Meski Dikepung Asap Pekat, Murid SD dan TK Palangka Raya Tetap Sekolah
Merdeka.com - Kota Palangka Raya dikepung pekatnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Pemerintah setempat belum meliburkan kegiatan belajar mengajar murid TK dan SD.
Kabut asap di ibu kota provinsi Kalimantan Tengah itu semakin pekat pagi tadi. Orangtua mengkhawatirkan kondisi kesehatan putra putri mereka yang setiap hari menghirup kabut asap sejak Juni 2019.
"Kabut asap semakin pekat. Di Palangka Raya, murid TK dan SD, cuma jam belajar saja diundur. Termasuk dua anak saya. Seharusnya, libur saja dulu," kata warga Palangka Raya, Anang (40), kepada merdeka.com, Kamis (12/9).
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
Anang menerangkan, jam belajar normal murid di kedua tingkatan itu masuk sekolah pukul 06.30 WIB. Namun dampak akibat kabut asap, aktivitas belajar mengajar diundur 1 jam.
"Sekarang jam belajar diundur jam 07.30. Tapi percuma saja diundur, karena memang kabut asap semakin pekat. Sebagai orangtua, saya minta anak TK dan SD sementara diliburkan aja dulu," ujar Anang.
"Kasihan anak-anak, paru-parunya masih rawan. Kabut asap ini merata di Palangka Raya. Apalagi di (kabupaten) Sampit, kabut asapnya sudah sangat parah," tambah Anang.
Dia menyayangkan, pemerintah seolah tidak memahami kekhawatiran masyarakat akibat kabut asap.
Warga Palangka Raya lainnya, Menteng (38) mengutarakan hal sama. Setiap pagi, dia membersihkan motor yang parkir di rumah dari debu pekat.
"Iya itu, karena ada debu arang bakar-bakar nempel di motor, di teras rumah. Belum lagi kalau malam, aroma udara seperti pohon terbakar," kata Menteng.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaAda 400 rumah terdampak kebakaran dan 1.109 warga terpaksa mengungsi di tenda pengungsian.
Baca SelengkapnyaKebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaBudi mengatakan pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 57 kepala sekolah untuk melakukan pertemuan.
Baca SelengkapnyaKebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaBangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor
Baca Selengkapnya