Meriahkan HUT RI, napi asal Malaysia ikut lomba bakiak di Lapas
Merdeka.com - Wong (28), warga negara Malaysia yang menghuni Lapas Wanita 2A Malang, Jawa Timur, sudah sejak subuh mulai berdandan untuk persiapan perlombaan terompah panjang atau bakiak. Narapidana kasus narkoba ini, mewakili blok 1 untuk ikut perlombaan permainan tradisional tersebut.
Dia berdandan ala perempuan Jawa dengan mengenakan kebaya. Perlombaan terompah panjang di Lapas harus mengenakan pakaian tradisional sesuai kesepakatan tim masing-masing.
Wong bersama temannya mengenakan kebaya dengan warna kebiruan dan jilbab hitam. Sementara satu orang mengenakan kebaya warna merah untuk posisi di tengah. Biar geraknya bebas, mereka mengenakan kain selutut dan celana leging.
-
Siapa yang menyewa baju adat? “Karena hampir dari semua kalangan mulai dari anak TK, SD, SMP, dan SMA. Apalagi orang kantor, saat ini banyak dari perkantoran yang menyewakan berbagai macam baju adat,“ Neneng mengaku pendatapannya kini meningkat 200 persen dibandingkan hari biasa.
-
Siapa yang biasanya mengikuti lomba 17 Agustus? Lomba ini pada umumnya akan diramaikan oleh anak-anak.
-
Dimana lomba 17 Agustus diadakan? Salah satu perlombaan yang sering diadakan baik di sekolah maupun di instansi adalah lomba menulis puisi Hari Kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang sering mengikuti Lomba 17 Agustus? Umumnya, lomba ini akan diramaikan oleh anak-anak.
-
Siapa yang butuh kebaya untuk acara resmi? Menghadiri acara resmi atau tradisional adalah momen yang ditunggu-tunggu. Bagi wanita dengan tubuh yang lebih besar, memilih pakaian yang pas, seperti kebaya, adalah langkah penting untuk merasa percaya diri dan mempesona.
-
Siapa yang bisa ikut lomba 17 Agustus? 17 Agustus sebentar lagi, semua orang akan berlomba-lomba untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia dengan caranya masing-masing. Salah satu yang paling populer adalah mengadakan lomba 17 Agustusan yang diikuti oleh lingkungan RT, RW, atau lingkungan di tempat kerja.
Lomba diikuti oleh perwakilan antar blok di mana Lapas Wanita memiliki 5 blok. Sementara penghuni lain harus ikut menjadi supporter agar perlombaan berlangsung meriah.
"Senang ikut lomba Terompah Pangjang. Kesulitannya, kadang-kadang kurang bisa kompak," kata Wong, sambil mengobati luka di lututnya di Lapas Wanita 2A Malang, Jawa Timur, Senin (15/8).
Kaki Wong mengalami luka setelah terjatuh di lapangan saat perlombaan. Kendati demikian, dia mengaku senang bisa berpartisipasi dalam perlombaan tersebut.
Wong dan temannya menyewa kebaya untuk mengikuti lomba tersebut. Mereka juga berdandan di 'salon Lapas' karena teman-temannya juga banyak yang ikut keterampilan rias yang diadakan di lingkungan Lapas.
"Ide dari teman-teman juga, teman yang punya salon cari bajunya. Berdandan di sini," katanya.
Kepala Lapas Wanita 2A Sukun, Ngatirah mengungkapkan, pihaknya memberi kesempatan warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk berkreasi. Menurut dia, para penghuni Lapas senang menyambut kegiatan tersebut.
"Mereka berkreatifitas sendiri, menunjukkan kemampuannya. Menyediakan baju sendiri, berdandan sendiri," kata Ngatirah.
Kata Ngatirah, sebelum subuh para warga binaan mulai berdandan di salon. Mereka saling mendandani satu sama lain untuk kepentingan tim.
"Kalau pakaian kita tidak bisa menyiapkan, melalui keluarganya minta dikirimi oleh keluarganya. Pakaiannya mereka sendiri yang menyiapkan. Kita kasih kesempatan berkreasi," ujarnya.
Sementara itu, Sisca salah satu penghuni Lapas mengaku ingin berpartisipasi dalam perayaan HUT Kemerdekaan. Keikutsertaan dalam berbagai perlombaan sebagai bentuk kepeduliannya, kendati dalam situasi serba terbatas.
"Kebebasan kami secara fisik harus terbelenggu di dalam Lapas tetapi secara semangat dan pikiran kami masih ingin memberikan sesuatu untuk bangsa dan negara," kata Sisca.
Sisca mengaku ingin menunjukkan kalau warga binaan Lapas sama dengan orang lain. Kepedulian yang dilakukan sebagai bagian untuk menjadi lebih baik.
"Kami sedang berusaha menjadi lebih baik, nantinya kami setelah keluar akan menjadi yang lebih baik," pungkasnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan istrinya Juliati Sapta Dewi Magdalena berpartisipasi di acara Istana Berkebaya pada Minggu (6/8) lalu.
Baca SelengkapnyaLomba yang menjadi agenda tahunan ini mendapat sambutan antusias dari warga sekitar.
Baca SelengkapnyaKaesang memakai baju adat Minahasa, Sulawesi Utara. Sedangkan Sri Mulyani Soe dari Timor Tengah Selatan.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari pada yang lain, belum lama ini video viral merekam momen ketika lomba panjat pinang diikuti oleh peserta bule. Aksi mereka pun menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaPotret Nurah Syahfirah Rayakan HUT RI Bareng Tetangga, Antusias Ikut Lomba Tarik Tambang hingga Tak Pakai Alas Kaki
Baca SelengkapnyaPara pemenang lomba Busana Adat Nusantara di upacara HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaKegiatan menari poco-poco dalam balutan kebaya ini diadakan untuk menyambut puncak perayaan Hari Kebaya Nasional yang ditetapkan pada 24 Juli.
Baca SelengkapnyaUnik banget. Ini kegiatan keluarga Bakrie merayakan ulang tahun Republik Indonesia!
Baca SelengkapnyaDengan semangat yang menggebu dan keseruannya, para ibu ini tidak hanya berkompetisi, tetapi juga menciptakan momen-momen yang menghibur dan penuh warna.
Baca SelengkapnyaKemarin, Minggu (6/8) digelar acara Istana Berkebaya di mana para tamu undangan tampil cantik dengan kebaya.
Baca SelengkapnyaAda lomba tidur nasional hingga tarik lokomotif, ini sederet lomba unik untuk ramaikan HUT ke-79 RI.
Baca SelengkapnyaBusana tersebut dikenakan oleh pasangan suami istri, Muhammad Koharuddin bersama sang istri Pipit.
Baca Selengkapnya