Mertua Wakil Gubernur ditipu Rp 500 juta di kantor Bank Sumut
Merdeka.com - Penipuan bisa menimpa siapa saja. Abdul Aziz Sitorus, mertua Wakil Gubernur Sumut, T Erry Nuradi, pun mengalaminya.
Tak tanggung-tanggung, penipuan terhadap Azis terjadi di kantor Bank Sumut. Padahal di BUMD ini, menantunya tentu punya cukup kuasa. Penipuan ini pun telah dilaporkan ke polisi.
"Klien kami melapor ke Polresta Medan dengan nomor laporan STTLP /344/K/II/2014/ Resta Medan," kata Ibeng S Rani, kuasa hukum Abdul Aziz Sitorus, kepada wartawan, Kamis (6/3).
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
Ibeng memaparkan, kasus dugaan penipuan ini bermula saat kliennya berniat menginvestasikan Rp 500 juta dalam bentuk deposito berjangka di Bank Sumut. Ketika itu, Abdul Aziz mendatangi kantor Bank Sumut di Jalan Imam Bonjol, Medan dan disambut dengan baik dan dibawa ke dalam ruangan.
Investasi pun disepakati dan Abdul Aziz menerima surat deposito berjangka yang ditandatangani pimpinan Bank Sumut Kantor Cabang Utama, Ichwan Alamshah Simanjuntak. Dokumennya bertanggal 03 Februari 2014.
Tiga hari berselang, pihak bank mendatangi kediaman Abdul Aziz di Kompleks Villa Gading Mas Blok AA, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas. Mereka menyatakan dokumen investasi deposito berjangka yang dipegangnya palsu.
"Pemberitahuan itu jelas membuat klien kami terkejut dan mendatangi Bank Sumut untuk menanyakannya. Namun, pihak bank menolak bertanggung jawab," jelas Ibeng.
Menurut Ibeng, penolakan pihak bank untuk bertanggung jawab sangat janggal. Sebab, penyerahan uang dilakukan di dalam bank.
"Kalau tadi di luar bank penyerahan uangnya, itu mungkin lain ceritanya. Ini penyerahan di dalam bank, tapi bank tidak mau bertanggung jawab, kan aneh," katanya.
Selain telah melapor ke polisi, Ibeng juga menyatakan pihaknya sudah menyurati seluruh direksi dan Gubernur Sumut terkait penipuan ini. Mereka berharap nasabah dilindungi dan tidak ada korban lain di masa mendatang.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI sendiri sudah melakukan penelusuran berdasarkan informasi serta dokumen-dokumen yang valid dan sah.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaGus Muhdlor menjabat sebagai Bupati Sidoarjo sejak tahun 2018
Baca SelengkapnyaTessa enggan membeberkan lebih rinci materi pemeriksan Gus Muhdlor.
Baca SelengkapnyaKPK resmi menjebloskan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke penjara
Baca SelengkapnyaKasus korupsi yang dilakukan telah merugikan keuangan negara sebesar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaPelaku memanfaatkan kelalaian nasabah untuk mencuri duit mereka. Bagaimana modusnya ya?
Baca SelengkapnyaKejagung menilai akan lebih mudah jika pada akhirnya Zarof akan 'bernyanyi' terkait temuan uang tersebut.
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca Selengkapnyatersangka mengaku uang yang dikorupsi digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta membayar utang di pinjol yang totalnya mencapai 30 sampai 50 aplikasi
Baca SelengkapnyaKetua DPC PDIP Bangkalan, Fatkurrahman membenarkan soal adanya aktivitas penggeledahan itu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca Selengkapnya