Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meski Ada Vaksin, Kementerian Kesehatan Dinilai Masih Banyak Pekerjaan Rumah

Meski Ada Vaksin, Kementerian Kesehatan Dinilai Masih Banyak Pekerjaan Rumah Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Keberadaan vaksin Covid-19 bisa menambah optimisme mengatasi pandemi meski ketersediaannya terbatas dan masih berproses. Namun, ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Kementerian Kesehatan dalam dinamika yang terjadi.

Anggota DPR RI, Netty Prasetiyani mengatakan, meski vital, vaksin Covid-19 bukan satu-satunya 'game changer'. Praktik protokol kesehatan di tengah masyarakat masih harus banyak diperbaiki dari segi kebijakan pemerintah.

Selain itu, gugurnya ratusan tenaga kesehatan di masa pandemi Covid-19 jangan sampai menjadi angin lalu. Padahal, proses mencetak seorang dokter dan perawat butuh waktu yang tidak sebentar.

Ini menambah tren negatif dari data rasio dokter hingga kapasitas tempat tidur yang masih rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduk.

"Vaksin bukan satu-satunya game changer. Vaksin bukan satu-satunya pemutus pertarungan kita dengan Covid-19. Ada banyak yang harus terus diperbaiki, seperti 3M (Memakai masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan) dan 3T (Testing, Tracing, and Treatment)," katanya di Bandung, Jumat (8/1).

"Rasio dokter kita baru 0,4 per seribu penduduk. Tempat tidur rumah sakit kita baru 1,2 per seribu penduduk. Jadi artinya ini yang harus dijawab oleh menteri yang baru ya. Bagaimana menggerakkan sumber daya kesehatan ini bisa menahan laju Covid-19," lanjut Netty.

Di sisi lain, dia meminta, pemerintah tetap bisa menjamin keamanan vaksin melalui otoritas terkait seperti BPOM sekaligus tanpa intervensi. Semua pengadaan dari luar negeri atau produksi vaksin dalam negeri harus memenuhi syarat utama.

"Vaksin harus memenuhi aspek safety atau keamanan. Kemudian kedua adalah efikasi, khasiat, dan kebermanfaatan vaksin lalu kualitasnya terjamin. Hasil uji klinis ini dipublikasikan kepada masyarakat dengan transparan, akuntabel dan penuh kejujuran," imbuhnya.

Transparansi bertujuan agar masyarakat mengerti dan tidak dikaburkan dengan informasi yang simpang siur.

"Kita juga berharap bahwa bukan hanya bicara tentang pengadaan vaksin, tapi proses vaksinasinya harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Karena itu, kita tunggu hasil uji klinis vaksinnya selesai, jangan diburu-buru," pungkasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Tiga Pilar Preventif untuk Kesehatan Masyarakat sebagai Investasi Masa Depan
Tiga Pilar Preventif untuk Kesehatan Masyarakat sebagai Investasi Masa Depan

"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Minta Pemerintah Perkuat Jaring Pengaman Layanan Kesehatan Guna Cegah Penyebaran Mpox
Puan Maharani Minta Pemerintah Perkuat Jaring Pengaman Layanan Kesehatan Guna Cegah Penyebaran Mpox

Puan Maharani meminta Pemerintah memperkuat jaring pengaman layanan kesehatan secara komprehensif dan terkoordinasi, terkait penyakit monkeypox.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Kesiapan Pemerintah dan Masyarakat Hadapi Potensi Pandemi
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Kesiapan Pemerintah dan Masyarakat Hadapi Potensi Pandemi

Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.

Baca Selengkapnya