Meski Pencarian Korban Lion Air Disetop, Kantor SAR Jakarta & Bandung Siaga 24 Jam
Merdeka.com - Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya M Syaugie menegaskan, akan tetap bersiaga selama 24 jam di perairan Tanjung Karawang dan Pesisir Pantai Tanjung Pakis, Jawa Barat. Hal itu setelah pihaknya hari ini memutuskan untuk menghentikan pencarian korban jatuh Lion Air PK-LQP dengan kode penerbangan JT610.
"Tim SAR atau Kantor SAR Jakarta dan Bandung tetap melaksanakan operasi SAR. Kalau-kalau masih ada informasi, baik itu dari nelayan atau siapapun juga yang menemukan ada korban di daerah tersebut. Kantor SAR Jakarta maupun Bandung siap melaksanakan tugas tersebut. Mereka siaga 24 jam, tidak berhenti, tapi secara terpusat ditutup," kata Syaugie di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/11).
"Kalau kemarin hari ke 10 potensi SAR selesai. Sekarang hari ke 13 tim pusat, selesai, diteruskan oleh Kantor SAR Jakarta dan Kantor SAR Bandung," tambahnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Siapa yang memimpin operasi penyelamatan Garuda Indonesia 206? Hanya orang seadanya, Letkol Sintong pun ditunjuk untuk memimpin tugas meski dalam kondisi menggunakan tongkat ketika berjalan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Dimana paus pilot terdampar? Lebih dari 30 paus pilot terdampar di pantai Selandia Baru dan berhasil diselamatkan pada 25 November 2024.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
Meskipun secara resmi menghentikan pencarian korban, pihaknya tetap akan membantu tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mencari blackbox Cockpit Voice Recorder (CVR) yang masih belum ditemukan.
"Berikutnya tim dari KNKT akan terus melanjutkan tugasnya untuk mencari CVR. Tentunya bersinergi dan kami dukung dari Basarnas dengan 10 orang penyelam handal untuk bisa menyelesaikan tugas dari KNKT," ujarnya.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di Tanjung Karawang setelah dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 06.33 WIB, pada Senin (29/10). Pesawat tersebut membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat.
Penumpang itu terdiri dari 178 orang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi (infant). Untuk kru pesawat terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaRekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut
Baca SelengkapnyaKorban terakhir itu bernama Siska Afrina (22) asal Solok Selatan.
Baca Selengkapnya