Microlibrary, perpustakaan dari ember unik cuma ada di Bandung
Merdeka.com - Sebuah bangunan dua lantai bernama microlibrary (Miclib) atau perpustakaan mikro yang berada di Taman Bima di Jalan Bima, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, ini terbilang unik. Disebut unik karena material bangunan disusun dari 2000 ember es krim yang dipakai ulang (upcycling).
Kontraktor bangunan sengaja mengumpulkan ember-ember es krim bekas dari para pengepul hingga akhirnya terkumpul sebanyak 2000 ember.
Bangunan dengan luas 160 meter per segi ini dibangun dalam jangka waktu 3 bulan dengan total biaya mencapai Rp 520 juta. Konsep arsitekturnya dengan membebaskan area lantai bawah untuk kegiatan warga, sementara ruangan perpustakaan berada di lantai 2. Sebuah tangga sengaja dibuat untuk menghubungkan ke bangunan perpustakan di lantai dua.
-
Kapan es lilin pertama kali ada? Sejarah es lilin di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke masa kolonial Belanda, di mana es lilin pertama kali diperkenalkan.
-
Kenapa artefak itu dianggap unik? Ukiran pada batu merah tersebut menunjuk pada Alkitab Ibrani dan mitologi Yunani karena kecapi, 'David’s Harp' muncul dalam Kitab Samuel.
-
Dimana es krim pertama kali muncul? Diperkirakan es krim mulai muncul sejak tahun 200 SM di Tiongkok.
-
Kapan Es Teler pertama kali diciptakan? Minuman ini pertama kali diciptakan pada tahun 1982 oleh Murniati Widjaja, seorang ibu rumah tangga dari Jakarta.
-
Siapa yang mengembangkan ember tumpuk? Sudah sejak lama ia mengembangkan inovasi pengolahan sampah sisa makanan lewat metode ember tumpuk.
-
Bagaimana kembang api pertama dibuat? Untuk membuat kembang api pertama, mereka mengemas bubuk mesiu baru ke dalam rebung dan melemparkannya ke dalam api, sehingga menimbulkan ledakan keras.
Jika dilihat dari luar, sebagian ember-ember es krim yang dipasang terlihat bolong sehingga dapat melihat langsung kegiatan yang dilakukan di dalam perpustakaan. Rupanya hal itu dilakukan untuk membuat sirkulasi udara dan pencahayaan agar terjaga dengan baik.
Tak hanya itu, jika diperhatikan dengan seksama, lubang-lubang ember itu rupanya membentuk sebuah pola tertentu yang dinamakan binary code, jika diterjemahkan memiliki arti 'buku adalah jendela dunia'.
Perpustakaan unik nan menarik ini dirancang oleh Daliana Suryawinata dan Florian Heinzelmann dari SHAU Architecture & Urbanism. Daliana menuturkan, pembangunan perpustakaan ini sebenarnya bisa lebih cepat. Gara-garanya, untuk mengumpulkan 2000 ember es krim bekas bukanlah hal mudah dan membutuhkan waktu lama. Sehingga waktu pembangunan sedikit lebih lama.
Pihaknya sengaja menggunakan material bahan-bahan bekas untuk menunjukkan bahwa barang-barang bekas pun memiliki nilai tambah jika dimanfaatkan secara kreatif.
Daliana mengaku ide untuk pembangunan perpustakaan ini tidak diadopsi dari bangunan manapun. Ia bahkan berani menyebut bangunan dengan konsep tersebut adalah yang pertama di dunia. "Ini ide sangat unik, pertama di dunia, disusun dari 2000 ember es krim bekas," ucap Daliana.
Adapun fasilitas yang terdapat di Miclib, dia melanjutkan, antara lain koleksi buku pengetahuan umum, buku anak-anak, mainan tradisional, alat peraga PAUD, serta beragam kegiatan seperti knowledge sharing, story telling, English Club, dan Gemari Membaca.
Setelah membangun Miclib di Taman Bima, bangunan serupa rencananya akan dibangun di Taman Tegalega dan Taman Lansia dengan konsep yang sedikit berbeda.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sini pengunjung bisa mendapatkan literasi seputar antikorupsi dengan mudah dan gratis.
Baca SelengkapnyaDesainer mengklaim pertama kali menciptakan es krim rasa vanilla yang berasal dari plastik yang telah didaur ulang.
Baca SelengkapnyaDikira Pertamini ternyata jualan es teh. Penampakan unik pedagang jualan es teh ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaSalah satu perpustakaan unik di Jawa Timur yang wajib dikunjungi ialah Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya.
Baca SelengkapnyaBerbagai kreasi kopi populer yang bisa dibuat sendiri di rumah.
Baca SelengkapnyaEs lilin adalah jajanan tradisional yang populer dan digemari masyarakat.
Baca SelengkapnyaCari referensi nama kedai unik dan lucu? Simak beberapa ide nama berikut ini.
Baca SelengkapnyaKini keberadaan kuliner es puter sudah makin langka
Baca SelengkapnyaTempat pensil dari bahan bekas adalah cara kreatif untuk mendaur ulang dan mengurangi limbah.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang maupun petugas yang berada di stasiun cukup antusias dengan kehadiran miniatur.
Baca Selengkapnya