Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Merekam jejak-jejak Pertempuran Lima Hari di Semarang

Merekam jejak-jejak Pertempuran Lima Hari di Semarang Tandon air jejak Pertempuran Lima Hari. ©2014 Merdeka.com/Fariz

Merdeka.com - Pertempuran Lima Hari di Semarang yang meletus mulai 15 hingga 20 Oktober 1945, merupakan tonggak perjuangan rakyat Semarang merebut kemerdekaan Indonesia. Ketika itu, para kaum muda bahu membahu melawan tentara Jepang di ibu kota Jateng.

Untuk merefleksikan semangat perjuangan rakyat Semarang melawan tentara kolonial Jepang, sejumlah warga tumpah di Bundaran Tugu Muda mengikuti malam renungan peringatan Pertempuran Lima Hari, pada Selasa (14/10) sekitar pukul 19.00 WIB malam.

Belasan anak muda menyajikan aksi teatrikal menggambarkan semangat pejuang Semarang melawan Jepang. Warga setempat yang menyemut di Bundaran Tugu Muda bersorak tatkala puncak peringatan Pertempuran Lima Hari diselingi dentuman mercon dan kembang api dari balik Lawang Sewu. Aksi teatrikal itu juga disaksikan sejumlah tamu undangan di dalam tenda besar depan Gedung Wisma Perdamaian.

Di situ, terlihat hadir Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro bersama sang istri Lis Purnomo, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Gatot Nurmantyo, Politikus senior PDIP Tjahjo Kumolo, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo serta pejabat Muspida di lingkungan Pemprov Jateng.

Purnomo saat menjadi inspektur upacara mengatakan langsung menerima tawaran Wali Kota Semarang ketika diminta memimpin upacara peringatan Pertempuran Lima Hari di Bundaran Tugu Muda. Karena dia ingin mengenang langsung pertempuran lima hari di tanah kelahirannya.

"Begitu ada tawaran ini, saya langsung menyambut baik. Apalagi, semangat perjuangan kaum muda di sini sejalan dengan kami," ujar Purnomo.

Selain Tugu Muda, ternyata masih banyak tempat di Semarang yang menjadi saksi bisu pertempuran itu. Manager Museum PT KAI, Sapto Hartoyo mengungkapkan, ada satu peninggalan sejarah penting yang luput dari perhatian publik.

"Di lantai paling atas Gedung A Lawang Sewu, masih bisa dilihat jelas bekas tembakan meriam tentara Jepang yang mengenai besi penyangga atap bangunan," terang Sapto, sambil menunjukkan bekas serempetan mortir tersebut.

Sapto bilang, berdasarkan sejarahnya Jepang sempat beberapa kali menembakkan meriam ke arah Lawang Sewu di mana ketika itu dipakai untuk gedung jawatan perkeretaapian sekaligus markas warga.

"Meski Lawang Sewu sempat direvitalisasi, namun bekas serempetan meriam ini tidak akan pernah digeser pada tempatnya karena sebagai tanda pengingat perjuangan warga melawan penjajah," katanya.

Tak jauh dari Lawang Sewu, juga masih berdiri tandon air kuno bernama Reservoir Siranda. Air minum dalam bangunan Reservoir yang berada di Candilama ini konon pernah diracun oleh Jepang pada Minggu, 14 Oktober 1945. Waktu itu, tentara Jepang mengamuk karena para pejuang lokal menyita kendaraan Kempetai dan merampas senjata mereka.

Mendapati kabar itu, Dokter Kariadi sebagai kepala RS Purusara berniat ke sana memastikannya. Namun, di tengah perjalanan nyawanya melayang usai ditembak secara brutal oleh Jepang.

"Jadi, sebelum tiba di Reservoir ini, Kariadi meninggal ditembak Jepang. Bangunan lainnya yang menjadi tonggak Pertempuran Lima Hari di Semarang ialah Gedung Sarekat Islam. Di sana, dulunya Bung Karno bersama Tan Malaka menggelar pertemuan untuk melawan penjajah. Masih ada mimbar kuno peninggalan dua tokoh pergerakan nasional tersebut. Untuk sekarang, tempat itu sedang dipugar oleh Pemprov Jateng," kata salah seorang sejarawan lokal. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jejak Peninggalan Pertempuran Tengaran di Semarang, Melihat Tempat Ibadah Para Pejuang hingga Markas Belanda
Jejak Peninggalan Pertempuran Tengaran di Semarang, Melihat Tempat Ibadah Para Pejuang hingga Markas Belanda

Pertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947

Baca Selengkapnya
Melihat Jejak Peninggalan Jepang di Pinggir Danau Setu Patok Cirebon, Siap Jadi Destinasi Wisata Sejarah
Melihat Jejak Peninggalan Jepang di Pinggir Danau Setu Patok Cirebon, Siap Jadi Destinasi Wisata Sejarah

Diketahui bahwa terdapat tiga gua yang ditemukan dengan kondisi yang sempat terbengkalai.

Baca Selengkapnya
Rumah Kayu di Semarang Ini Jadi Saksi Bisu Sengitnya Pertempuran Melawan Penjajah, Ini Kisah di Baliknya
Rumah Kayu di Semarang Ini Jadi Saksi Bisu Sengitnya Pertempuran Melawan Penjajah, Ini Kisah di Baliknya

Pada dinding-dinding rumah itu masih terdapat lubang-lubang bekas peluru yang ditembakkan pada saat perang meletus.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah

Peristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Bunker Gunung Padang, Jadi Rekam Jejak Pasukan Jepang di Tanah Minang
Menguak Sejarah Bunker Gunung Padang, Jadi Rekam Jejak Pasukan Jepang di Tanah Minang

Berdirinya bunker-bunker milik Jepang di daerah ini tak lepas dari lokasi yang begitu strategis.

Baca Selengkapnya
Benteng Anoi Itam, Bangunan Sejarah Peninggalan Tentara Jepang di Kota Sabang
Benteng Anoi Itam, Bangunan Sejarah Peninggalan Tentara Jepang di Kota Sabang

Benteng Anoi Itam, bangunan bersejarah milik tentara Jepang berada di Kota Sabang.

Baca Selengkapnya
Jelajah Benteng Besar Milik Tentara Jepang di Pantai Ulak Karang Padang, Kini Kian Terbengkalai
Jelajah Benteng Besar Milik Tentara Jepang di Pantai Ulak Karang Padang, Kini Kian Terbengkalai

Benteng Ulak Karang, aset peninggalan tentara Jepang di Padang.

Baca Selengkapnya
Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi
Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi

Lubang Jepang, tempat saksi bisu praktik Romusha terhadap warga pribumi yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Napak Tilas Sejarah dan Detik-Detik Kemerdekaan Indonesia di Museum Perumusan Naskah Proklamasi
FOTO: Napak Tilas Sejarah dan Detik-Detik Kemerdekaan Indonesia di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda, kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
9 Wisata Malam Semarang yang Menakjubkan, Wajib Dikunjungi
9 Wisata Malam Semarang yang Menakjubkan, Wajib Dikunjungi

Berbagai bangunan bersejarah dapat ditemui di Semarang.

Baca Selengkapnya
Mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari
Mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari

Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.

Baca Selengkapnya
Melihat Jejak Peninggalan Perang Dunia II di Pulau Biak, Dulunya Jadi Arena Pertempuran Jepang Melawan Amerika Serikat
Melihat Jejak Peninggalan Perang Dunia II di Pulau Biak, Dulunya Jadi Arena Pertempuran Jepang Melawan Amerika Serikat

Sebanyak 3.000 tentara Jepang tewas pada sebuah goa di pulau itu

Baca Selengkapnya