Meski rusak, 2 jenazah korban AirAsia kembali diidentifikasi
Merdeka.com - Kendati di hari ke 16 ini kondisi jenazah korban AirAsia QZ8501 sudah dalam kondisi sangat memprihatinkan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur, akhirnya berhasil mengidentifikasi dua dari 16 jenazah sisa dari 48 jasad yang belum teridentifikasi sebelumnya.
Menurut Kabid Dokkes Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono, kondisi dua jasad yang teridentifikasi hari ini, Senin (12/1), bagian tubuh korban sudah dalam keadaan tidak utuh. Sehingga makin sulit dikenali.
"Namun karena kerja keras Tim DVI, akhirnya kita berhasil mengidentifikasi dua jenazah lagi hari ini," kata Budiyono didampingi Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono dalam gelar persnya.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Air China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
Memang, lanjut dia, kondisi 16 jenazah, sisa dari 48 jenazah yang belum teridentifikasi yang hingga saat ini masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara, itu kondisinya sudah membusuk.
"Bahkan pada bagian-bagian tubuhnya sudah tidak lagi utuh. Itu yang membuat proses identifikasi ini makin sulit. Namun, karena kerja keras kita berhasil, dan akan terus berupaya, sesuai instruksi Bapak Kapolri (Jendral Sutarman), untuk bisa mengidentifikasi seluruh korban sesuai dengan manifes penumpang pesawat," paparnya.
Sementara itu, dua dari 16 sisa jenazah yang berhasil diidentifikasi hari ini adalah jasad dalam peti berlabel B030 dan 043. "Sesuai pemeriksaan primer pada jenazah, dan setelah kita cocokkan ternyata matching (sesuai) dengan data postmortem dan antemortemnya, dengan didukung data sekunder serta properti yang melekat dalam tubuh korban. Maka hasil yang kita dapat hari ini bisa kita pertanggungjawabkan," ujarnya.
Selanjutnya, jenazah berlabel B030 dinyatakan sebagai jasad dari Elisabet Youvita, atau sesuai dengan nama yang tertera di KTP-nya, yakni Jo Elisabet Youvita, usia 20 tahun, warga Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Kemudian peti jenazah berlabel B04, berdasarkan metode primer dan sidik jari yang dilakukan Tim DVI secara cermat, dipastikan jenazah tersebut adalah David Gunawan, usia 37 tahun, warga Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. "Sehingga, dari tambahan dua jenazah yang berhasil diidentifikasi hari ini, tersisa 14 jenazah," tandasnya.
Seperti diketahui, dari 48 jenazah yang dikirim ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, hingga hari ini sudah 34 jenazah yang teridentifikasi. Rinciannya, 30 jenazah sudah dilimpahkan ke pihak keluarga, dua jasad warga Korea Selatan (Korsel) masih dititipkan di rumah sakit dan dua lagi teridentifikasi hari ini.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaPerempuan Dewasa dan Anak Kecil Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Citarum
Baca SelengkapnyaBangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya