Meski rumahnya di Sigi rata dengan tanah, Ahmad bersyukur istri dan 3 anaknya selamat
Merdeka.com - Ahmad Nursaan (29), perantau asal Samarinda, Kalimantan Timur, bersyukur akhirnya bisa pulang ke desa Jono Ogi, di kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Istri dan 3 anaknya pun berhasil selamat dari gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9).
Dia sempat panik lantaran sehari setelah gempa, Sabtu (29/9), kontak dengan istri, dan 3 anaknya terputus. Di tengah layanan selular yang masih terbatas di desa Jono Ogi, Ahmad masih bisa sedikit menerangkan soal kondisi dia, keluarganya dan rumah tinggalnya.
"Alhamdulillah saya bisa berangkat. Saya ke Palu naik kapal Pelni KM Lambelu (dari pelabuhan Semayang di Balikpapan)," kata Ahmad, kepada merdeka.com, Jumat (5/10).
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Siapa yang selamat dari kebakaran Gunung Lawu? Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @explorekabkaranganyar pada Senin (2/9), tampak dalam dokumentasi sebuah video Mbok Yem dalam kondisi selamat. Selain itu, warungnya juga tidak mengalami kebakaran.
-
Bagaimana Farid membantu korban gempa di Lombok? Ia berhasil membuat sistem bantuan pemerintah berupa rumah senilai Rp50 juta per unit. Saat itu, ia berhasil membangun 47 ribu rumah di Lombok.
Setibanya di Palu, Ahmad bergegas mencari tahu nasib istri dan anak-anaknya. Dia bersyukur, semua berhasil selamat dari peristiwa itu.
"Alhamdulillah, sudah Pak (mendapatkan istri dan anaknya selamat)," ujar Ahmad.
Namun tidak dengan tempat tinggalnya yang kini menyisakan kenangan. "Cuma rumah saja yang lenyap," tambahnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen pria bagikan kenangan potret rumah di Google Maps sebelum peristiwa tsunami di Palu. Potretnya bikin pilu.
Baca SelengkapnyaGempa dahsyat 6,8 magnitudo mengguncang Maroko pada Jumat, menewaskan lebih dari 2.000 orang.
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi ketika hujan turun deras sejak Senin (2/12) malam, sehingga menyebabkan tebing setinggi 10 meter menimpa penghuni rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang Ayah Kehilangan 103 Kerabatnya di Gaza, "Siapa yang akan Memanggil Saya Ayah?"
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaSebelas rumah di Rokan Hilir, terbakar, Kamis (13/7) dini hari. Tiga orang meninggal dunia dalam peristiwa itu, termasuk dua penyandang keterbelakangan mental.
Baca SelengkapnyaTak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.
Baca Selengkapnya