Metro Tv Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Tewasnya Editor Yodi Prabowo
Merdeka.com - Yodi Prabowo (26) ditemukan tidak bernyawa di samping tembok Jalan Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ia ditemukan oleh warga sekitar pada Jumat (10/7) sekitar pukul 11.45 Wib.
Yodi diketahui merupakan karyawan Metro Tv yang sudah bergabung sejak 15 Desember 2015 lalu. Dalam stasiun televisi swasta tersebut, ia bertugas sebagai editor.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Keluarga besar Metro TV sangat berduka atas berpulangnya Yodi Prabowo, karyawan Metro TV yang telah bergabung sejak 15 Desember 2015," kata News Director Metro Tv Arief Suditomo dalam keterangannya, Jumat (10/7).
-
Kapan mayat tersebut ditemukan? Tulang belulang ditemukan di posisi sepanjang pagar taman dengan lebar 40 cm dan kedalaman tinggi 40 cm. Para pekerja pun langsung melaporkan temuan tersebut ke Polisi. 'Di situ ditemukan karung goni, kemudian ditarik dan ternyata berisi tengkorak kepala manusia,' kata Hariyadi, pekerja bangunan, Kamis (14/3).
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Kapan kejadian ini terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @lantaspolrestuban memperlihatkan prajurit TNI dari KODIM 0811 Tuban menggeruduk kantor Polisi sambil membawa banner ucapan HUT Bhayangkara ke-78 dan kue ulang tahun raksasa.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Dalam kasus ini, ia ingin agar aparat kepolisian dapat mengusut tuntas kasus tewasnya Yodi tersebut.
"Kami memohon kepada pihak kepolisian untuk segera menuntaskan penyidikan, sehingga kami dapat menemukan titik terang atas kejadian ini," ujarnya.
Dengan meninggal Yodi tersebut, ia berdoa agar keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan.
"Semoga almarhum Yodi Prabowo mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Kami juga berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Metro TV tidak hanya akan mengenang Yodi dalam doa, namun juga akan memperjuangkan keadilan untuk almarhum," ungkapnya.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Metro Tv Don Bosco Selamun menjelaskan, Yodi terakhir masuk kerja pada Selasa (7/9) lalu. Saat itu, ia mulai masuk pada pukul 15.00 Wib sampai pukul 22.27 Wib atau shift empat.
"Setelah itu enggak masuk kerja lagi, tanpa kabar, dan biasanya kalau enggak masuk selalu konfirmasi," ujar Don Bosco.
Kini, jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan otopsi. "Tim Metro Tv membawa jenazah ke RS Polri Kramatjati untuk diotopsi. Agar sebab-sebab kematiannya bisa diketahui," ujarnya.
Ia menjelaskan, kejadian tersebut terjadi setelah Yodi pulang dari kantor pada malam hari.
"Dia justru masuk kantor Senin dan Selasa. Kejadiannya setelah Yodi pulang dari kantor malam harinya," jelasnya.
Dengan adanya kasus ini, ia ingin agar aparat kepolisian dapat mengungkap dan mengusut terkait tewasnya Yodi tersebut.
"Selanjutnya kami minta pihak kepolisian mengusut tuntas siapa pelaku, jika kematiannya disebabkan oleh pembunuhan, penganiayaan atau bentuk kekerasan lainnya," tutup Don Bosco.
Kronologi Jasad Ditemukan
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan, Iptu Fajrul, mengatakan jasad Yodi ditemukan siang tadi pukul 11.45 Wib. Sejumlah saksi lebih dulu melihat motor terparkir di sebuah warung bensin dengan keadaan mesin dingin tetapi tak terlihat ada pemiliknya. Motor itu ada di lokasi pada Rabu (8/7) dini hari pukul 2 malam.
"Saksi 2 memanggil saksi 1 untuk menghubungi pihak Polsek Pesanggrahan Jakarta Selatan untuk membawa motor korban ke Polsek Pesanggrahan," kata Fajrul saat dikonfirmasi, Jumat (10/7).
Selang dua hari berikutnya, salah satu saksi mendapatkan informasi dari tiga orang anak kecil yang sedang bermain layang-layang menemukan jenazah korban di pinggir jalan tol tersebut.
"Pada, Jumat 10 Juli 2020 Pukul 11.00 Wib saksi 1 di beritahu 3 anak kecil yang bermain layangan di pinggir TOL JORR bahwa ada sesosok mayat laki-laki yang tergeletak," ujarnya.
"Langsung saksi 1 bergegas melihat tempat tersebut untuk memastikan dan setelah melihat kebenarannya saksi 1 menghubungi Polsek Pesanggrahan untuk ditindak lanjuti," sambungnya.
Adapun barang bukti yang ditemukan di lokasi dan diduga milik korban yakni KTP, NPWP, ATM Mandiri, Motor Beat warna putih nomor polisi B 6750 WHC, 3 STNK, uang Rp 40 ribu, helm, jaket serta tas.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto mengatakan, ditemukan sejumlah luka tusuk pada tubuh korban. Hal ini diketahui setelah pihaknya melakukan pemeriksaan sementara atas kasus tersebut.
"Hasil pemeriksaan sementara ditemukan luka tusukan pada tubuh korban, ada dugaan korban pembunuhan, tapi masih kami dalami lagi. Korban sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati," kata Irwan saat dikonfirmasi, Jumat (10/7).
Tak hanya menemukan luka tusukan pada tubuh korban, polisi juga menemukan dan mengamankan satu buah pisau di lokasi kejadian tersebut. Dalam kasus ini, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi dan pihak keluarga korban.
"Ada satu pisau yang kami amankan, saat ini sedang diidentifikasi lebih lanjut. Dari keterangan saksi, sudah tiga hari (tak ada kabar)," ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AKBP Muhammad Yoga Buana Dipta Ilafi meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan di Tol Batang pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaPenugasan ini tertuang dalam surat DPD PDIP DKI Jakarta Nomor 423/IN/DPD-DKI/X/2023 yang ditandatangani oleh Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ady Widjaja.
Baca SelengkapnyaDalam video amatir yang berdurasi sekitar 30 detik tersebut terihat beberapa mobil berhenti dan nampak penyok karena kecelakaan.
Baca SelengkapnyaBerikut informasi berita duka dari Polres Boyolali, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMenurut kesaksian, korban sudah beberapa hari tak masuk kerja. Ketika itu, saat dihubungi nomor ponsel tidak aktif
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca SelengkapnyaKetua KPPS di Jakut itu meninggal dunia setelah mengeluh sakit saat bertugas.
Baca SelengkapnyaPenemuan jasad pengemudi mobil itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaInnalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad berduka. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya, pada Kamis (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 5 orang terkait kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaBanyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca Selengkapnya