Mesin korsleting, pasutri tewas tersetrum saat menguras kolam ikan
Merdeka.com - Pasangan suami istri tewas mengenaskan, setelah tersengat aliran listrik ketika menguras kolam ikan di rumahnya, di Kampung Tanah Apit, RT 1/RW 9, Kelurahan Medansatria, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Selasa (31/5) malam.
Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Iptu Evi Fatna mengatakan, korban tewas adalah Yalmar Pasa (43) dan istrinya, Retnaningtias Gilingan (43). Kejadian itu bermula ketika Yalmar sedang membersihkan kolam ikan di depan rumahnya.
"Suaminya sedang menguras air. Ketika berada di kolam, mendadak penyaring air mengalami korsleting listrik," kata Evi di Bekasi, Rabu (1/6).
-
Siapa yang dimakamkan di makam bersama? Makam ini milik Heinrich Kuhl dan Johan Conrad van Hasselt
-
Siapa yang dimakamkan? Berdasarkan bukti kontekstual, dapat diasumsikan orang tersebut adalah seorang pejuang laki-laki, menurut Zagórska-Telega.
-
Kenapa sepasang kekasih itu dikubur bersama? Menurut para peneliti, penemuan makam semacam ini membantu menjelaskan konsepsi kehidupan sosial manusia dan kematian dengan lebih baik, juga sikap manusia pada zaman itu terhadap persoalan cinta, ketika samen leven (kohabitasi, hidup bersama tanpa ikatan pernikahan) antara kelompok etnis yang berbeda mendorong munculnya dan penyebaran etos pluralistik.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan? Para peneliti mengindikasikan benda tertentu yang ditemukan di situs itu mengindikasikan jasad manusia yang dikubur di sana adalah perempuan dewasa.
Akibatnya, korban tersengat aliran listrik dengan tegangan tinggi. Sementara istrinya yang melihat suaminya, segera melakukan pertolongan. Nahas, Retnaningtias juga kesetrum. Akibatnya, mereka terkapar di dalam kolam.
"Anaknya yang masih berusia 14 tahun, Dimas, melihat. Dia langsung mencopot stop kontak yang mengaliri listrik ke penyaring air," ujar Evi.
Di saat bersamaan, Dimas meminta bantuan kepada warga sekitar. Sehingga, kedua korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Citra Harapan di Medansatria. Namun, dokter di rumah sakit menyatakan keduanya sudah tak bernyawa.
"Keluarga menolak jenazah dilakukan autopsi, karena ingin segera dimakamkan," ucap Evi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca SelengkapnyaSetelah dilaksanakan olah TKP dan pengecekan, ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban A.A.KNS dan A.A.SA yang berakibat fatal.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dinyatakan tewas di tempat. Saat ini, kedua korban telah dibawa ke RSCM guna autopsi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua korban, JM (73) dan ST (60), membersihkan sumur milik tetangganya pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaBapak dan anak di Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, tewas diduga karena menghirup asap pompa diesel yang digunakan untuk mengairi sawah.
Baca SelengkapnyaTIm Damkar membutuhkan waktu 30 menit untuk mengevakuasi korban.
Baca SelengkapnyaDua Warga Jonggol Tewas saat Bersihkan Sumur dari Bangkai Kucing, Diduga Keracunan Gas
Baca SelengkapnyaAKP Sukadi tak menerangkan, soal kronologisnya tewasnya pasutri tersebut.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri itu diduga bunuh diri karena di i TKP ditemukan dua buah gelas bekas minuman, dari mulut keluar busa
Baca SelengkapnyaTim gabungan dari Unit Reskrim Polsek Cengkareng dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat tengah memburu pelaku penyiraman air keras tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pembunuhan, keduanya terlibat cekcok mulut dan korban mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat tersangka sakit hati.
Baca Selengkapnya