan satelit untuk menyambungkan komunikasi di wilayah nusantara yang begitu luas dan terpisah jarak begitu jauh.
Tak hanya untuk pemerataan akses, lebih dari itu Menteri Rudiantara memastikan agar masyarakat Indonesia bagian Timur dapat memanfaatkan internet cepat seperti kawasan Indonesia bagian Barat. "Bukan kecepatan saja yang lama tapi harga yang harus dibayarkan lebih mahal dibandingkan dengan penduduk di jawa. Ini yang menurut Pemerintah Jokowi harus di-upgrade. Bapak Jokowi ini banyak memperhatikan pembangunan, seperti infrastruktur dari mulai jalan tol lalu lalu bandara juga telekomunikasi," tandasnya.
Menteri Kominfo menyatakan pemerintah dengan kebijakan keberpihakan akan membangun akses internet untuk seluruh warga negara di Indonesia. "Pemerintah membuat kebijakan keberpihakan yakni di daerah non komersil atau 3T kita bangun yang prioritasnya adalah pendidikan. Sejauh ini ada 2700 titik akses internet khususnya sekolah. Dari total 226 ribu sekolah baik SMP dan SMA ada 80 ribu lebih yang belum terhubung," jelasnya.
Guna memastikan internet cepat bisa diakses, Menteri Rudiantara menyebut akan menggunakan satelit telekomunikasi dengan teknologi baru. "Nah, dari kami Kominfo bersama BAKTI menyiapkan satelit terbaru yang diperkirakan selesai akhir tahun (2018) atau awal tahun (2019) selesai dan segera diluncurkan juga dioperasikan. Sehingga nanti pada tahun 2022 semua sekolah harus bisa mengakses dengan satelit yang baru, dan kecepatannya harus lima kali lebih dari yang sekarang," jelasnya.Pemilihan sektor pendidikan sebagai pengungkit menurut Menteri Kominfo penting sebagai bagian dari kesiapan menghadapi bonus demografi.
"Adik-adik akan jadi usia produktif nanti sama dengan kekuatan ekonomi seluruh negara ASEAN kebayang tidak? Akan sebesar itu, tapi itu teoritis dan tidak bisa berjalan dengan sendirinya, harus didampingi dengan akses internet yang ada di sekolah salah satunya," jelasnya.
Pemanfaatan akses internet dengan kecepatan tinggi ditegaskan oleh Menteri Rudiantara untuk memajukan pendidikan Indonesia. "Indonesia harus mempunyai daya jual dari yang sekarang, kuncinya adalah penguatan sumberdaya manusia yang saat ini sedang bersekolah. Saya harap ke depannya tidak ada perbedaan, apa yang didapat oleh semua pelajar di indonesia sehingga tidak hanya yang bisa mengakses saja yang bisa memiliki kemampuan," harapnya.
Menteri Kominfo menargetkan pada Tahun 2020, 20 ribu desa yang saat ini belum tersentuh internet akan bisa terhubung dengan internet. "Jadi nanti kalau mau laporan tidak pakai kertas lagi datang ke kantor, tetapi pakai internet. Ini bukan hanya di Rote Ndao tapi di seluruh Indonesia nanti akan terhubung," ungkapnya.
Selain melalui satelit high throughput yang kini sudah memiliki slot orbital, Menteri Rudiantara menjelaskan penyediaan koneksi antardesa juga dibantu oleh Palapa Ring. Palapa Ring dibangun dengan jaringan kabel laut sepanjang 250 kilometer dan lebih dari 1000 kilometer kabel darat, termasuk microwave (gelombang mikro).
"Nama Palapa Ring sendiri sesuai janji Gajah Mada, pada Sumpah Palapa-nya. Dengan nama Palapa mengambil ruh semangat untuk mempersatukan Indonesia. Itu selesai tahun 2019 dan harus sudah beroperasi," imbuhnya.
Ada pula lima menara BTS yang sedang dibangun Kementerian Kominfo untuk memastikan bisa dimanfaatkan masyarakat. "Saya persembahkan lima BTS ini untuk masyarakat di Rote Ndao. Pemerintah pusat tidak meminta anggaran dari APBD tapi yang saya minta adalah permudahkan soal perizinan. Silakan APBD dikelola untuk masyarakat. Saya pastikan pembangunan ini tidak akan berhenti," jelas Menteri Kominfo.
Menteri Rudiantara menjelaskan, pembangunan BTS dilakukan pada titik tertentu yang dianggap strategis tanpa menunggu Palapa Ring jadi. "Khususnya sekolah sampai saat ini dari 2015 ada 2700-an internet yang sudah kami bangun," jelasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wajar jika Starlink diberikan karpet merah oleh pemerintah. Pasalnya Indonesia butuh keberadaan Starlink.
Baca SelengkapnyaPemerataan dan kecepatan internet masuk dalam visi Indonesia Digital 2045.
Baca SelengkapnyaJokowi, selama era kepemimpinannya, membantu masyarakat dari daerah 3T untuk dapat menikmati akses internet dengan lebih mudah.
Baca SelengkapnyaMasuknya Starlink bisa mengurangi wilayah blank spot di Indonesia tanpa menggunakan BTS dari operator telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaLayanan ini diperuntukkan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), badan usaha, layanan kesehatan, dan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaOperator seluler khawatir jika tidak ada ketidakadilan dalam berbisnis saat satelit Starlink Elon Musk masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaTelkomsat dengan fasilitas VSAT Star juga mendukung penyediaan internet berkecepatan tinggi di Kantor Diskominfo Provinsi Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaTepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2024 lalu, akses internet menjadi kado spesial untuk mereka.
Baca SelengkapnyaYang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemerataan akses internet.
Baca SelengkapnyaEkosistem penyelenggara internet akan terganggu jika Starlink beroperasi di perkotaan.
Baca Selengkapnya