Meski Masuk Fase Erupsi, Status Gunung Merapi Masih Siaga
Merdeka.com - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menyebut, dalam beberapa hari terakhir aktivitas Gunung Merapi menunjukkan peningkatan. Hal tersebut ditandai dengan munculnya sinar saat malam tahun baru lalu.
"Kondisi Merapi terkini, jadi mulai malam tahun baru itu kan ada sinar. Itu adalah awal tanda adanya aktivitas. Kemudian itu ternyata berkembang terus sampai dengan tanggal 4 malam. Itu ada api diam, yang diikuti dengan luncuran lava pijar," kata Hanik di sela Rakor Forkompimda terkait peningkatan aktivitas Merapi di Klaten, Rabu (6/1).
Dengan luncuran lava pijar tersebut, dikatakannya, mengindikasikan jika magma sudah keluar atau disebut dengan ekstrusi.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Dimana perubahan Merapi terlihat? Perubahan itu terjadi akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (10/7), Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa perubahan itu teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni hingga 6 Juli 2023.
-
Kapan Gunung Merapi meluncurkan awan panas? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang terjadi di Gunung Marapi? Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat menyebabkan 22 pendaki ditemukan meninggal dunia.
"Jadi sudah keluar magma, itu berarti awal dari fase erupsi. Jadi sekarang Merapi sudah memasuki fase erupsi," terangnya.
Hanik menyampaikan, untuk Electronic Distance Measurements (EDM) yang diakibatkan adanya desakan magma ke permukaan, terus terjadi hingga maksimum. Jika sebelumnya hanya pelan-pelan, per minggu atau dua minggu, pernah terjadi perhari 12 cm per hari, dan terakhir pada 22 Desember lalu mencapai 21 cm perhari.
"Namun setelah magma ada di permukaan, EDM-nya juga menurun mulai tadi siang. Dan ini sudah kembali lagi ke 11 cm per hari," terangnya.
Untuk status Merapi, lanjut dia, belum ada kenaikan. Menurutnya, kenaikan status dilakukan jika ada kaitannya dengan potensi bahaya.
"Karena potensi bahayanya masih ada di jarak maksimum 5 km, seperti pada saat kita menaikkan level siaga, sehingga belum dinaikkan. Status Merapi masih siaga. Potensi bahayanya masih sama, rekomendasinya juga masih sama," terangnya.
Kendati demikian, ia meminta masyarakat khususnya di kawasan rawan bencana (KRB) III untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian menghadapi kemungkinan terjadinya erupsi Merapi.
Hanik Menambahkan, dalam semalam Gunung Merapi memang sudah meluncurkan 4 kali lava pijar dengan jangkauan terjauh 400 meter. Itu artinya, gunung yang ada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu sudah meluncurkan material baru.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaRangkaian letusan dan rupsi Gunung Marapi secara tidak kontinyu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaStatus gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Selasa, (6/2) sore.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari puncak
Baca SelengkapnyaHendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaPendaki dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki kawasan Gunung Marapi yang berstatus siaga III.
Baca Selengkapnya