Mezanin gedung BEI ambrol, polisi bakal panggil kontraktor
Merdeka.com - Pihak kepolisian berencana memanggil kontraktor bangunan Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemanggilan ini pascaambrol-nya mezanin di gedung perdagangan saham tersebut, Senin (15/1) kemarin. Namun, pemanggilan ini masih dalam pendalaman penyidik.
"Ya nanti akan kita lihat gimana regulasinya, itu kan sudah 25 tahun, apakah selama itu perawatannya seperti apa, apakah masih dibebankan kepada kontraktor. Kontraktor misalnya ada pembangunan kan ya yang pasti ada perawatannya berapa tahun," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/1).
Saat ini, kata Argo, tim masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi juga mengumpulkan barang bukti.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
"Ya namanya labfor forensik, kita sampaikan kenapa bisa jatuh bisa longsor itu terbuat dari apa, kemudian sudah berapa lama, apakah ada barang-barang yang nanti dibawa kan nanti diperiksa," ujarnya.
"Jadi labfor masih bekerja, belum selesai. Kita masih menunggu ahli, nanti ahli yang menyampaikan. Nanti kita berdasarkan ahli labfor. Ini masih bekerja kita tunggu saja," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung menetapkan tersangka baru di kasus dugaan korupsi pada pekerjaan pembangunan atau design and build Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.
Baca Selengkapnya