Merry Utami ingin dimakamkan di samping pusara ibu di Sukoharjo
Merdeka.com - Terpidana mati kasus narkoba seberat 1,01 kilogram, Merry Utami (42) ingin dimakamkan di samping pusara ibunda di TPU Desa Manang, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Keinginan tersebut sempat disampaikan Merry kepada keluarganya sebelum dirinya berangkat menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan. Pernyataan tersebut dikemukakan Bambang, Paman Merry Utami, saat ditemui di rumahnya, Wirengan, RT 01 RW 05 Baluwarti, Solo, Rabu (27/7).
"Sudah lama dia bilang kalau ingin dimakamkan di samping makam ibunya. Sebelum berangkat ke Taiwan dia sempat pamit, dan bilang sama saya," ujarnya.
-
Dimana pesan perpisahan disampaikan? Berikut ucapan perpisahan wali kelas di grup WA yang penuh rasa haru dan menyentuh hati:
-
Siapa yang membuat janji 'ditembak mati'? Caleg ini bernama Muhammad Zaini dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut 7. Viral baliho Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dapil Bali dengan narasi siap ditembak mati bila melakukan korupsi.
-
Kenapa pesan itu ditulis? “Tampaknya itu cara dia berbicara,“ kata Price kepada The Times of Israel, dikutip Senin (3/7).
-
Siapa yang meninggal menjelang pernikahan? Calon mempelai pria, Rija dipanggil ke hadapan Yang Maha Kuasa.
-
Bagaimana orang meninggal menyampaikan pesan? Dalam mimpi tersebut, orang yang sudah meninggal memberikan isyarat pesan kepada Anda.
-
Siapa yang memberi saran untuk anak terakhir? Menurut Kevin Leman dalam buku berjudul 'The New Birth Order Book: Why You are the Way You are' seperti yang dilansir dari businessinsider.com, anak bungsu cenderung suka melempar tanggung jawab.
Pada saat itu keluarga tidak memiliki firasat apapun. Bambang mengatakan Merry Utami memiliki nama Asli Cahyawati. Keponakannya itu mengubah namanya di tahun 2000. sebelum berangkat ke Taiwan.
"Sebelum jadi TKW ke Taiwan, Merry sempat berkeluarga dan memiliki dua orang anak. Namun pernikahannya kandas di tengah jalan setelah memiliki anak kedua," ungkapnya.
Dia menambahkan, setelah bercerai, Merry kemudian pergi meninggalkan keluarga dan hijrah ke rumah kakak keduanya yang berada di Kampung Notosuman Jalan Veteran, RT 05 RW 05, Kelurahan Singopuran, Kecamatan Kartosuro.
"Di antara keluarga lain, Merry memang paling dekat dengan kakaknya di Singopuran itu," tutur Bambang.
Merry, lanjut Bambang nekat pergi menjadi TKW karena terdesak kebutuhan untuk biaya operasi anak pertamanya yang menderita kelainan jantung. Namun sebelum sempat membiayai operasi, anaknya terlanjur meninggal dunia. Bahkan pada saat dikebumikan, Merry tidak sempat pulang karena masih dalam proses pemeriksaan Kepolisian.
"Kami yakin Merry itu korban dari kejahatan bandar narkoba yang merupakan kenalannya asal Nigeria. Dia katanya pernah berjanji untuk memberikan uang dan akan menikahi dirinya," jelasnya.
"Merry itu seorang pekerja keras, pantang menyerah, dan selalu baik dengan keluarga dan tetangga, makanya saat pertama kali bawa heroin seberat 1,1 kg semuanya kaget," tuturnya.
Bambang mengaku sampai saat ini pihak keluarga belum mendapat surat tembusan dari Kejaksaan Agung (Kejagung), perihal eksekusi mati Merry. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perhatikan saat Andhika Pratama menjelaskan mengapa ibu mertuanya dimakamkan di tempat yang sama dengan adik Ussy Sulistiawaty.
Baca SelengkapnyaSang ibu sudah terlebih dulu berpulang sebelum menunaikan ibadah umrah.
Baca SelengkapnyaIa tak ingin warga yang sedih kehilangan orang tersayang masih harus berjuang beli tanah makam.
Baca SelengkapnyaWanita ini mengaku sering mengunjungi makam tersebut ketika dirinya merasa lelah menjalani aktivitas kesehariannya.
Baca SelengkapnyaDia mendapatkan kuota prioritas lansia dan pendamping lansia, sehingga tidak menunggu antrian terlalu lama.
Baca SelengkapnyaBerikut potret lawas putri Sang Proklamator hadiri pemakaman suaminya.
Baca SelengkapnyaIni adalah potret Tora Sudiro saat berada di pemakaman sang ibu.
Baca SelengkapnyaNada bicara Soeharto meninggi saat menjawab tudingan soal Astana Giribangun yang diisukan dihiasi emas.
Baca SelengkapnyaIndah Permatasari sangat bahagia karena bisa memberangkatkan mertuanya ibadah ke Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaIa mengaku mendapatkan surat dari seorang kiai yang memintanya untuk membenahi makam Mbah Bungkul.
Baca SelengkapnyaIbunda Ferry Maryadi meninggal di usia 79 tahun, ini potret pemakamannya
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, AHY terlihat mengunjungi dan menghormati tempat peristirahatan terakhir almarhumah Ibu Ani Yudhoyono di TMP Kalibata Jakarta.Simak lebih lengkap
Baca Selengkapnya