Meski jadi umat minoritas, misa Natal di Aceh aman
Merdeka.com - Perayaan dan pelaksanaan Misa Natal, Kamis (25/12) di Banda Aceh berjalan lancar. Ratusan umat Kristen bisa beribadah di Gereja Hati Kudus, Banda Aceh dengan aman, meskipun sebelumnya sempat berembus isu tidak sedap.
Meskipun hujan melanda Banda Aceh dalam empat hari terakhir, termasuk sejak tadi malam dan pagi, umat Kristen tetap berbondong-bondong melaksanakan Misa di Gereja ini. Semua jamaah, meskipun sedikit berbasah-basah, khidmat mengikuti ritual ibadah Misa. Baik yang berlangsung tadi malam, hingga tadi pagi.
Pantauan merdeka.com, hanya ada beberapa personel kepolisian yang berjaga-jaga di sekitar gereja. Mereka duduk-duduk santai sambil berlindung di tempat teduh agar tidak basah diguyur hujan.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Mengapa ramalan itu memicu perdebatan? Prediksi ini memicu perdebatan ringan namun menegangkan dengan pembawa acara Jesse Watters. Pasalnya Watters dikenal atas dukungannya terhadap Trump.
-
Kenapa Natal menjadi trending topik? Banyak hal yang bisa dilakukan saat merayakan Natal. Mulai dari beribadah bersama, menghias pohon natal, bertukar kado, hingga berbagi ucapan.
-
Mengapa ajaran Syekh Siti Jenar menjadi kontroversial? Perbedaan penafsiran Al-Qur’an di mana di dalam tubuh manusia bersemayam ruh Tuhan ini kemudian menimbulkan polemik.
-
Bagaimana doa malam natal membantu umat Kristiani? Doa malam Natal menjadi momen refleksi dan introspeksi spiritual, memungkinkan setiap individu untuk menghubungkan diri dengan kehadiran Tuhan dalam hidup sehari-hari.
-
Siapa yang menyebarkan Kristen di Tanah Batak? Masuknya agama kristen di Tanah Batak ini tak lepas dari peran dan perjuangan seorang misionaris bernama Ludwig Ingwer Nommensen.
Demikian juga penjagaan di sejumlah gereja lainnya di Banda Aceh. Tidak ada hal membetot perhatian publik. Anggota polisi hanya berada beberapa meter dari setiap gereja di Banda Aceh.
Menurut Pastur Gereja Hati Kudus, Evran Sinaga, meskipun mereka tinggal di Aceh minoritas, akan tetapi bisa menjalankan ibadah Natal dengan tenang.
Namun, Evran tidak menampik ada sedikit perasaan cemas. Tetapi semua ketakutan ini tidak terbukti karena umat Kristen di Banda Aceh bisa menjalankan ibadah Misa Natal dengan lancar.
"Terlepas kami minoritas, kami merasa senang bisa menjalan ibadah dengan aman," kata Evran Sinaga.
Evran mengaku, sebelumnya memang ada mendengar informasi soal ancaman, hingga membuat segelintir umat Kristen khawatir. Tetapi sampai saat ini kekhawatiran itu tidak terbukti.
"Kami merasa situasi tetap kondusif, berkat kerjasama dengan pihak polisi dan pihak lainnya," ujar Evran. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim Anies Baswedan larang mengucapkan selamat Natal saat menjabat Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaTak Ada Gangguan Keamanan Selama Nataru, IPW Apresiasi Polri
Baca SelengkapnyaSigit mengaku sangat senang dalam perayaan Natal 2023 ini bisa berjalan dengan lancar dan tanpa adanya pembatasan.
Baca SelengkapnyaBertemu Ketua PGI, Mahfud Pastikan Situasi Politik Jelang Natal dan Tahun Baru Aman
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md safari ke sejumlah gereja termasuk Katedral Jakarta, Minggu (24/12).
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaDi sana juga terdapat tiga makam besar dari keluarga G.B Walter yang merupakan warga keturunan Belanda kelahiran Sumedang pada 1879.
Baca SelengkapnyaRukun dan damai perkampungan kristen di Desa Tanjung Basung Nagari Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaKenduri ini merupakan bagian dari Prosesi Agung Paroki HKTY yang tahun ini genap berusia ke 100 tahun.
Baca SelengkapnyaWalaupun terbuka bagi siapapun, warga Thekelan tetap menjaga teguh adat istiadat dan tradisi mereka.
Baca SelengkapnyaAnies berharap orang yang menuduhnya anti pluralisme panjang umur sehingga bisa melihat pembuktiannya.
Baca Selengkapnya