Meski dapat jatah makan sehari dua kali, jemaah haji ada yang masak

Merdeka.com - Jemaah haji Indonesia saat berada di Madinah dapat jatah makan dua kali setiap hari. Sekali saat makan siang dan sekali saat makan malam. Namun karena biasa sehari makan tiga kali, jemaah haji menyiasatinya dengan masak di hotel di pagi hari.
Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Sairi, jemaah haji asal Brebes, Jawa Tengah. Sairi dan istri beserta empat pasangan lainnya iuran untuk masak bareng-bareng di hotel tempat mereka menginap.
"Kita ngliwet (masak) untuk sarapan pagi. Iuran beli magic com. Kalau beras sudah bawa dari kampung," kata Sairi kepada merdeka.com usai salat zuhur di Masjid Nabawi, Senin (16/8).
Bagaimana dengan lauk? Sairi dan teman-teman sekamar ternyata telah membawanya dari kampung halaman. Ada orek tempe, abon, serta makanan-makanan kering yang bisa dipakai untuk lauk.
"Kalau sambel kan sudah ada sambel sachet-an, jadi kita bawa sambel juga," cerita Sairi.
Ditanya kenapa masih masak, padahal sudah dapat catering dari muassasah, Sairi mengaku sudah terbiasa makan banyak kalau di kampung. "Biasa mas, di kampung kita suka makan banyak. Pagi sudah makan," ujar Sairi sambil tersenyum.
Pemerintah selama ini terus berupaya memperbaiki layanan haji. Salah satunya dengan menambah jumlah jatah makanan bagi para jemaah selama selama di Madinah.
Tahun ini akan mendapat konsumsi sebanyak 24 kali dalam rentan waktu 12 hari selama di Mekkah, dan dapat makan dua kali sehari selama di Madinah. Konsumsi yang didapat oleh para jemaah telah memenuhi gizi dan nutrisi yang baik. Diharapkan asupan makanan ini bisa membantu kondisi jemaah tetap prima meski dalam cuaca panas.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya