Merti Tembakau, Cara Petani di Sleman Curhat dan Bersyukur
Merdeka.com - Ratusan petani tembakau di Kabupaten Sleman menggelar acara Merti Tembakau. Merti Tembakau ini dikemas sebagai acara doa serta makan bersama, dengan harapan agar petani tembakau di tahun 2023 bisa semakin baik nasibnya.
Merti Tembakau ini digelar di Omah Seni Kali Opak yang berada di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu (12/11). Selain dihadiri oleh petani, hadir pula para buruh pabrik yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (RTMM SPSI) Yogyakarta.
Dalam acara Merti Tembakau ini, sejumlah tumpeng, ingkung ayam dan berbagai makanan lainnya disertai dengan tembakau hasil olahan petani di Sleman yang dikemas dalam plastik-plastik, didoakan setelahnya kemudian dimakan bersama-sama.
-
Kapan pertemuan Kemendag dengan petani tembakau? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan petani tembakau di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/8).
-
Apa tujuan dari Festival Tembakau Madura? Festival ini jadi bentuk ungkapan rasa syukur petani atas hasil bumi berupa tembakau. Lebih lanjut, festival juga bertujuan membuka ruang kontestasi nilai-nilai masyarakat agraris, perhelatan seni dan budaya, komunikasi lintas agraria, ruang alternatif penyaluran hasil tembakau, wisata dan ekonomi kreatif.
-
Siapa yang mengadakan Festival Tembakau Madura? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.
-
Di mana Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.
-
Kapan Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura akan diselenggarakan pada 29-30 September 2023.
-
Apa tujuan Kemendag dalam melindungi petani tembakau dan cengkih? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan petani tembakau di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/8). Pada pertemuan tersebut, Mendag menyampaikan bahwa pemerintah akan terus melindungi kesejahteraan petani tembakau dan cengkih di dalam negeri agar tetap berkembang.
Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sleman Triyanto mengatakan, Merti Tembakau ini menjadi ajang bagi petani untuk berdoa agar panen ke depannya bisa lebih baik. Triyanto mengungkapkan petani tembakau di Sleman semakin tahun semakin banyak menghadapi tantangan.
Triyanto menjabarkan permasalahan petani tembakau di Sleman selain faktor cuaca yang belakangan ini tak menentu, juga ditambah dengan terus berkurangnya lahan pertanian. Di tahun 2016 lalu, lahan pertanian tembakau di Sleman masih mencapai 1.300 hektare sementara di tahun 2022 hanya tersisa 50 hektare.
Turunnya area lahan tembakau ini tak lepas dari alih fungsi lahan yang terjadi di Sleman. Sejumlah area pertanian berubah fungsi menjadi perumahan maupun pabrik.
Selain itu masalah cuaca juga menjadi kendala bagi petani. Musim hujan yang berkepanjangan membuat pertanian tembakau tidak bisa berkembang maksimal.
"Untuk potensi pertanian tembakau di Sleman itu sangat besar. Dalam setahun kami bisa menghasilkan 160 ton tembakau dalam satu kali musim panen. Namun memang ada beberapa problem yang dihadapi petani tembakau seperti cuaca dan berkurangnya area lahan pertanian," kata Triyanto.
Triyanto mengungkapkan kondisi petani tembakau ke depan akan semakin berat karena adanya kebijakan pemerintah menaikkan cukai rokok sebesar 10 persen di tahun 2023 mendatang. Kenaikan cukai ini berdampak kepada para petani tembakau.
"Kenaikan cukai ini endingnya akan mengpres (menekan) para petani tembakau. Bahan baku rokok yaitu tembakau pasti akan ditekan harganya supaya murah. Kalau harganya murah pasti banyak yang tidak mau menanam tembakau. Produksi tembakau akan turun dan ini berdampak ke buruh rokok. Tembakau yang diproduksi sedikit, otomatis produksi rokok berkurang dan buruh kehilangan pekerjaannya akhirnya di PHK," tegas Triyanto.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa yang hadir di Merti Tembakau ini mengatakan pertanian tembakau di Sleman saat ini tersebar lokasi dan tidak tersentral. Padahal tanaman tembakau dinilai Danang punya potensi yang besar di Kabupaten Sleman.
Danang menuturkan tembakau di Sleman memiliki ciri khas tersendiri. Karena ciri khasnya ini akhirnya tembakau dari Sleman bahkan digunakan untuk daerah-daerah lainnya.
Sejumlah masalah dihadapi oleh petani tembakau, Danang yang merupakan politikus PDI Perjuangan ini menilai faktor cuaca memang sangat berpengaruh kepada sektor pertanian tembakau.
"Melalui Merti Tembakau ini, kami harap bisa jadi jalan tengah, ruang bersama untuk mendiskusikan semua permasalahan terkait tembakau dan nasib petani," ungkap Danang.
Ketua PD Federasi Serikat Pekerja RTMM SPSI DIY Waljid Budi Lestarianto menyebut, acara Merti Tembakau di Sleman ini merupakan ungkapan terima kasih dari pekerja pabrik rokok karena petani masih bersedia menanam tembakau.
Momentum ini menjadi rasa terima kasih pekerja pada petani tembakau dan Pemkab Sleman karena dana bagi hasil cukai tembakau maksimal dimanfaatkan baik untuk petani maupun pekerja pabrik rokok.
"Bulan November ini BLT akan cair juga diberikan untuk pekerja dan petani, kami menyampaikan terima kasih. Tahun 2021 baru 50 persen dan tahun 2022 ini 90 persen buruh mendapat dana bagi hasil, lebih rata. Semoga tahun depan tetap cair agar teman-teman bisa memperbaiki kualitas hidup," ungkap Waljid.
Waljid menerangkan dalam Merti Tembakau ini para buruh berdoa untuk menepis kekhawatiran mereka atas kenaikan cukai rokok antara 5-13 persen pada 2023 nanti. Hal ini dikhawatirkan akan membawa dampak buruk pada para buruh, termasuk kemungkinan pengurangan pekerja.
"Kami khawatir karena cukai rokok akan naik tahun depan hampir 10 persen. Kami khawatir ini membawa dampak pengurangan buruh. Ya harapannya tidak berdampak di Kabupaten Sleman, tidak ada buruh yang dikurangi, karena ada 7000 buruh tembakau di Sleman," tutup Waljid.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan adanya kirab tersebut para pedagang berharap pasar bakal semakin ramai pengunjung.
Baca SelengkapnyaAcara itu rutin digelar setiap tahun sebelum musim giling tebu
Baca SelengkapnyaIndustri tembakau jadi salah satu upaya penanggulangan kemiskinan di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaMengenal Sedekah Rame, Tradisi Gotong Royong dari Melayu Lahat dalam Kegiatan Pertanian.
Baca SelengkapnyaMenurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTradisi itu diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap hewan ternak sapi sebagai makhluk Tuhan
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan petani tembakau di Kudus
Baca SelengkapnyaSelain memohon doa untuk kelancaran pertanian, tradisi ini juga digelar sebagai cara memupuk keguyuban dan persaudaraan petani.
Baca SelengkapnyaDengan berbekal ribuan buah tomat, para peserta yang jumlahnya mencapai 700 orang ini saling menyerang satu sama lain.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang melakukan optimasi lahan rawa (oplah), salah satunya di Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaPengunjung bisa melihat langsung proses pengolahan kopi sembari menikmati pemandangan sejuk nan indah
Baca SelengkapnyaDalam panen raya tahun 2024 ini potensi bijih kopi mencapai 80-120 ton kopi.
Baca Selengkapnya